Ketika analisis keuangan bisnis, laba kotor atau gross profit adalah laporan pertama untuk menilai kesehatan dan efisiensi operasional suatu perusahaan.
Laba kotor menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dari operasional, setelah dikurangi biaya langsung untuk menghasilkan produk tersebut.
Lantas, bagaimana cara investor menggunakan rasio ini? Gotrade akan memaparkannya apa itu laba kotor, cara menghitungnya, peranannya dalam analisis efisiensi bisnis di artikel ini.
Pengertian Laba Kotor
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan (revenue) dan biaya pokok penjualan (Cost of Goods Sold). Dengan kata lain, keuntungan awal yang diperoleh perusahaan dari aktivitas utamanya, sebelum memperhitungkan biaya operasional, pajak, bunga, dan pengeluaran lainnya.
Laba kotor menggambarkan kemampuan perusahaan mengubah bahan baku dan tenaga kerja menjadi penjualan yang menguntungkan. Semakin tinggi laba kotor, semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya produksinya, menurut Investopedia.
Dengan begitu, rumus menghitung laba kotor adalah:
Laba Kotor = Pendapatan – Biaya Pokok Penjualan (COGS)
Contoh:
Jika perusahaan memiliki pendapatan sebesar $100 juta dan biaya pokok penjualan $60 juta, maka:
Laba Kotor = 100 – 60 = $40 juta
Artinya, perusahaan menghasilkan laba kotor sebesar $40 juta sebelum memperhitungkan biaya lainnya.
Cara Menghitung Gross Margin
Selain laba kotor, investor juga menggunakan gross margin untuk melihat persentase efisiensi penjualan terhadap biaya produksi.
Rumus gross margin:
Gross Margin = (Laba Kotor ÷ Pendapatan) × 100%
Menggunakan contoh sebelumnya:
Gross Margin = (40 ÷ 100) × 100% = 40%
Artinya, untuk setiap $1 penjualan, perusahaan memperoleh keuntungan kotor sebesar $0,40 setelah menutupi biaya produksi.
Rasio ini membantu membandingkan efisiensi antarperusahaan dengan ukuran atau industri berbeda.
Manfaat Laba Kotor dalam Analisis Keuangan
Laba kotor adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa kuat model bisnis perusahaan. Berikut alasan mengapa metrik ini sangat diperhatikan:
1. Mengukur efisiensi produksi
Laba kotor menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengontrol biaya bahan baku, tenaga kerja, dan logistik. Jika margin kotor meningkat dari tahun ke tahun, artinya perusahaan semakin efisien dalam berproduksi.
2. Indikator daya saing dan pricing power
Perusahaan dengan margin kotor tinggi biasanya memiliki produk bernilai tinggi atau brand kuat yang memungkinkan mereka menetapkan harga lebih tinggi dari kompetitor.
Sebaliknya, margin kotor rendah bisa menandakan tekanan kompetitif atau kenaikan biaya produksi.
3. Menilai keberlanjutan bisnis
Laba kotor yang stabil menjadi dasar penting bagi perusahaan untuk menutupi biaya operasional, membayar bunga, dan menghasilkan laba bersih. Tanpa margin kotor yang cukup, bisnis berisiko mengalami kerugian bahkan jika volume penjualannya tinggi.
4. Dasar analisis profitabilitas lanjutan
Investor sering menggunakan laba kotor sebagai titik awal sebelum menganalisis rasio lain seperti operating profit margin dan net profit margin, untuk memahami seberapa besar biaya non-produksi memengaruhi profitabilitas akhir.
Faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor
Beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi besar kecilnya laba kotor antara lain:
1. Harga jual produk
Kenaikan harga produk yang tidak diikuti peningkatan biaya dapat langsung meningkatkan margin kotor. Namun, kenaikan harga juga harus memperhatikan daya beli konsumen.
2. Biaya bahan baku
Perubahan harga bahan mentah atau biaya logistik berdampak signifikan terhadap COGS dan secara langsung menekan laba kotor.
3. Efisiensi operasional
Perusahaan yang mampu memproduksi dengan biaya lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas biasanya memiliki gross margin lebih tinggi dibanding kompetitornya.
4. Volume penjualan
Volume penjualan yang meningkat dapat memperbaiki margin karena biaya tetap (fixed cost) tersebar ke lebih banyak unit produk.
5. Fluktuasi nilai tukar
Untuk perusahaan ekspor-impor, perubahan kurs mata uang dapat memengaruhi harga bahan baku dan pendapatan, sehingga memengaruhi margin kotor.
Perbandingan Gross Margin Antarsektor
Rata-rata gross margin bervariasi tergantung industri dan model bisnis. Berikut gambaran umum di berbagai sektor:
Sektor | Rata-rata Gross Margin | Karakteristik |
---|---|---|
Teknologi (Apple, Microsoft) | 40–60% | Produk bernilai tinggi dengan biaya produksi relatif rendah. |
Kesehatan (Pfizer, Johnson & Johnson) | 50–70% | Margin tinggi karena produk paten dan permintaan stabil. |
Ritel (Walmart, Target) | 20–30% | Margin tipis karena persaingan harga yang ketat. |
Manufaktur (Toyota, GE) | 15–25% | Dipengaruhi biaya bahan baku dan skala produksi. |
Energi (ExxonMobil, Chevron) | 10–20% | Margin fluktuatif karena tergantung harga komoditas. |
Cara Investor Menggunakan Laba Kotor
Investor menggunakan laba kotor untuk berbagai tujuan dalam analisis saham:
- Membandingkan efisiensi antarperusahaan: Margin lebih tinggi menandakan pengelolaan biaya yang lebih baik.
- Menilai tren historis: Kenaikan laba kotor menandakan peningkatan produktivitas atau kekuatan brand.
- Menentukan valuasi saham: Laba kotor yang kuat sering menjadi indikator perusahaan dengan potensi laba bersih tinggi dan valuasi premium.
Dengan demikian, laba kotor menjadi fondasi awal untuk menganalisis kinerja keuangan sebelum melangkah ke rasio yang lebih kompleks seperti Return of Equity (ROE).
Kesimpulan
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya pokok penjualan yang mencerminkan efisiensi dasar operasional perusahaan. Metrik ini membantu investor menilai kemampuan perusahaan mengubah penjualan menjadi keuntungan awal serta menjadi dasar penting dalam analisis profitabilitas dan valuasi saham.
Dengan menentukan valuasi saham sebelum beli atau trading, kamu akan menjalankan proses trading yang lebih bijak serta aman. Nah, kamu bisa mempraktikkan hal ini lewat aplikasi Gotrade.
Dengan trading di Gotrade, kamu bisa beli saham, ETF, dan options pasar AS mulai dari 1 Dolar AS saja! Yuk, akses Gotrade di Android dan iOS sekarang!
FAQ
- Apa itu laba kotor?
Selisih antara pendapatan dan biaya pokok penjualan (COGS) dalam periode tertentu. - Apa bedanya laba kotor dan laba bersih?
Laba kotor hanya memperhitungkan biaya produksi, sedangkan laba bersih sudah mencakup biaya operasional, bunga, dan pajak. - Mengapa laba kotor penting dalam analisis keuangan?
Karena menggambarkan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan mengelola biaya produksi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.