Price to Cash Flow Ratio (P/CF): Arti, Cara Hitung, dan Cara Nilai

Bagi investor yang ingin menilai kesehatan finansial perusahaan dengan lebih akurat, memahami price to cash flow (P/CF) ratio adalah langkah penting. Rasio ini membantu melihat seberapa besar harga saham dibandingkan dengan arus kas yang dihasilkan perusahaan, bukan hanya dari laba bersih seperti pada rasio P/E.

Dalam kondisi pasar yang volatil, P/CF ratio sering dianggap sebagai indikator yang lebih “jujur” karena arus kas sulit dimanipulasi dibandingkan laba akuntansi.

Artikel ini akan membahas apa itu price to cash flow ratio, cara menghitungnya, perbedaannya dengan P/E, kapan sebaiknya digunakan, serta contoh penerapannya dalam analisis saham.

Definisi Price to Cash Flow Ratio

Price to Cash Flow (P/CF) ratio adalah rasio valuasi yang mengukur harga saham perusahaan dibandingkan dengan arus kas operasional per saham, melansir Investopedia.

Tujuannya adalah untuk menilai seberapa efisien perusahaan menghasilkan arus kas dari kegiatan bisnis utamanya, serta apakah harga sahamnya saat ini tergolong murah (undervalued) atau mahal (overvalued) berdasarkan performa kas.

Arus kas operasional diambil dari laporan arus kas (cash flow statement), bagian cash flow from operating activities, yang mencerminkan uang tunai yang benar-benar masuk dan keluar dari aktivitas bisnis utama perusahaan.

Cara Menghitung Price to Cash Flow Ratio

Untuk menghitung rasio ini, kamu hanya perlu dua data utama:

  • Harga saham perusahaan atau kapitalisasi pasarnya.
  • Arus kas operasional perusahaan dari laporan keuangan.

Langkah-langkahnya:

  1. Dapatkan cash flow from operating activities dari laporan arus kas.
  2. Hitung arus kas operasional per saham dengan membagi total arus kas operasional dengan jumlah saham beredar.
  3. Bagi harga saham dengan arus kas operasional per saham untuk mendapatkan nilai P/CF.'

Rumus dasarnya adalah:

P/CF = Harga Saham / Arus Kas Operasional per Saham

atau dalam bentuk agregat:

P/CF = Kapitalisasi Pasar / Total Arus Kas Operasional

Contoh:

  • Harga saham: $40
  • Arus kas operasional: $4 miliar
  • Jumlah saham beredar: 200 juta lembar

Maka arus kas per saham = $4 miliar ÷ 200 juta = $20
Rasio P/CF = 40 ÷ 20 = 2,0

Interpretasi: Investor membayar $2 untuk setiap $1 arus kas yang dihasilkan perusahaan. Ini relatif murah jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industrinya.

Perbedaan P/CF dengan P/E Ratio

Meskipun keduanya termasuk dalam kategori rasio valuasi, P/CF dan P/E (Price to Earnings) memiliki fokus yang berbeda.

AspekP/CF RatioP/E Ratio
Dasar perhitunganArus kas operasionalLaba bersih (net income)
Dipengaruhi akuntansiLebih rendah (lebih realistis)Tinggi (terpengaruh depresiasi, amortisasi, manipulasi akuntansi)
Fokus utamaLikuiditas dan kekuatan kasProfitabilitas berdasarkan laba akuntansi
Kapan lebih relevanSaat perusahaan memiliki arus kas kuat tapi laba bersih kecilSaat laba bersih stabil dan mencerminkan kinerja keuangan sebenarnya

Kapan P/CF Ratio Lebih Relevan Digunakan

Melansir CFI, P/CF ratio lebih relevan dan bermanfaat saat kondisi atau jenis perusahaan:

1. Perusahaan dengan penyusutan besar

Perusahaan manufaktur, energi, atau telekomunikasi biasanya memiliki biaya penyusutan dan amortisasi yang tinggi. Hal ini bisa menekan laba bersih, padahal arus kas mereka tetap kuat. Dalam kasus seperti ini, P/CF memberikan gambaran yang lebih realistis.

2. Saat perusahaan mengalami fluktuasi laba

Ketika laba bersih berfluktuasi akibat faktor non-operasional (seperti pajak atau penilaian aset), rasio P/CF membantu menilai performa keuangan murni dari aktivitas operasional.

3. Untuk mendeteksi undervalued stocks

P/CF rendah (misalnya <10) bisa menjadi sinyal saham undervalued, terutama jika arus kas operasional stabil atau meningkat. Namun, perlu dibandingkan dengan rata-rata industri agar tidak salah interpretasi.

4. Dalam kondisi pasar tidak pasti

Ketika ekonomi tidak stabil, banyak analis mengandalkan arus kas ketimbang laba bersih karena kas menunjukkan kemampuan perusahaan bertahan dan membayar kewajiban jangka pendek.

Cara Menilai Apakah P/CF Tinggi atau Rendah

Tidak ada angka absolut yang menunjukkan P/CF “baik” atau “buruk”, karena tergantung industri dan karakteristik bisnis. Namun, panduan umumnya:

  • P/CF < 10: bisa menandakan saham undervalued (murah).
  • P/CF 10–20: dianggap wajar untuk sebagian besar perusahaan stabil.
  • P/CF > 20: menunjukkan saham mungkin overvalued atau arus kas operasionalnya rendah dibanding harga saham.

Investor sebaiknya tidak hanya menilai satu periode, tetapi juga melihat tren P/CF dari waktu ke waktu untuk memahami apakah valuasi naik karena pertumbuhan harga atau penurunan arus kas.

Contoh Penerapan P/CF Ratio

Berikut contoh penerapan rasio ini pada beberapa perusahaan besar di bursa saham AS:

1. Apple Inc. (AAPL)

Apple dikenal memiliki arus kas operasional yang sangat kuat, dengan P/CF sekitar 20x. Angka ini mencerminkan valuasi premium, tetapi sepadan dengan konsistensi laba dan arus kasnya.

2. ExxonMobil (XOM)

Perusahaan energi besar seperti ExxonMobil sering memiliki P/CF rendah (5–8x) karena arus kas besar dari operasionalnya. Rasio ini menjadi indikator bahwa sahamnya relatif murah dibanding potensi kas yang dihasilkan.

3. Netflix (NFLX)

Sebaliknya, perusahaan yang sedang bertumbuh seperti Netflix bisa memiliki P/CF tinggi (>30x) karena masih banyak investasi ke konten baru, yang menekan arus kas operasional jangka pendek.

Kesimpulan

Price to Cash Flow (P/CF) ratio adalah alat penting dalam analisis fundamental untuk mengukur hubungan antara harga saham dan kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas operasional.

Berbeda dengan rasio P/E yang berfokus pada laba bersih, P/CF menyoroti kekuatan kas aktual perusahaan, menjadikannya indikator yang lebih akurat terutama pada industri dengan beban non-kas besar.

Sebelum mulai berinvestasi, wajib pelajari rasio P/CF ini agar bisa menilai valuasi dengan lebih bijak! Setelah itu, kamu bisa beli saham AS di Gotrade, aplikasi trading global yang sudah diawasi OJK dan praktis digunakan.

FAQ

  1. Apa itu price to cash flow ratio?
    P/CF ratio adalah rasio valuasi yang membandingkan harga saham dengan arus kas operasional per saham.
  2. Apa bedanya P/CF dengan P/E?
    P/E mengukur harga terhadap laba bersih, sementara P/CF mengukur harga terhadap arus kas operasional yang lebih sulit dimanipulasi.
  3. Kapan P/CF lebih relevan digunakan?
    Rasio ini lebih relevan untuk perusahaan dengan penyusutan tinggi, arus kas kuat, atau laba bersih yang fluktuatif.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade