Banyak pemula yang baru mulai trading saham merasa harus sering transaksi agar cepat untung. Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa berubah menjadi overtrading, yaitu kondisi ketika seseorang terlalu sering membuka atau menutup posisi tanpa strategi jelas.
Jika dibiarkan, overtrading membuat portofolio mudah terkikis oleh emosi, biaya transaksi, dan keputusan impulsif. Artikel ini membahas penyebab overtrading dan langkah praktis bagi pemula untuk menghindarinya menggunakan checklist sederhana.
Apa Itu Overtrading?
Overtrading adalah aktivitas trading berlebihan yang dilakukan tanpa rencana, biasanya karena emosi seperti FOMO, euforia, atau panik. Melansir Investopedia, overtrading sering muncul saat trader mengejar profit cepat atau mencoba menutup kerugian secara agresif.
Perilaku ini membuat trader kehilangan fokus strategi dan mengambil risiko tidak perlu. Overtrading bukan tanda aktif dan produktif, tetapi tanda kurang disiplin.
Penyebab Overtrading pada Pemula
Menurut IG Group, berikut adalah beberapa penyebab overtrading:
1. Ingin cepat untung
Pemula sering berpikir semakin banyak transaksi berarti semakin besar peluang profit. Padahal kualitas analisis jauh lebih penting daripada kuantitas transaksi.
2. FOMO dan mengikuti tren tanpa analisis
Ketika saham sedang ramai dibicarakan, trader pemula mudah ikut-ikutan masuk meski tidak memahami fundamentalnya.
3. Tidak punya rencana trading
Tanpa rencana, keputusan dibuat berdasarkan emosi sesaat. Ini membuat trader membuka posisi hanya karena “terlihat menarik”.
4. Kehilangan kontrol setelah rugi
Setelah mengalami kerugian, banyak pemula mencoba “balas dendam” dengan membuka posisi baru terlalu cepat.
5. Terlalu sering memantau harga
Monitoring harga berlebihan membuat trader merasa harus selalu bertindak.
6. Kurang memahami biaya transaksi
Semakin sering trading, semakin besar biaya yang harus dibayar, sehingga profit sebenarnya mengecil.
Dampak Overtrading terhadap Portofolio
1. Kerugian meningkat
Karena keputusan tidak berdasarkan strategi, hasil trading cenderung tidak konsisten.
2. Biaya transaksi membengkak
Frekuensi tinggi berarti biaya tinggi, yang menggerus potensi profit.
3. Stress dan burnout
Overtrading menguras energi dan mental karena trader terus menerus memantau harga.
4. Sulit menilai performa
Tanpa rencana, performa trading tidak bisa dievaluasi secara objektif.
5. Hilangnya disiplin
Trader mudah terjebak pola impulsif yang tidak berkelanjutan.
Cara Menghindari Overtrading: Checklist Pemula
Untuk membantu pemula menghindari overtrading, berikut checklist praktis yang bisa langsung digunakan.
1. Gunakan cooldown rule
Cooldown rule adalah aturan sederhana: berhenti trading selama periode tertentu setelah menutup transaksi, baik profit maupun rugi. Contoh:
- Cooldown 30 menit setelah trade selesai
- Cooldown 1 jam setelah mengalami kerugian
- Cooldown 24 jam jika trade terakhir emosional
Tujuannya adalah memberi waktu otak untuk kembali tenang dan berpikir rasional. Tanda kamu butuh cooldown:
- Menyesal setelah entry
- Membuka posisi karena bosan
- Ingin “membalas” kerugian
- Perasaan terburu-buru
Cooldown membantu menghentikan spiral impulsif.
2. Buat agenda trading harian
Sebelum membuka aplikasi trading, tulis tiga hal:
- Apa alasan kamu ingin trading hari ini?
- Instrumen apa yang sedang kamu pantau?
- Level entry, stop-loss, dan target profit?
Jika kamu tidak bisa menjawab tiga pertanyaan ini, artinya kamu tidak punya alasan kuat untuk masuk. Agenda trading juga mencegah tindakan spontan seperti membeli hanya karena grafik naik.
3. Tentukan batas maksimal transaksi
Untuk pemula, gunakan aturan sederhana:
- Maksimal 1 sampai 3 posisi per hari
- Maksimal 10 transaksi per minggu
- Tidak boleh menambah posisi jika belum ada alasan kuat
Batas ini menjaga frekuensi tetap sehat dan tidak didorong emosi.
4. Ikuti satu strategi saja
Pemula sering berubah-ubah strategi karena ingin cepat berhasil. Padahal strategi yang berubah terus hanya memicu overtrading. Tentukan satu strategi sederhana, misalnya:
- Breakout
- DCA jangka panjang
- Swing trading
- Trend following
Konsistensi strategi jauh lebih penting daripada sering trading.
5. Hindari trading saat emosi sedang kuat
Emosi paling berbahaya untuk pemula:
- FOMO
- Overconfidence setelah profit besar
- Takut kehilangan
- Kesal setelah rugi
Jika sedang emosi, tunda trading. Pasar akan tetap ada besok.
6. Kurangi pantau harga terus-menerus
Terlalu sering cek harga membuat otak bereaksi impulsif. Batasi waktu monitor, misalnya:
- Pagi 10 menit
- Siang 10 menit
- Sore 10 menit
Ini menjaga fokus dan mengurangi dorongan membuka posisi tanpa analisis.
7. Buat jurnal trading
Jurnal membuat kamu melihat pola:
- Kapan kamu overtrading
- Emosi yang muncul sebelum entry
- Jenis trade yang paling merugikan
Kesadaran ini membantu kamu memperbaiki kebiasaan buruk.
Contoh Checklist Anti-Overtrading
Gunakan sebelum melakukan trade:
- Apakah ada rencana jelas?
- Sudah menentukan entry, stop-loss, target profit?
- Apakah ini bagian dari strategi utama saya?
- Apakah saya sedang emosi?
- Apakah ini FOMO?
- Apakah saya baru rugi besar? Jika ya, cooldown dulu.
- Apakah volume transaksi saya sudah sesuai batas mingguan?
Jika lebih dari dua pertanyaan dijawab “tidak”, jangan ambil posisi.
Kesimpulan
Overtrading adalah salah satu kesalahan paling umum dalam perjalanan trader pemula. Aktivitas trading yang terlalu sering bukan berarti kamu semakin mahir, justru bisa memperbesar kerugian karena keputusan dibuat berdasarkan emosi dan bukan strategi.
Dengan checklist yang jelas, aturan cooldown, agenda trading, dan pembatasan jumlah transaksi, kamu bisa menjaga disiplin dan mengambil keputusan yang lebih rasional.
Jika kamu ingin fokus membangun portofolio jangka panjang tanpa tekanan trading berlebihan, Gotrade Indonesia adalah solusinya!
Kamu bisa beli saham dan ETF global mulai dari Rp15.000, serta manfaatkan fitur extended hours untuk trading 24 jam.
FAQ
Apa itu overtrading?
Kondisi ketika trader terlalu sering melakukan transaksi tanpa strategi jelas.
Apa penyebab umum overtrading?
FOMO, ingin cepat untung, kurang rencana, dan emosi setelah rugi.
Bagaimana cara menghindari overtrading?
Gunakan cooldown rule, batasi jumlah transaksi, dan buat agenda trading harian.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











