Salah satu strategi yang cocok untuk trader yang tidak ingin terus-menerus menatap layar adalah position trading. Pasalnya, position trading menekankan pada tren jangka panjang.
Trader jenis ini masuk posisi berdasarkan arah pasar besar dan bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Nah, kamu punya tipikal yang serupa? Yuk, pahami tentang apa itu position trading, timeframe yang digunakan, kelebihan dan kekurangannya, serta tips sukses untuk membangun portofolio yang lebih stabil.
Position Trading dan Trader
Position trading adalah strategi di mana trader menahan posisi dalam jangka waktu panjang, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, untuk memanfaatkan tren utama pasar.
Seorang position trader, melansir CFI, tidak peduli dengan fluktuasi harga harian atau volatilitas kecil. Fokus mereka adalah pada arah besar pasar (macro trend).
Misalnya, jika mereka percaya ekonomi AS sedang kuat dan pasar saham sedang dalam tren naik, mereka akan membeli saham-saham unggulan dan menahannya selama tren itu masih valid.
Strategi ini biasanya menggunakan analisis teknikal dan fundamental secara bersamaan.
Analisis fundamental membantu menentukan prospek jangka panjang suatu saham atau sektor, sementara analisis teknikal digunakan untuk menentukan momen entry dan exit yang ideal.
Timeframe yang Digunakan
Position trader umumnya menggunakan chart mingguan (weekly) dan chart harian (daily) untuk menganalisis tren utama.
Berikut pembagian timeframe-nya:
- Primary Trend (weekly chart): Menentukan arah pasar utama.
- Entry Timing (daily chart): Menentukan titik masuk dan keluar.
- Confirmation (monthly chart): Kadang digunakan untuk melihat arah jangka sangat panjang.
Karena fokusnya jangka panjang, position trader tidak terlalu memperhatikan pergerakan intraday. Mereka lebih mengutamakan trend-following dan menjaga posisi tetap terbuka selama tren belum berubah signifikan.
Perbedaan Position Trading vs Swing Trading
Aspek | Position Trading | Swing Trading |
---|---|---|
Durasi posisi | Minggu hingga bulan | Beberapa hari hingga minggu |
Tujuan utama | Menangkap tren besar | Menangkap ayunan harga jangka pendek |
Timeframe analisis | Weekly dan daily | Daily dan H4 |
Frekuensi transaksi | Rendah | Sedang |
Risiko fluktuasi | Lebih tinggi karena posisi lebih lama | Lebih terukur karena durasi lebih pendek |
Cocok untuk | Trader sabar dan tidak suka pantau layar terus | Trader aktif yang nyaman dengan perubahan cepat |
Kelebihan Position Trading
- Tidak Perlu Pantau Pasar Terus-Menerus
Karena durasi posisi lebih panjang, trader tidak perlu stres melihat fluktuasi harga harian. Ini cocok bagi mereka yang punya pekerjaan utama selain trading. - Menangkap Pergerakan Besar Pasar
Position trading memungkinkan trader menikmati potensi profit besar dari tren jangka panjang, bukan sekadar koreksi kecil. - Efisiensi Waktu dan Biaya Transaksi
Dengan frekuensi trading lebih rendah, biaya komisi dan spread lebih kecil dibandingkan trader aktif seperti scalper atau day trader. - Lebih Sedikit Noise
Dengan menggunakan timeframe besar, trader bisa menghindari sinyal palsu (false breakout) yang sering muncul di timeframe kecil.
Kekurangan Position Trading
- Butuh Kesabaran Ekstra
Karena posisi bisa bertahan berbulan-bulan, trader harus sabar menunggu hasilnya dan tidak mudah tergoda keluar terlalu cepat. - Risiko Berada di Posisi Saat Market Berbalik Arah
Jika tren besar berubah mendadak (misalnya karena krisis global atau kebijakan moneter), posisi bisa terkena risiko besar karena tidak bisa langsung bereaksi cepat. - Butuh Modal Lebih Besar
Karena stop loss biasanya lebih lebar (mengikuti volatilitas mingguan), trader perlu modal lebih besar untuk menjaga rasio risiko tetap aman. - Perlu Pemahaman Makro dan Fundamental
Trader tidak hanya harus bisa membaca grafik, tetapi juga memahami faktor ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, dan laporan keuangan perusahaan.
Strategi Position Trading yang Efektif
- Gunakan Analisis Multi-Timeframe
Lihat tren utama di chart mingguan dan gunakan chart harian untuk entry. Menurut Investopedia, ini membantu kamu memastikan arah tren tetap konsisten di semua timeframe. - Gunakan Indikator Tren
Indikator seperti Moving Average (50 & 200), MACD, dan ADX sangat berguna untuk memastikan tren masih kuat. - Gunakan Fundamental sebagai Dasar Pemilihan Saham
Fokus pada saham dengan pertumbuhan pendapatan dan laba stabil. Hindari saham spekulatif karena volatilitasnya tinggi. - Atur Risk Management dengan Disiplin
Gunakan stop loss dinamis di bawah support utama, dan naikkan levelnya seiring tren naik berkembang (trailing stop). - Gunakan Momentum Entry
Entry terbaik terjadi saat harga melakukan pullback ringan ke area Moving Average 50 atau ke area support kuat setelah breakout. - Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua modal di satu saham. Sebar risiko ke beberapa sektor seperti teknologi, consumer goods, atau energi.
Tips Sukses untuk Position Trader
- Jangan biarkan fluktuasi harian memengaruhi keputusan.
- Gunakan trailing stop untuk mengunci profit tanpa harus keluar terlalu cepat.
- Evaluasi posisi hanya 1–2 kali seminggu.
- Hindari overtrading, semakin sedikit posisi, semakin mudah dikontrol.
- Tetap update dengan berita makro seperti suku bunga dan earnings report.
Kesimpulan
Position trading adalah strategi yang cocok untuk trader sabar yang ingin menangkap tren besar tanpa harus memantau pasar setiap saat. Dengan memahami struktur tren jangka panjang dan menggunakan analisis teknikal serta fundamental secara seimbang, trader bisa memaksimalkan profit sambil meminimalkan stres.
Setelah memahami strategi ini, kembangkan portofolio jangka panjang dengan investasi saham AS di Gotrade, aplikasi investasi global dengan modal dari Rp16 ribu atau 1 Dolar AS saja!
FAQ
Apa bedanya position trading dengan swing trading?
Position trading menahan posisi lebih lama (minggu–bulan), sedangkan swing trading biasanya hanya beberapa hari hingga minggu.
Apakah position trading cocok untuk pemula?
Ya, karena frekuensi transaksinya rendah dan risikonya bisa dikelola dengan disiplin. Cocok bagi mereka yang punya pekerjaan penuh waktu.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.