Banyak pemula sering bingung ketika melihat harga saham yang sedang naik tiba-tiba bergerak turun sementara tren jangka panjang masih terlihat kuat. Pergerakan kecil melawan arah tren ini dikenal sebagai pullback, dan memahami konsepnya penting agar trader tidak panik atau salah mengira tren berbalik.
Pullback membantu trader mengenali kesempatan entry yang lebih aman, menghindari masuk di puncak harga, serta membaca struktur pergerakan pasar dengan lebih objektif.
Artikel ini akan membahas definisi pullback, cara mengenalinya, contoh, dan cara menggunakannya dalam strategi trading.
Pengertian Pullback Saham
Pullback adalah pergerakan harga yang sementara bergerak berlawanan arah dari tren utama sebelum melanjutkan arah tren tersebut. Dalam tren naik, pullback berupa penurunan kecil, sedangkan dalam tren turun, pullback berupa kenaikan kecil.
Menurut Investopedia, pullback merupakan bagian normal dari tren dan mencerminkan proses pasar mengambil napas sebelum melanjutkan arah dominan.
Trader profesional memanfaatkan pullback untuk masuk posisi karena harganya lebih aman dibanding entry di puncak.
Ciri Ciri Pullback dalam Tren Naik
Berikut tanda umum jika penurunan tersebut hanyalah pullback, bukan reversal.
1. Harga tetap membentuk higher low
Meskipun turun, titik low tetap lebih tinggi dari low sebelumnya.
2. Harga masih berada di atas area support
Support bisa berupa level horizontal, trendline, atau moving average.
3. Volume menurun saat harga turun
Pullback biasanya memiliki volume lebih kecil dibanding saat harga naik.
4. Candle bearish lebih pendek
Tidak ada candle merah panjang beruntun.
Ciri Ciri Pullback dalam Tren Turun
Sama seperti tren naik, pullback juga muncul dalam tren turun.
1. Harga membentuk lower high
Kenaikan sementara tetapi puncaknya lebih rendah daripada high sebelumnya.
2. Harga masih berada di bawah resistance penting
Biasanya memantul di MA atau trendline turun.
3. Volume naik kecil
Buyer masuk sebentar tetapi tidak cukup kuat melawan tren.
Contoh Pullback dalam Grafik Saham
Misalnya tren naik pada saham A:
Struktur harga:
- Low: 100
- Higher low: 110
- Harga naik ke 140
- Harga turun ke 130 (pullback)
- Harga naik lagi ke 150
Penurunan kecil ke 130 adalah pullback karena:
- Tetap di atas higher low
- Tidak menembus support
- Volume kecil
Pullback menunjukkan pasar sedang “mengambil napas”.
Perbedaan Pullback dan Reversal
Pemula sering salah mengira pullback sebagai tanda tren berakhir. Padahal, ada perbedaan yang jelas.
1. Pullback
- Gerakan kecil melawan tren.
- Menyentuh area support kecil.
- Struktur utama tren tetap utuh.
2. Reversal
- Gerakan besar yang membalik tren.
- Menembus support utama.
- Membentuk lower low (tren naik) atau higher high (tren turun).
- Volume meningkat.
- Strategi berbeda diterapkan untuk keduanya.
Kenapa Pullback Penting untuk Trader
Ada beberapa manfaat utama memahami pullback.
1. Entry lebih aman dan tidak FOMO
Trader menunggu harga turun sedikit sebelum masuk.
2. Risk-reward lebih baik
Entry di pullback membuat stop loss lebih kecil dan target lebih menarik.
3. Menghindari beli di puncak
FOMO biasanya membuat trader masuk setelah harga naik terlalu jauh.
4. Memahami momentum pasar
Pullback menunjukkan apakah buyer masih kuat atau mulai melemah.
Area Umum Terjadinya Pullback
Pullback sering muncul di beberapa level penting.
1. Moving Average (MA20 atau MA50)
Harga memantul di area ini dalam tren naik.
2. Trendline
Pullback muncul ketika harga menyentuh garis tren utama.
3. Support minor
Level horizontal kecil di mana buyer kembali masuk.
4. Fibonacci retracement (38.2 sampai 61.8 persen)
Level teknikal populer untuk mencari pullback sehat.
Strategi Trading Menggunakan Pullback
Berikut cara memanfaatkan pullback untuk entry yang lebih terukur.
1. Entry di support atau MA penting
Ketika harga memantul dari MA20 atau MA50, itu tanda pullback sehat.
2. Tunggu konfirmasi candle reversal
Gunakan candlestick seperti:
- Pin bar
- Bullish engulfing
- Hammer
Konfirmasi mencegah buy terlalu cepat.
3. Gunakan stop loss di bawah higher low
Jika harga membentuk lower low baru, berarti tren naik melemah.
4. Gunakan target profit berdasarkan struktur
Target umum:
- Resistance terdekat
- Range candle sebelumnya
- High sebelumnya
5. Hindari entry saat volume turun ekstrem
Volume terlalu kecil bisa menandakan buyer tidak cukup kuat.
Contoh Strategi Pullback dalam Tren Naik
Misalnya harga saham B bergerak:
- Tren naik kuat.
- Harga naik dari 100 ke 140.
- Harga turun ke 132 (pullback di MA20).
- Candle hammer muncul.
- Entry buy di 134.
- Target profit di 148.
Ini adalah pullback sehat dengan struktur jelas.
Kesimpulan
Pullback adalah pergerakan harga sementara yang melawan tren utama sebelum melanjutkan arah awal.
Memahami pullback membantu trader menghindari keputusan emosional, menentukan entry lebih aman, dan membaca struktur pasar dengan lebih jelas.
Pullback sehat ditandai higher low dalam tren naik atau lower high dalam tren turun. Dengan strategi yang tepat, pullback dapat menjadi peluang entry yang lebih terukur.
Ingin belajar membaca pullback dengan modal kecil?
Unduh dan mulai trading saham AS di Gotrade Indonesia, beli mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan pantau pergerakan pasar 24 jam selama 5 hari untuk memahami price action secara langsung.
FAQ
1. Pullback adalah apa?
Pullback adalah pergerakan harga yang melawan tren utama secara sementara sebelum tren kembali dilanjutkan.
2. Bagaimana membedakan pullback dan reversal?
Pullback tidak merusak struktur tren, sementara reversal membalikkan tren.
3. Apakah pullback cocok untuk entry?
Cocok, terutama jika muncul di area support penting dengan candle konfirmasi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











