5 Prinsip Investasi Warren Buffett yang Relevan di 2025

Nama Warren Buffett selalu muncul ketika membahas strategi investasi jangka panjang. Selama lebih dari enam dekade, "Oracle of Omaha" ini berhasil membangun kekayaan luar biasa dengan gaya value investing yang berfokus pada kesabaran, logika, dan disiplin.

Namun di era teknologi, AI, dan volatilitas tinggi seperti 2025, apakah prinsip-prinsip Buffett masih relevan?

Gotrade akan membahas 5 prinsip investasi Warren Buffett yang tetap relevan untuk investor masa kini, baik kamu pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Pahami Bisnis Sebelum Berinvestasi

Warren Buffett terkenal dengan kalimat klasiknya: "Never invest in a business you cannot understand."

Melansir Investopedia, prinsip ini mengingatkan investor untuk berinvestasi hanya pada perusahaan yang model bisnisnya mudah dipahami dan bisa dijelaskan secara sederhana.

Di era digital saat ini, prinsip itu tetap berlaku. Misalnya, jika kamu pengguna setia Apple (AAPL) atau Starbucks (SBUX) dan memahami bagaimana mereka menghasilkan pendapatan, kamu punya keunggulan alami sebagai investor. Sebaliknya, membeli saham teknologi kompleks tanpa paham cara kerjanya hanya akan menambah risiko.

Bagi investor pemula, memahami bisnis berarti membaca laporan keuangan dasar, mengenali produk yang dijual, dan menilai apakah perusahaan punya nilai jangka panjang, bukan sekadar hype.

Fokus pada Nilai, Bukan Harga

Buffett membedakan antara harga (price) dan nilai (value). Harga adalah apa yang kamu bayar, nilai adalah apa yang kamu dapatkan.

Dalam strategi value investing, Buffett mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya.

Mengutip Forbes, bahkan di 2025 ketika pasar ramai dengan saham AI dan crypto-related, Buffett tetap berpegang pada logika fundamental: membeli bisnis bagus di harga yang masuk akal.

Sebagai contoh, ketika saham Coca-Cola (KO) tampak stagnan di tahun 1990-an, banyak yang melepasnya. Tapi Buffett tetap bertahan karena ia yakin pada nilai jangka panjang merek global tersebut. Hari ini, Coca-Cola masih membayar dividen stabil dan menjadi salah satu posisi terbesar Berkshire Hathaway.

Investor masa kini bisa meniru pendekatan ini dengan mencari perusahaan yang punya:

  • Laba konsisten dan margin sehat.
  • Arus kas positif.
  • Model bisnis jelas dan tidak bergantung pada tren sesaat.

Bersabarlah, Pasar Akan Memberi Imbalan pada Waktu yang Tepat

Warren Buffett dikenal dengan filosofi "Our favorite holding period is forever." Ia percaya bahwa pasar saham adalah alat transfer kekayaan dari mereka yang tidak sabar kepada mereka yang sabar.

Di tengah fluktuasi pasar 2025 yang dipengaruhi suku bunga, geopolitik, dan teknologi, kesabaran justru menjadi keunggulan langka. Alih-alih bereaksi setiap kali harga saham naik-turun, Buffett berfokus pada fundamental jangka panjang.

Contohnya, saat pandemi 2020, banyak investor panik menjual saham. Namun mereka yang tetap bertahan di saham berkualitas tinggi seperti Microsoft (MSFT) atau Johnson & Johnson (JNJ) menikmati pemulihan cepat setelah kondisi ekonomi stabil.

Untuk investor Gotrade, prinsip ini berarti kamu tidak perlu menebak pasar harian. Bangun portofolio dengan visi jangka panjang, bukan sekadar mengejar momentum sesaat.

Jaga Emosi Lebih Penting dari Analisis

Buffett pernah berkata, "The most important quality for an investor is temperament, not intellect." Bagi dia, kemampuan mengendalikan emosi jauh lebih penting daripada kemampuan membaca grafik atau laporan keuangan.

Pasar saham sering bergerak tidak rasional. Kadang naik karena optimisme berlebihan, kadang turun karena ketakutan. Investor sukses adalah mereka yang tetap tenang di antara dua ekstrem itu.

Kamu bisa melihat contoh jelas di 2022 ketika The Fed menaikkan suku bunga secara agresif. Banyak investor menjual saham teknologi dalam kepanikan, padahal sebagian besar perusahaan seperti Nvidia (NVDA) atau Amazon (AMZN) justru kembali mencatatkan pertumbuhan kuat di tahun-tahun berikutnya.

Bagi investor pemula, mengelola emosi berarti belajar untuk tidak terburu-buru membeli saat harga naik atau menjual saat harga turun. Gunakan logika, bukan perasaan.

Diversifikasi dengan Bijak, Tapi Jangan Terlalu Menyebar

Buffett bukan penggemar diversifikasi ekstrem. Ia pernah berkata, "Diversification is protection against ignorance." Artinya, diversifikasi berguna jika kamu belum terlalu paham saham yang kamu beli, tapi investor berpengalaman justru sebaiknya fokus pada bisnis yang benar-benar dimengerti.

Di 2025, diversifikasi tetap penting, tapi selektif. Daripada punya 30 saham tanpa arah, lebih baik punya 5–10 saham berkualitas tinggi dari sektor berbeda.

Kamu bisa menggabungkan saham growth seperti Alphabet (GOOGL) dengan saham defensive seperti Procter & Gamble (PG) atau Coca-Cola (KO) untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas.

Dengan Gotrade, kamu bahkan bisa memulai strategi ini dengan modal kecil, membeli potongan (fractional shares) dari saham-saham global berkualitas.

Prinsip Buffett di Era 2025: Kombinasi Nilai dan Adaptasi

Dunia berubah cepat, tapi esensi investasi Buffett tetap relevan. Value investing bukan berarti menolak teknologi, tapi memahami nilai di balik inovasi.

Investor masa kini bisa menerapkan prinsip Buffett dengan menyesuaikan konteks:

  • Nilai bisa berarti data moat dan ekosistem pengguna di era digital.
  • Sabar berarti tahan investasi di sektor potensial seperti AI, energi bersih, dan kesehatan, bukan berpindah sektor setiap bulan.
  • Fokus bukan berarti anti-diversifikasi, tapi mengerti dengan baik apa yang kamu miliki.

Kesimpulan

Prinsip investasi Warren Buffett bukan sekadar teori masa lalu, tapi panduan abadi untuk menghadapi pasar yang terus berubah. Di 2025, ketika teknologi dan volatilitas mendominasi, disiplin, kesabaran, dan pemahaman nilai tetap menjadi fondasi utama untuk bertahan dan berkembang.

Kamu tidak harus menjadi Buffett untuk berpikir seperti dia. Cukup mulai dengan memahami bisnis, membeli dengan logika, dan berinvestasi untuk jangka panjang.

Praktikkany prinsip dari Warren Buffett dengan trading via Gotrade, hari ini!

FAQ

Apa itu prinsip investasi Warren Buffett?

Prinsip investasi Buffett berfokus pada value investing, memahami bisnis, disiplin, dan berpikir jangka panjang.

Mengapa prinsip Buffett masih relevan di 2025?

Karena meski pasar berubah, dasar investasi, seperti nilai intrinsik dan kesabaran, tetap menjadi faktor utama kesuksesan.

Bagaimana investor pemula bisa menerapkan prinsip Buffett?

Mulai dari bisnis yang dipahami, lakukan riset sederhana, dan investasikan secara rutin tanpa tergesa-gesa mengikuti tren.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade