Profit Taking: Pengertian, Manfaat, Indikator, Contoh

Mengambil keputusan kapan ambil untung (profit taking) sering kali sama sulitnya dengan menentukan kapan membeli. Banyak trader mampu menemukan entry point yang bagus, tapi gagal menjaga profit karena terlalu lama menunggu “puncak harga.”

Profit taking atau take profit adalah bagian penting dari strategi manajemen risiko yang membantu kamu mengamankan hasil sebelum pasar berbalik arah. Tanpa rencana pengambilan profit yang jelas, keuntungan di atas kertas bisa hilang dalam hitungan jam akibat volatilitas pasar.

Nah, untuk bantu mengarahkanmu, Gotrade akan membahas pengertian profit taking, cara menentukan waktu ideal, indikator yang bisa digunakan, serta strategi disiplin yang umum dipakai oleh trader profesional.

Apa Itu Profit Taking?

Profit taking adalah tindakan menjual sebagian atau seluruh posisi trading untuk mengamankan keuntungan yang telah diperoleh.

Tujuannya bukan hanya mendapatkan uang, tetapi juga menghindari risiko kehilangan profit ketika harga mulai berbalik arah.

Dalam praktiknya, profit taking sering dilakukan ketika harga mencapai target tertentu, baik berdasarkan analisis teknikal, fundamental, atau persentase keuntungan yang sudah ditentukan sebelumnya, menurut Investopedia.

Mengapa Profit Taking Itu Penting

  1. Mengamankan hasil nyata, bukan sekadar “potensi”
    Keuntungan belum bisa disebut profit sampai kamu benar-benar menutup posisi. Pasar bisa berubah arah kapan saja.
  2. Mengurangi tekanan psikologis
    Dengan strategi take profit yang terencana, kamu tidak lagi bergantung pada emosi atau spekulasi saat harga naik-turun cepat.
  3. Menjaga modal tetap aman.
    Mengambil sebagian profit bisa digunakan untuk menutup risiko posisi lain yang belum untung.
  4. Meningkatkan konsistensi hasil
    Trader yang disiplin dalam ambil untung cenderung menghasilkan pertumbuhan portofolio yang stabil dalam jangka panjang.

Indikator yang Dapat Digunakan untuk Profit Taking

Beberapa indikator teknikal bisa membantu kamu menilai kapan harga mulai kehilangan momentum, melansir IG Group, antara lain.

1. Relative Strength Index (RSI)

Jika RSI mendekati atau melebihi 70, harga sering kali sudah berada di area overbought, menandakan potensi koreksi. Ini bisa menjadi sinyal untuk menutup sebagian posisi.

2. Moving Average (MA)

Ketika harga sudah terlalu jauh di atas MA (misalnya MA20 atau MA50), sering kali harga akan melakukan penyesuaian kembali ke rata-rata. Ini momen yang baik untuk mempertimbangkan profit taking.

3. Fibonacci Extension

Trader yang menggunakan analisis Fibonacci sering menentukan target take profit di level 1.618 atau 2.618 sebagai batas proyeksi kenaikan harga.

4. Resistance Level

Ketika harga mendekati area resistance kuat dari pola sebelumnya, banyak trader memilih menutup posisi karena potensi tekanan jual meningkat.

Cara Menentukan Level Profit Taking

Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk menentukan level take profit:

1. Persentase keuntungan tetap

Misalnya, trader menetapkan target 10%–15% dari harga beli. Setelah target tercapai, posisi otomatis dijual sebagian atau seluruhnya.

2. Rasio risk-reward

Kamu bisa menentukan target profit berdasarkan perbandingan dengan risiko yang diambil. Misalnya, jika risiko 5%, maka target profit minimal 10% untuk rasio risk-reward 1:2.

3. Trailing take profit

Menggunakan sistem seperti trailing stop, di mana target profit otomatis naik mengikuti harga. Jika harga berbalik, sistem otomatis menutup posisi di level terbaik yang sudah dicapai.

4. Analisis teknikal berbasis tren

Jika tren masih kuat, trader bisa menahan sebagian posisi sambil menaikkan stop loss. Namun, tetap perlu target akhir untuk menutup posisi saat tren melemah.

Strategi Disiplin dalam Profit Taking

  1. Gunakan sistem parsial
    Jual sebagian posisi di target pertama untuk mengamankan profit, lalu biarkan sisanya berjalan dengan trailing stop.
  2. Tentukan target sebelum masuk posisi
    Jangan menunggu setelah harga naik baru menentukan target. Rencana take profit sebaiknya sudah ada sebelum membuka trade.
  3. Gunakan logika, bukan emosi
    Jangan tergoda untuk terus menahan posisi hanya karena “rasa yakin harga masih bisa naik.” Disiplin jauh lebih penting daripada serakah.
  4. Jangan takut kehilangan peluang
    Ingat, pasar selalu memberi kesempatan baru. Lebih baik kehilangan sebagian potensi profit daripada kehilangan seluruhnya.
  5. Catat setiap transaksi
    Evaluasi strategi take profit kamu dengan jurnal trading. Dari sana, kamu bisa melihat apakah targetmu terlalu pendek atau terlalu jauh.

Contoh Praktis

Misalnya kamu membeli saham Microsoft (MSFT) di harga $350. Setelah analisis, kamu menentukan:

  • Stop loss di $340 (risiko 2,8%)
  • Target take profit di $370 (reward 5,7%)

Ketika harga mencapai $370, kamu menjual separuh posisi untuk mengamankan profit. Sisa posisi kamu tahan dengan trailing stop di $365.

Jika harga naik ke $380, trailing stop otomatis naik ke $375 dan jika harga berbalik turun, sistem akan menutup posisi dengan profit maksimal.

Kesimpulan

Profit taking adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam trading. Dengan rencana take profit yang jelas, kamu bisa menjaga keseimbangan antara risiko dan hasil, sekaligus menghindari keputusan impulsif.

Gunakan indikator dan strategi manajemen risiko untuk menentukan waktu terbaik ambil untung. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengejar peluang, tapi juga menjaga profit yang sudah kamu dapatkan.

Setelah memahami strategi ini, saatnya kamu mempraktikkannya secara langsung. Manfaatkan strategi take profit untuk trading saham di aplikasi Gotrade, di mana kamu bisa membeli saham AS mulai dari 1 dolar AS dengan antarmuka yang mudah digunakan.

FAQ

Apakah profit taking harus dilakukan setiap kali harga naik?
Tidak selalu. Profit taking sebaiknya dilakukan ketika target keuntungan tercapai atau ketika indikator menunjukkan potensi pembalikan arah harga.

Apakah ada risiko jika terlalu sering melakukan profit taking?
Ya. Profit taking terlalu dini bisa membatasi potensi keuntungan jangka panjang. Kuncinya ada pada keseimbangan antara pengamanan profit dan memberi ruang bagi tren untuk berkembang.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade