Banyak pemula merasa swing trading lebih santai dibanding day trading. Namun, risiko tetap tinggi jika tidak memiliki sistem pengelolaan risiko yang jelas.
Tanpa batasan risiko, satu kesalahan analisis bisa menggerus portofolio secara signifikan. Karena itu, memahami cara mengatur risiko trading menjadi kunci agar swing trading tetap terukur, stabil, dan konsisten.
Artikel ini membahas cara menetapkan risk per trade, risk per week, hingga batas rugi harian agar pemula dapat menjaga modal dan mengurangi keputusan emosional.
Mengapa Risk Management Penting dalam Swing Trading?
Swing trading memanfaatkan pergerakan harga beberapa hari hingga beberapa minggu. Risiko muncul karena harga bisa bergerak melawan posisi selama periode tersebut.
Manajemen risiko adalah elemen utama dalam strategi trading apa pun karena menjaga modal lebih penting daripada mencari profit.
Trader profesional selalu menggunakan batas kerugian harian dan mingguan agar tidak terbawa emosi saat volatilitas meningkat.
Konsep Dasar Pengaturan Risiko
Ada beberapa pilar penting yang harus dipahami trader pemula.
1. Risk per trade
Berapa besar kerugian yang siap kamu terima pada satu posisi.
2. Risk per week
Total kerugian maksimal dalam seminggu sebelum kamu berhenti trading sementara.
3. Batas rugi harian
Batas kerugian harian untuk mencegah overtrading dan revenge trading.
Cara Mengatur Risiko Trading dalam Swing Trading
Berikut langkah-langkah praktis untuk membuat strategi lebih aman dan disiplin.
1. Menentukan risk per trade
Risk per trade adalah dasar dari semua bentuk manajemen risiko.
Rumus dasar risk per trade:
Risk per trade = persentase risiko × total modal
Umumnya trader pemula menggunakan 1 sampai 2 persen per posisi.
Contoh:
Modal = US$1.000
Risk 1 persen = US$10 per trade
Artinya jika suatu trade salah, kerugian maksimal hanya US$10. Risk kecil membantu melindungi modal dan menjaga mental.
2. Mengatur ukuran posisi berdasarkan risiko
Position sizing adalah teknik untuk menentukan berapa banyak saham yang boleh dibeli.
Rumus:
Ukuran posisi = risk per trade ÷ jarak stop loss
Contoh:
Risk per trade = US$10
Stop loss = US$2 per saham
Ukuran posisi = 10 ÷ 2 = 5 unit
Dengan rumus ini, risiko selalu konsisten meskipun volatilitas saham berbeda.
3. Menentukan risk per week
Risk per week membantu mencegah kerugian menumpuk dalam waktu singkat.
Umumnya trader menetapkan batas 3 sampai 6 persen modal per minggu.
Contoh:
Modal = US$1.000
Risk per week = 5 persen
Maksimal kerugian mingguan = US$50
Jika total rugi mingguan menembus batas tersebut:
- Berhenti trading
- Evaluasi kesalahan
- Kembali minggu berikutnya
Ini menjaga mental tetap stabil dan mencegah keputusan impulsif.
4. Menetapkan batas rugi harian
Batas rugi harian menjaga trader agar tidak emosional.
Rekomendasi umum:
Batas rugi harian = 1 sampai 2 persen modal
Contoh:
Modal = US$1.000
Batas rugi harian = US$20
Jika rugi US$20 dalam satu hari:
- Tutup laptop
- Jangan buka chart lagi
- Kembali esok hari dengan kondisi mental lebih tenang
Batas harian adalah alat anti revenge trading yang sangat penting.
5. Menggunakan stop loss yang jelas dan objektif
Stop loss adalah alat utama risk management.
Cara menempatkan stop loss untuk swing trading:
- Di bawah support
- Di bawah low candle konfirmasi bullish
- Sesuai ATR untuk volatilitas moderat
Stop loss harus ditentukan sebelum entry, bukan setelah harga bergerak.
6. Hindari membuka terlalu banyak posisi
Pemula sering membuka banyak posisi sampai sulit mengontrol risiko.
Gunakan rule sederhana:
- Maksimal 3 sampai 5 posisi aktif untuk pemula
- Prioritaskan saham dengan tren jelas dan volume kuat
Fokus lebih sedikit berarti pengawasan lebih baik.
7. Pahami risiko gap saat market buka
Karena swing trading menahan posisi lebih dari satu hari, risiko gap sangat nyata.
Cara mengurangi risiko gap:
- Hindari entry tepat sebelum earnings
- Jangan tahan saham dengan volatilitas ekstrem
- Sesuaikan ukuran posisi lebih kecil
Gap bisa menghancurkan portofolio jika risiko tidak dihitung.
8. Evaluasi trading secara berkala
Journaling membantu trader memahami:
- Pola kerugian
- Setup mana yang efektif
- Emosi yang memengaruhi keputusan
Evaluasi meningkatkan skill dan memperkuat disiplin risiko.
Contoh Skenario Risk Management dalam Swing Trading
Misalnya modal kamu US$2.000:
- Risk per trade = 1 persen = US$20
- Stop loss = US$3 dari entry
- Position size = 20 ÷ 3 = 6 unit
Jika dalam seminggu kamu rugi 3 kali:
- Total rugi = US$60
- Melebihi risk per week 3 persen sampai 5 persen.
Saatnya istirahat dan evaluasi.
Dengan sistem ini, modal tidak cepat habis dan psikologimu tetap stabil.
Kesimpulan
Mengatur risiko trading adalah fondasi utama dalam swing trading. Dengan menetapkan risk per trade, risk per week, dan batas rugi harian, trader dapat melindungi modal dan mengurangi tekanan emosional.
Manajemen risiko yang baik tidak membuat swing trading membosankan, tetapi justru membuatnya lebih stabil, terukur, dan berkelanjutan. Untuk pemula, disiplin mengatur risiko jauh lebih penting daripada mencari strategi kompleks.
Siap swing trading dengan risiko terukur?
Gunakan Gotrade untuk membeli saham AS mulai US$1, deposit mulai US$5, dan latih kemampuan trading dengan fitur trading 24 jam.
FAQ
1. Apa itu risk per trade dalam swing trading?
Risk per trade adalah batas maksimal kerugian yang kamu terima pada satu posisi, biasanya 1 sampai 2 persen modal.
2. Mengapa perlu risk per week?
Untuk mencegah kerugian menumpuk dan menjaga mental tetap stabil.
3. Apa manfaat batas rugi harian?
Mencegah revenge trading dan keputusan impulsif.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











