Dalam pasar saham Amerika Serikat, buyback saham atau pembelian kembali saham oleh perusahaan adalah salah satu aksi korporasi yang paling disukai investor.
Banyak perusahaan besar menggunakan buyback sebagai strategi untuk meningkatkan nilai pemegang saham, menjaga stabilitas harga, dan menunjukkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan penjelasan lengkap tentang ragam perusahaan AS yang terkenal paling agresif melakukan buyback dalam beberapa tahun terakhir dan dampaknya bagi investor.
Sekilas Tentang Buyback Saham
Buyback saham adalah program ketika perusahaan membeli kembali sahamnya dari pasar terbuka menggunakan kas internal. Setelah dibeli, saham tersebut biasanya:
• disimpan sebagai treasury stock
• atau “dihapus” (retired) sehingga jumlah saham beredar berkurang.
Ketika jumlah saham beredar turun, porsi kepemilikan setiap saham meningkat. EPS (Earnings Per Share) naik, dan harga saham biasanya mendapat dorongan positif.
Kenapa Banyak Investor Suka Buyback Perusahaan
1. Menaikkan Earnings Per Share
EPS dihitung dari laba dibagi jumlah saham beredar. Bila jumlah saham turun karena buyback, EPS naik meskipun laba tidak berubah. Investor suka ini karena peningkatan EPS biasanya mendorong valuasi lebih tinggi.
2. Sinyal Kepercayaan Diri Manajemen
Perusahaan hanya membeli sahamnya sendiri ketika yakin harga saham undervalued atau prospek perusahaan kuat. Ini memberi sentimen positif kepada investor.
3. Alternatif Pengembalian Nilai Selain Dividen
Tidak semua investor suka dividen karena pengenaan pajak. Buyback menjadi cara yang lebih efisien untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham.
4. Mengurangi Volatilitas Harga
Saat pasar bergejolak, perusahaan bisa melakukan buyback untuk menahan penurunan harga yang terlalu dalam.
5. Menambah Kekuatan untuk Pertumbuhan Jangka Panjang
Dengan buyback konsisten, perusahaan meningkatkan EPS dan nilai per saham dalam jangka panjang. Ini cocok untuk investor yang mencari pertumbuhan stabil.
Daftar Saham US yang Konsisten Melakukan Buyback
Berikut adalah perusahaan besar yang dikenal rutin melakukan buyback berdasarkan laporan tahunan dan program resmi mereka.
1. Apple (AAPL)
Apple adalah perusahaan dengan program buyback terbesar di dunia. Sejak 2012, Apple menghabiskan ratusan miliar dolar untuk buyback. Jumlah saham beredar Apple telah turun drastis, dan ini menjadi alasan utama mengapa EPS Apple meningkat setiap tahun meskipun pertumbuhan pendapatan tidak selalu tinggi.
2. Microsoft (MSFT)
Microsoft menjalankan program buyback tahunan untuk menjaga EPS dan memaksimalkan efisiensi modal. Buyback Microsoft biasanya berjalan bersamaan dengan pembayaran dividen stabil.
3. Meta Platforms (META)
Meta mulai agresif melakukan buyback terutama pasca 2022. Program besar-besaran ini dilakukan untuk mengurangi dampak dilusi saham setelah periode investasi besar pada Reality Labs.
4. Alphabet (GOOGL)
Alphabet tidak membayar dividen, tetapi rutin melakukan buyback besar setiap tahun. Ini menjadikan GOOGL favorit investor growth karena buyback memperkuat kenaikan EPS.
5. Visa (V) dan Mastercard (MA)
Dua raksasa payment processing ini konsisten mengeksekusi buyback karena margin yang sangat tinggi dan arus kas bebas besar.
6. Home Depot (HD)
Home Depot adalah salah satu perusahaan ritel yang paling agresif dalam buyback. Persentase pengurangan saham beredar Home Depot dalam 10 tahun terakhir termasuk yang tertinggi di pasar AS.
7. Nvidia (NVDA)
Selain pertumbuhan pendapatan besar, Nvidia juga melakukan buyback untuk menjaga struktur kepemilikan dan meningkatkan nilai pemegang saham.
Tertarik untuk investasi dan trading di perusahaan-perusahaan AS di atas? Tenang, lewat aplikasi Gotrade Indonesia kamu sudah bisa trading 24 jam dan mulai dari harga Rp15 ribuan saja!
Tekan tombol di bawah untuk download aplikasi Gotrade Indonesia dan mulai investasi perusahaan yang sering buyback saham!
Dampak Buyback terhadap Portofolio Investor
1. EPS meningkat secara stabil
Buyback membantu perusahaan menjaga EPS tetap meningkat bahkan saat pendapatan stagnan.
2. Saham lebih menarik dalam jangka panjang
Investor jangka panjang menyukai perusahaan dengan buyback konsisten karena cenderung memberikan total return lebih tinggi.
3. Potensi kenaikan harga saham
Dengan supply berkurang dan EPS meningkat, harga saham biasanya terdorong naik.
4. Mengurangi dilusi
Perusahaan sering menerbitkan saham baru untuk kompensasi karyawan. Buyback membantu menetralkan dilusi tersebut.
Cara Mengevaluasi Perusahaan Buyback Sebelum Membeli
1. Periksa free cash flow
Buyback berkualitas harus berasal dari arus kas yang sehat, bukan pinjaman agresif.
2. Cek tren pengurangan saham beredar
Semakin konsisten porsi saham turun, semakin agresif buyback perusahaan.
3. Evaluasi valuasi saat buyback
Buyback lebih efektif jika dilakukan ketika saham undervalued.
4. Lihat kombinasi buyback + pertumbuhan laba
Kombinasi kedua faktor ini jauh lebih kuat daripada buyback saja.
5. Hindari perusahaan yang memaksakan buyback dengan utang besar
Jika rasio utang naik tajam karena buyback, risiko meningkat.
Kesimpulan
Buyback saham menjadi strategi favorit banyak investor karena dapat meningkatkan nilai pemegang saham, memperkuat EPS, dan menjadi sinyal kepercayaan diri manajemen. Perusahaan seperti Apple, Microsoft, Alphabet, Meta, Visa, dan Home Depot telah membuktikan efektivitas buyback dalam menciptakan nilai jangka panjang.
Kalau kamu ingin mulai mengakses saham dan ETF AS dari perusahaan-perusahaan terbaik dunia, kamu bisa memulai di Gotrade!
FAQ
- Apakah buyback selalu bagus?
Tidak. Buyback efektif jika didukung arus kas kuat dan dilakukan pada valuasi wajar. - Apakah buyback sama dengan dividen?
Tidak. Buyback mengurangi jumlah saham beredar, sedangkan dividen memberikan pembayaran tunai. - Perusahaan seperti apa yang cocok dipilih karena buyback?Perusahaan dengan arus kas kuat, margin stabil, dan manajemen yang disiplin secara finansial.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
