Operating Efficiency Ratio: Definisi, Rumus, dan Intepretasi Rasionya

Dalam dunia investasi, memahami efisiensi operasional perusahaan sangat penting untuk menilai seberapa efektif manajemen dalam mengubah pendapatan menjadi laba. Salah satu alat yang sering digunakan untuk mengukurnya adalah operating efficiency ratio.

Rasio ini membantu investor melihat kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya operasional dan memaksimalkan profitabilitas. Dengan kata lain, semakin efisien operasional sebuah bisnis, semakin besar potensi nilai jangka panjangnya bagi pemegang saham.

Melalui artikel ini, Gotrade akan menjelaskan apa itu operating efficiency ratio, bagaimana cara menghitungnya, serta bagaimana menginterpretasikan angkanya untuk menilai performa antar industri.

Arti Operating Efficiency Ratio

Operating efficiency ratio adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa besar biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tertentu.

Rasio ini berfungsi sebagai indikator seberapa efisien perusahaan mengelola sumber daya, termasuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya administrasi, untuk mendukung kegiatan utamanya.

Melansir Investopedia, rasio efisiensi operasi yang rendah menunjukkan perusahaan mampu mengendalikan pengeluaran relatif terhadap pendapatan, sedangkan rasio yang tinggi menandakan efisiensi yang menurun.

Secara umum, rasio ini juga sering digunakan bersamaan dengan profit margin dan return on assets (ROA) untuk menilai kualitas manajemen dan daya saing perusahaan dalam jangka panjang.

Rumus Operating Efficiency Ratio

Rumus untuk menghitung operating efficiency ratio adalah:

Operating Efficiency Ratio = Operating Expenses / Net Sales

Keterangan:

  • Operating Expenses mencakup semua biaya operasional seperti gaji, sewa, utilitas, dan biaya pemasaran.
  • Net Sales adalah total penjualan bersih setelah dikurangi retur dan diskon.

Contoh perhitungan:

Jika perusahaan mencatat penjualan Rp1.000 miliar dengan biaya operasional Rp400 miliar, maka:

400 / 1000 = 0,4 atau 40%

Artinya, 40% dari pendapatan perusahaan digunakan untuk menutupi biaya operasional.

Semakin rendah hasilnya, semakin efisien perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Interpretasi Operating Efficiency Ratio

1. Rasio Rendah = Efisiensi Tinggi

Rasio rendah menandakan biaya operasional yang lebih kecil dibanding pendapatan, sehingga margin keuntungan cenderung lebih besar.

Biasanya, perusahaan dengan efisiensi tinggi memiliki struktur biaya yang ramping, sistem operasional otomatis, atau daya tawar yang kuat terhadap pemasok.

2. Rasio Tinggi = Efisiensi Rendah

Rasio yang tinggi menunjukkan biaya operasional yang besar relatif terhadap pendapatan. Ini bisa disebabkan oleh biaya tenaga kerja tinggi, manajemen biaya yang buruk, atau skala bisnis yang belum optimal.

Contoh: Perusahaan ritel atau maskapai penerbangan biasanya memiliki rasio di atas 70% karena biaya tetap dan variabelnya yang tinggi.

3. Tren Rasio Lebih Penting dari Angka Tunggal

Melihat tren rasio selama 3–5 tahun lebih bermanfaat dibanding melihat satu angka. Jika rasio terus menurun, berarti efisiensi meningkat; namun jika naik, bisa menandakan tekanan biaya atau penurunan produktivitas.

Perbandingan Operating Efficiency Ratio Antar Industri

Sektor Industri Rasio Efisiensi Rata-Rata Karakteristik Umum
Teknologi & Software 20% – 35% Margin tinggi, biaya tetap rendah
Ritel & FMCG 60% – 75% Volume tinggi, margin tipis
Transportasi & Logistik 65% – 80% Biaya bahan bakar dan tenaga kerja tinggi
Energi & Komoditas 40% – 55% Bergantung pada harga pasar dan skala operasi
Perbankan & Keuangan 35% – 50% Efisiensi tergantung pada biaya operasional cabang

Corporate Finance Institute menyebut bahwa perbandingan antar industri penting karena efisiensi biaya sangat bergantung pada model bisnis dan struktur operasional masing-masing sektor.

Investor sebaiknya tidak membandingkan perusahaan lintas industri secara langsung tanpa mempertimbangkan konteks tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Operasional

1. Skala ekonomi

Perusahaan besar biasanya lebih efisien karena mampu menekan biaya per unit dengan volume produksi besar.

2. Inovasi teknologi

Otomatisasi dan digitalisasi operasional dapat memangkas biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.

3. Struktur organisasi

Struktur manajemen yang ramping memungkinkan pengambilan keputusan cepat dan efisiensi biaya lebih baik.

4. Manajemen rantai pasok

Kemampuan perusahaan mengendalikan logistik dan hubungan dengan pemasok sangat berpengaruh pada pengeluaran operasional.

5. Kondisi makroekonomi

Inflasi dan kenaikan harga energi dapat memperburuk efisiensi biaya, terutama di sektor padat modal.

Cara Investor Menggunakan Operating Efficiency Ratio

1. Bandingkan dengan kompetitor

Gunakan rasio ini untuk membandingkan efisiensi antar perusahaan di industri yang sama. Perusahaan dengan rasio lebih rendah umumnya memiliki daya saing lebih tinggi.

2. Pantau perubahan dari waktu ke waktu

Jika rasio meningkat tajam dalam beberapa kuartal, bisa jadi sinyal peringatan adanya kenaikan biaya atau penurunan penjualan.

3. Kombinasikan dengan margin operasional

Gunakan operating margin sebagai pelengkap untuk memahami apakah efisiensi operasional benar-benar meningkatkan profitabilitas.

Kesimpulan

Operating efficiency ratio adalah indikator penting untuk menilai seberapa efisien perusahaan menjalankan aktivitas operasionalnya. Rasio rendah menandakan efisiensi tinggi, sedangkan rasio tinggi bisa menjadi sinyal adanya beban biaya yang perlu dikendalikan.

Bagi investor, memahami rasio ini dapat membantu dalam memilih perusahaan dengan manajemen efektif, struktur biaya sehat, dan prospek jangka panjang yang lebih stabil.

Bangun analisis fundamentalmu lebih dalam dengan membaca laporan keuangan perusahaan global dan jadikan efisiensi sebagai dasar dalam memilih saham berkualitas. Investasi cerdas dimulai dari memahami angka di balik kinerja perusahaan, mulai trading via aplikasi Gotrade hari ini.

FAQ

1. Apa bedanya operating efficiency ratio dan operating margin?

Operating margin mengukur profitabilitas, sedangkan operating efficiency ratio fokus pada efisiensi biaya relatif terhadap pendapatan.

2. Apakah rasio ini cocok untuk semua jenis perusahaan?

Tidak selalu. Perusahaan startup atau padat modal cenderung memiliki rasio tinggi karena fase pertumbuhan awal dan investasi besar.

3. Seberapa sering investor perlu menghitung rasio efisiensi ini?

Idealnya setiap kuartal atau setiap laporan keuangan rilis, agar bisa memantau perubahan tren secara konsisten.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade