Ditinjau oleh Analis Internal Gotrade
Menjelang pergantian tahun, banyak orang mulai menyusun perencanaan keuangan 2026 agar bisa menghadapi tahun baru dengan persiapan yang lebih matang. Rencana keuangan tahunan yang baik tidak hanya berfokus pada pengeluaran, tetapi juga pada evaluasi aset, strategi alokasi dana, dan langkah investasi yang dilakukan sejak awal tahun.
Perubahan ekonomi global, kenaikan biaya hidup, dan dinamika pasar saham membuat perencanaan lebih penting dari sebelumnya. Dengan memulai investasi lebih awal, kamu memiliki waktu lebih panjang untuk membangun aset, mengurangi risiko, dan memanfaatkan momentum pasar tahun depan.
Evaluasi Aset dan Keuangan
Sebelum membuat rencana keuangan tahunan, kamu perlu melakukan evaluasi kondisi finansial dan aset yang dimiliki.
1. Identifikasi total aset dan kewajiban
Catat seluruh aset seperti tabungan, dana darurat, reksa dana, saham, atau ETF. Bandingkan dengan total kewajiban seperti pinjaman, cicilan, atau kartu kredit.
Mengutip Investopedia, menghitung total aset bersih (net worth) adalah fondasi perencanaan finansial jangka panjang karena membantu menentukan strategi pertumbuhan aset.
2. Review performa portofolio 2025
Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah portofolio tumbuh sesuai harapan?
- Apakah alokasi terlalu agresif atau terlalu konservatif?
- Apakah sektor saham yang dipilih masih relevan untuk 2026?
Ini menjadi dasar untuk menyusun strategi investasi awal tahun.
3. Evaluasi pengeluaran dan pola cash flow
Lihat pola pengeluaran sepanjang 2025:
- Apakah ada kebiasaan belanja yang perlu dikurangi di 2026?
- Apakah pendapatan stabil atau berpotensi berubah?
Keputusan anggaran 2026 sangat bergantung pada evaluasi ini.
4. Perkuat dana darurat
Dana darurat idealnya mencakup 3 sampai 6 bulan biaya hidup. Jika mulai menipis, alokasikan sebagian penghasilan awal tahun untuk memperkuat cadangan.
Mengutip Reuters, kondisi ekonomi global yang fluktuatif membuat dana darurat menjadi penopang utama stabilitas finansial rumah tangga.
Menentukan Rencana Keuangan 2026
Setelah evaluasi selesai, kamu bisa mulai menyusun strategi keuangan untuk tahun mendatang.
1. Tetapkan tujuan finansial yang terukur
Contoh tujuan untuk 2026:
- Meningkatkan investasi bulanan
- Menambah kepemilikan ETF indeks global
- Memulai dana pendidikan atau dana pensiun
- Mengurangi beban utang hingga 20 persen
Tujuan yang jelas membuat rencana lebih mudah dilaksanakan.
2. Atur ulang alokasi dana awal tahun
Awal tahun adalah momen terbaik untuk mengatur ulang distribusi pendapatan.
Alokasi umum yang bisa digunakan sebagai referensi:
- 50 persen kebutuhan pokok
- 30 persen gaya hidup
- 20 persen tabungan dan investasi
Namun angka ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.
3. Prioritaskan aset yang siap bertumbuh di 2026
Saham dan ETF AS kemungkinan menjadi sorotan kembali di 2026, terutama sektor:
- Teknologi kecerdasan buatan
- Energi terbarukan
- Kesehatan dan farmasi
- Semikonduktor
Melihat tren global dari 2025 dapat membantu menentukan arah investasi awal tahun.
4. Lakukan rebalancing portofolio untuk menyesuaikan risiko
Perubahan ekonomi di 2026 mungkin menuntut strategi baru. Rebalancing dilakukan jika:
- Satu aset mendominasi portofolio
- Profil risiko berubah
- Momentum pasar berpindah ke sektor lain
Rebalancing menjaga portofolio tetap seimbang.
5. Bangun kebiasaan DCA sejak awal 2026
Dollar cost averaging (DCA) membantu kamu tetap disiplin meskipun pasar sedang volatil.
Keunggulan DCA:
- Mengurangi risiko membeli di harga tinggi
- Membangun portofolio secara konsisten
- Cocok untuk pemula maupun investor berpengalaman
DCA bisa diterapkan pada saham blue chip atau ETF seperti S&P 500 dan Nasdaq 100.
Strategi Investasi Awal Tahun 2026
Untuk memaksimalkan pertumbuhan aset, fokuskan langkah investasi pada momentum awal tahun.
1. Susun watchlist berdasarkan sektor potensial
Catat saham yang memiliki prospek kuat di Q1 2026 (Januari hingga Maret). Misalnya perusahaan AI, cloud computing, EV, atau infrastruktur data.
2. Mulai perlahan dengan ETF jika belum percaya diri
ETF memberikan diversifikasi instan dan risiko lebih rendah. Ini cocok untuk mengawali tahun dengan strategi defensif namun tetap bertumbuh.
3. Manfaatkan fitur trading modern
Dengan aplikasi seperti Gotrade, kamu bisa:
- Beli saham mulai US$1
- Akses extended hours trading 24 jam/5 hari
- Mengatur portofolio dengan lebih fleksibel
Ini mendukung eksekusi strategi investasi awal tahun secara efektif.
4. Sisihkan bonus atau THR awal tahun untuk investasi
Momentum dana tambahan sering menjadi kesempatan terbaik untuk memperbesar modal investasi.
Checklist Perencanaan Keuangan 2026
Gunakan checklist ini untuk memastikan semua aspek terkelola:
- Analisis neraca aset 2025
- Review investasi setahun terakhir
- Tetapkan tujuan finansial 2026
- Atur ulang anggaran tahunan
- Lakukan rebalancing awal tahun
- Susun watchlist investasi
- Mulai DCA dari awal Januari
Checklist membantu menjaga konsistensi finansial sepanjang tahun.
Kesimpulan
Perencanaan keuangan 2026 perlu dimulai sejak sekarang agar kamu memasuki tahun baru dengan strategi yang jelas dan terukur. Dengan mengevaluasi aset, menata ulang alokasi dana, serta mulai berinvestasi sejak awal tahun, kamu dapat membangun portofolio yang lebih kuat dan stabil.
Mulai investasi di awal tahun memberi kamu keuntungan waktu dan disiplin yang lebih baik untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Makanya, mulai rencana investasi 2026 kamu sekarang. Beli saham dan ETF AS di Gotrade dari US$1 dan nikmati fleksibilitas trading 24 jam/5 hari untuk menyiapkan portofolio awal tahun.
FAQ
- Apa langkah pertama merencanakan keuangan 2026?
Mulai dengan mengevaluasi aset, pengeluaran, dan performa investasi sepanjang 2025. - Apakah DCA perlu dimulai dari awal tahun?
Ya. DCA sejak Januari membantu konsistensi dan memaksimalkan peluang pertumbuhan. - Bagaimana memilih investasi untuk 2026?
Gunakan evaluasi sektor dan buat watchlist berdasarkan tren global dan kondisi pasar.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
