Saat melakukan analisis teknikal, dua konsep dasar yang penting adalah support dan resistance. Keduanya menjadi fondasi dalam membaca pergerakan harga, menentukan titik entry dan exit, serta memahami perilaku pasar secara keseluruhan.
Trader selalu memperhatikan area support dan resistance sebelum mengambil keputusan, karena area ini sering menentukan arah pergerakan harga berikutnya.
Makanya, untuk bantu kamu trading secara profesional, simak pemaparan lengkap di bawah ini.
Pengertian Support dan Resistance
Support adalah level harga di mana permintaan (buying pressure) dianggap cukup kuat untuk menghentikan atau membalikkan penurunan harga.
Ketika harga mendekati area support, banyak trader mulai membeli karena menganggap harga sudah murah.
Sebaliknya, resistance adalah level harga di mana penawaran (selling pressure) cukup besar untuk menghentikan kenaikan harga.
Saat harga mendekati resistance, banyak trader mulai menjual karena menganggap harga sudah mahal.
Secara sederhana, menurut Investopedia, support bertindak sebagai “lantai” yang menahan harga agar tidak jatuh lebih dalam, sementara resistance berperan sebagai “atap” yang mencegah harga naik terlalu tinggi.
Cara Menentukan Area Support dan Resistance
Menentukan area support dan resistance tidak selalu tentang satu titik harga spesifik, melainkan zona di mana aktivitas beli dan jual sering terjadi.
IG Group memaparkan beberapa metode populer yang digunakan:
1. Menggunakan high dan low historis
Level-level tertinggi dan terendah dari grafik harga sebelumnya sering menjadi acuan utama. Misalnya, jika harga saham beberapa kali memantul di area yang sama, zona itu kemungkinan menjadi support yang kuat.
2. Moving average
Rata-rata pergerakan (seperti MA20, MA50, MA200) sering berfungsi sebagai level support atau resistance dinamis. Saat harga berada di atas MA, garis tersebut sering menjadi support.
3. Garis tren (trendline)
Menghubungkan serangkaian titik tertinggi atau terendah bisa membantu mengidentifikasi garis support dan resistance miring. Ini berguna untuk pasar dengan tren kuat.
4. Fibonacci retracement
Alat populer untuk mengukur potensi area pantulan harga berdasarkan proporsi matematika, seperti level 38.2%, 50%, dan 61.8%.
5. Volume profile atau volume by price
Area dengan aktivitas volume tinggi sering menunjukkan konsolidasi yang menjadi support atau resistance penting di masa depan.
Sinyal Breakout vs Reversal
1. Breakout
Breakout terjadi saat harga berhasil menembus level support atau resistance dengan volume besar. Ini biasanya menandakan perubahan tren atau dimulainya pergerakan baru.
Ciri-ciri breakout valid:
- Terjadi dengan peningkatan volume signifikan.
- Candle penembus memiliki body panjang, bukan hanya wick.
- Level yang ditembus berubah fungsi: resistance menjadi support baru, atau sebaliknya.
2. Reversal
Reversal adalah kondisi ketika harga gagal menembus support atau resistance dan justru berbalik arah. Ini bisa jadi peluang bagi trader untuk melakukan posisi berlawanan arah.
Ciri-ciri reversal:
- Harga membentuk pola candlestick seperti hammer, shooting star, atau double top/bottom.
- Volume justru menurun saat harga mendekati level penting.
- Momentum indikator seperti RSI menunjukkan kondisi jenuh (overbought/oversold).
Tips Entry dan Exit dalam Support dan Resistance
- Gunakan konfirmasi volume
Volume tinggi saat breakout menandakan dukungan kuat dari pelaku pasar. Hindari masuk posisi jika volume terlalu kecil. - Gunakan pending order di dekat area penting
Trader bisa menempatkan order buy di dekat support atau order sell di dekat resistance untuk mendapatkan harga optimal. - Atur stop loss dengan bijak
Stop loss sebaiknya ditempatkan sedikit di luar area support atau resistance agar tidak terkena “fake breakout”. - Kombinasikan dengan indikator lain
Gunakan RSI, MACD, atau Bollinger Bands untuk memastikan bahwa sinyal dari support dan resistance memiliki konfirmasi teknikal tambahan. - Gunakan time frame lebih besar
Level support dan resistance pada grafik harian atau mingguan biasanya lebih kuat dibandingkan pada grafik 5 menit atau 15 menit.
Contoh Praktis
Misalkan saham NVIDIA (NVDA) diperdagangkan di sekitar $450. Dalam beberapa minggu terakhir, harga beberapa kali memantul dari area $440 dan gagal menembus $470.
- Area $440 dianggap support kuat, karena setiap kali harga turun ke level itu, pembeli masuk dan harga kembali naik.
- Area $470 menjadi resistance penting, karena setiap kali harga mendekatinya, tekanan jual meningkat.
Jika harga akhirnya menembus $470 dengan volume tinggi, ini bisa menjadi sinyal breakout bullish. Namun, jika harga kembali turun dari area tersebut, itu menandakan reversal. Trader yang cermat akan menunggu konfirmasi sebelum membuka posisi.
Manfaat Strategis dari Support dan Resistance
- Membantu mengatur strategi entry dan exit lebih presisi.
- Memberikan referensi objektif untuk penempatan stop loss dan take profit.
- Meningkatkan akurasi dalam mengidentifikasi momentum pasar.
- Meminimalkan keputusan impulsif karena trader punya rencana yang jelas.
Trader yang konsisten menggunakan level support dan resistance umumnya memiliki disiplin lebih baik dan hasil trading yang lebih stabil.
Kesimpulan
Support dan resistance adalah konsep inti dalam analisis teknikal yang membantu trader memahami area penting di pasar. Dengan mempelajari bagaimana harga bereaksi di sekitar zona ini, kamu bisa meningkatkan ketepatan entry dan exit serta mengelola risiko dengan lebih baik.
Setelah tahu cara membaca sinyal support dan resistance, saatnya trading saham via Gotrade. Mulai dari 1 dolar AS, kamu bisa berlatih membaca pergerakan pasar nyata sambil membangun strategi trading yang lebih matang.
FAQ
Apakah support dan resistance selalu akurat?
Tidak selalu. Kadang harga bisa menembus level penting karena sentimen pasar berubah drastis atau muncul berita besar.
Berapa lama level support atau resistance bertahan?
Semakin sering level tersebut diuji dan bertahan, semakin kuat artinya. Namun, begitu ditembus, kekuatannya bisa berubah arah.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.