Dalam dunia trading saham maupun options, banyak trader fokus pada analisis teknikal atau sinyal entry tanpa menyadari bahwa faktor terpenting dalam menjaga profitabilitas justru ada pada position sizing.
Strategi ini menentukan seberapa besar dana yang kamu alokasikan untuk setiap transaksi agar risiko bisa dikendalikan secara konsisten. Makanya, Gotrade sudah siapkan pemaparan tentang pengerti position sizing, manfaat, plus minus, hingga cara menerapkanya di bawah ini.
Pengertian Position Sizing
Position sizing adalah metode untuk menentukan seberapa besar modal yang sebaiknya digunakan dalam setiap posisi trading, melansir Investopedia.
Tujuannya adalah menjaga agar kerugian dari satu transaksi tidak terlalu besar dan tidak merusak portofolio secara keseluruhan.
Dengan kata lain, seberapa pun akurat strategi kamu, tanpa position sizing yang tepat, hasil trading akan sangat bergantung pada keberuntungan.
Trader profesional memahami bahwa yang lebih penting bukan hanya seberapa besar keuntungan, tetapi bagaimana cara bertahan dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki modal $10.000 dan memutuskan untuk mengambil risiko 2% per transaksi, berarti kerugian maksimum yang kamu terima per posisi adalah $200.
Manfaat Position Sizing dalam Trading
- Mengontrol risiko kerugian besar
Dengan menentukan batas kerugian per posisi, trader bisa memastikan portofolio tetap aman meski beberapa trade mengalami loss. - Menjaga kestabilan psikologis
Trader sering kehilangan kendali saat mengalami kerugian besar. Position sizing membantu menenangkan emosi karena risiko sudah diperhitungkan sejak awal. - Meningkatkan disiplin dan konsistensi
Position sizing mengajarkan disiplin dalam mengelola modal. Trader tidak akan terlalu agresif saat menang, dan tidak panik saat rugi. - Membantu perencanaan jangka panjang
Dengan risiko yang terukur di setiap posisi, kamu bisa memproyeksikan pertumbuhan portofolio secara lebih realistis dan konsisten.
Risiko Mengabaikan Position Sizing
- Kerugian besar dalam satu posisi
Tanpa batas risiko, satu keputusan salah bisa menghapus sebagian besar modal. - Overtrading dan eksposur berlebihan
Trader sering membuka terlalu banyak posisi tanpa menghitung risiko gabungan yang sebenarnya. - Drawdown yang tidak terkendali
Ketika ukuran posisi tidak seimbang, portofolio bisa kehilangan momentum dan sulit pulih setelah serangkaian kerugian. - Kegagalan dalam memanfaatkan probabilitas jangka panjang
Trading adalah permainan probabilitas. Menurut Alphatheory, dengan position sizing yang tidak konsisten, probabilitas jangka panjang kehilangan arti.
Cara Menentukan Position Sizing
Menentukan ukuran posisi ideal tergantung pada beberapa variabel: total modal, toleransi risiko, dan jarak antara entry dan stop loss. Berikut langkah-langkahnya:
1. Tentukan persentase risiko per transaksi
Kebanyakan trader profesional hanya mengambil risiko 1–2% dari total modal per transaksi. Angka ini dianggap ideal untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan modal.
2. Hitung jarak antara entry dan stop loss
Misalnya kamu membuka posisi pada harga $100 dan stop loss di $95, berarti jaraknya $5 per saham.
3. Hitung jumlah saham atau kontrak yang bisa dibeli
Gunakan rumus sederhana berikut:
Ukuran Posisi = Risiko per Transaksi / Jarak Stop Loss
Dalam contoh di atas, $200 / $5 = 40 saham. Artinya kamu sebaiknya membeli maksimal 40 saham agar risiko tetap 2%.
4. Sesuaikan dengan volatilitas aset
Saham berisiko tinggi atau options dengan volatilitas besar sebaiknya diberi alokasi lebih kecil. Sebaliknya, aset yang stabil bisa diberi porsi lebih besar.
5. Gunakan tools otomatis
Banyak platform trading modern yang menyediakan kalkulator position sizing. Kamu cukup memasukkan modal, stop loss, dan persentase risiko untuk menghitung ukuran posisi ideal secara otomatis.
Contoh Praktis 1–2% Rule
Misalkan kamu memiliki portofolio senilai $20.000 dan memutuskan untuk mengikuti 2% rule. Maka risiko maksimum per trade adalah:
2% × $20.000 = $400.
Jika kamu ingin membeli options dengan potensi rugi $1 per kontrak (setara $100 per kontrak karena 1 kontrak = 100 saham), maka kamu bisa membeli maksimal 4 kontrak options.
Dengan pendekatan ini, bahkan jika empat posisi berturut-turut rugi, kamu masih memiliki cukup modal untuk melanjutkan trading dan mengevaluasi strategi.
Kelebihan dan Kekurangan Position Sizing
Kelebihan:
- Melindungi portofolio dari drawdown ekstrem.
- Meningkatkan ketahanan psikologis saat volatilitas tinggi.
- Membantu membangun rutinitas trading yang terukur.
Kekurangan:
- Potensi profit terbatas jika posisi terlalu kecil.
- Butuh konsistensi tinggi dan kedisiplinan menghitung risiko setiap kali trading.
- Bisa terasa lambat bagi trader yang mengincar pertumbuhan agresif.
Kesimpulan
Position sizing adalah pondasi utama dalam manajemen risiko trading. Dengan menentukan porsi modal yang tepat di setiap transaksi, kamu tidak hanya melindungi portofolio, tetapi juga menjaga konsistensi psikologis dalam jangka panjang.
Bagi trader yang serius ingin membangun strategi berkelanjutan, pahami dan terapkan position sizing sebelum memikirkan profit besar.
Kalau kamu ingin mempraktikkan strategi position sizing sambil belajar trading options dengan aman, beli options via Gotrade. Ada lebih dari 600 pilihan options saham AS yang bisa kamu akses mulai dari 1 dolar AS.
FAQ
Apakah position sizing hanya berlaku untuk trader profesional?
Tidak. Justru untuk trader pemula, position sizing sangat penting agar kerugian awal tidak menguras seluruh modal.
Apakah 2% rule selalu ideal untuk semua orang?
Tidak selalu. Trader konservatif bisa memilih 1%, sementara trader berpengalaman bisa mengambil 3–5% tergantung toleransi risiko dan volatilitas pasar.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.