Bagi trader opsi yang ingin memahami arah pergerakan harga saham, put wall dan call wall adalah dua konsep penting dalam analisis options positioning. Kedua indikator ini membantu mengungkap di mana posisi terbanyak kontrak opsi berada, dan seberapa kuat area support maupun resistance di pasar.
Artikel ini akan membahas apa itu put wall dan call wall, cara membacanya di chart opsi, serta implikasinya terhadap pergerakan harga saham.
Apa Itu Put Wall dan Call Wall
Melansir Corporate Finance Institute, put wall adalah area dengan konsentrasi open interest tertinggi pada kontrak put options, sedangkan call wall adalah area dengan open interest tertinggi pada kontrak call options.
Keduanya menggambarkan zona harga penting di mana banyak pelaku pasar, terutama institusi dan option dealers, memiliki posisi besar.
- Put Wall = Area support potensial. Karena banyak trader membeli put untuk perlindungan di area tersebut, dealer cenderung melakukan hedging dengan membeli saham, menciptakan tekanan beli.
- Call Wall = Area resistance potensial. Karena banyak trader membeli call di level itu, dealer cenderung melakukan hedging dengan menjual saham, menimbulkan tekanan jual.
Dengan kata lain, put wall dan call wall berfungsi seperti pagar psikologis harga di pasar opsi.
Cara Membaca Put Wall dan Call Wall di Chart
1. Identifikasi area dengan open interest tertinggi
Temukan harga strike yang memiliki volume tertinggi untuk kontrak put dan call.
- Level dengan put OI tertinggi = Put Wall
- Level dengan call OI tertinggi = Call Wall
Contoh:
Jika saham Apple (AAPL) diperdagangkan di $190, dan terdapat:
- 80.000 kontrak put di strike $180
- 100.000 kontrak call di strike $200
Maka:
- Put Wall berada di $180 (support)
- Call Wall berada di $200 (resistance)
2. Amati pergeseran posisi
Jika call wall bergeser ke atas, itu bisa menandakan bahwa pelaku pasar memperkirakan harga akan naik lebih jauh. Sebaliknya, put wall yang turun menunjukkan ekspektasi penurunan harga.
Nasdaq menekankan bahwa perubahan signifikan pada open interest menjelang tanggal options expiry sering memicu volatilitas karena dealer menyesuaikan posisi hedging mereka.
3. Perhatikan tanggal kedaluwarsa (expiration date)
Efek put dan call wall paling kuat menjelang options expiry, karena posisi besar harus diseimbangkan atau ditutup. Fenomena ini sering disebut pinning effect, di mana harga saham “terkunci” di sekitar level strike dengan OI terbesar.
Implikasi terhadap Pergerakan Harga Saham
1. Dukungan dan hambatan harga alami
Put wall sering berfungsi sebagai zona dukungan (support) karena dealer cenderung membeli saham untuk menyeimbangkan risiko put yang dijual.
Sebaliknya, call wall bertindak sebagai resistansi (resistance), karena dealer menjual saham untuk melindungi eksposur terhadap call yang dijual.
Akibatnya, harga cenderung bergerak di antara dua dinding ini sampai terjadi breakout signifikan.
2. Volatilitas meningkat saat mendekati expiry
Ketika open interest besar pada level tertentu akan kedaluwarsa, gamma exposure dealer menurun, sehingga kontrol terhadap harga melemah. Ini bisa menyebabkan pergerakan tajam setelah options expiry berakhir.
3. Potensi breakout setelah melewati dinding
Jika harga berhasil menembus call wall, sering kali diikuti oleh short covering atau delta hedging rally, di mana dealer membeli saham untuk menyesuaikan posisi mereka. Hal sebaliknya bisa terjadi bila harga menembus put wall.
Melansir Day Trading, banyak pergerakan besar pada indeks seperti S&P 500 sering terjadi setelah call wall ditembus, menandakan perubahan struktur pasar dari defensif menjadi agresif.
4. Indikator sentimen institusional
Konsentrasi kontrak put dan call juga menunjukkan bias pasar:
- Put-heavy positioning menandakan sentimen defensif atau pesimis.
- Call-heavy positioning menunjukkan optimisme terhadap kenaikan harga.
Menggunakan Put dan Call Wall dalam Strategi Trading
1. Tentukan area kunci untuk entry dan exit
Gunakan put wall sebagai acuan area beli (buy zone), dan call wall sebagai area potensi jual (sell zone).
2. Konfirmasi dengan indikator teknikal
Gabungkan open interest map dengan indikator seperti volume profile, VWAP, atau moving average untuk memastikan sinyal breakout valid.
3. Hindari posisi besar menjelang expiry
Saat options expiry mendekat, pasar bisa sangat tidak stabil karena dealer menyeimbangkan delta dan gamma. Hindari membuka posisi baru tanpa strategi yang jelas.
4. Pantau perubahan posisi besar institusi
Trader profesional memanfaatkan data open interest dan gamma exposure untuk membaca arah potensi pergerakan jangka pendek. Pergeseran call wall atau put wall sering menjadi petunjuk arah baru harga saham.
Kesimpulan
Put wall dan call wall adalah indikator penting dalam analisis options positioning yang membantu mengidentifikasi area support dan resistance alami berdasarkan aktivitas kontrak opsi.
Dengan memahami cara membaca data open interest dan implikasinya terhadap pergerakan harga, trader dapat memperkirakan potensi volatilitas, arah tren, dan peluang breakout lebih akurat.
Ingin memahami dinamika options market secara langsung? Download aplikasi Gotrade dan akses lebih dari 600 kontrak options global, langsung dari platform yang aman dan mudah digunakan.
FAQ
Apa itu put wall dan call wall?
Put wall adalah level dengan konsentrasi kontrak put options terbesar (biasanya berfungsi sebagai support), sedangkan call wall adalah level dengan call options terbanyak (sering menjadi resistance).
Bagaimana cara membaca data open interest untuk menemukan dinding harga?
Cari strike price dengan open interest tertinggi pada sisi put dan call di platform analisis opsi seperti TradingView atau SpotGamma.
Apakah menembus call wall selalu berarti harga akan naik tajam?
Tidak selalu, tetapi sering kali menjadi sinyal momentum shift ketika dealer mulai melakukan hedging buyback untuk menyesuaikan posisi mereka.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











