Pyramid Trading: Apa Itu, Prinsip, Kelebihan, Risiko

Bagi banyak trader berpengalaman, pyramid trading adalah strategi yang digunakan untuk memaksimalkan profit dari tren yang sedang kuat. Namun, strategi ini juga berisiko tinggi jika dijalankan tanpa perhitungan matang.

Pyramid trading menekankan pada prinsip averaging up, yaitu menambah posisi saat harga bergerak searah dengan posisi awal. Artinya, alih-alih membeli lebih banyak saat harga turun (seperti averaging down), trader justru memperbesar posisi saat harga naik untuk memanfaatkan momentum.

Strategi ini efektif bila diterapkan dengan disiplin dan manajemen risiko ketat. Gotrade akan membahas pengertian pyramid trading, prinsip kerjanya, risiko yang perlu diwaspadai, serta contoh penerapan praktisnya.

Apa Itu Pyramid Trading

Pyramid trading (atau pyramiding) adalah strategi di mana trader menambah posisi secara bertahap saat harga bergerak sesuai arah yang diinginkan. Dengan cara ini, posisi terbesar terbentuk di dekat puncak tren, menyerupai bentuk piramida terbalik.

Tujuan utamanya adalah mengompensasi risiko awal dengan keuntungan yang telah terkumpul, bukan menambah eksposur secara acak.

Menurut Groww, strategi ini sangat populer di kalangan trader tren (trend followers) karena memungkinkan mereka “menunggangi” tren panjang tanpa mengambil risiko besar sejak awal.

Sebagai contoh:

  • Seorang trader membeli saham NVIDIA (NVDA) di $400.
  • Saat harga naik ke $420, ia menambah posisi kecil.
  • Ketika harga naik lagi ke $440, ia menambah posisi terakhir.
    Jika harga berbalik turun ke $430, sebagian posisi dijual untuk mengamankan profit.

Dengan pendekatan ini, risiko terbesar berada di posisi awal, sementara posisi tambahan hanya dibuka menggunakan keuntungan yang sudah terbentuk.

Prinsip Dasar Averaging Up

Averaging up dilakukan saat harga naik untuk mengikuti kekuatan tren. Prinsipnya sederhana:

  1. Mulai dengan posisi kecil
    Trader membuka posisi awal dengan risiko terukur, misalnya 1% dari total modal.
  2. Tambah posisi hanya ketika profit
    Setiap kali harga naik dan posisi menghasilkan keuntungan, trader menambah sedikit posisi baru.
  3. Gunakan trailing stop
    Stop loss dari posisi awal bisa dinaikkan mengikuti harga, sehingga profit tetap terlindungi.
  4. Batasi jumlah layer posisi
    Biasanya trader menggunakan 3–4 level tambahan saja untuk menghindari overexposure.

Dengan strategi ini, trader tidak memperbesar kerugian jika tren berbalik, karena posisi tambahan hanya diambil setelah tren terkonfirmasi kuat.

Kelebihan Pyramid Trading

  1. Memaksimalkan keuntungan di pasar tren kuat.
    Dengan menambah posisi saat momentum naik, trader dapat memperbesar potensi profit tanpa mengambil risiko besar sejak awal.
  2. Risiko terkendali.
    Karena posisi tambahan dibiayai dari keuntungan posisi sebelumnya, potensi kerugian bersih relatif kecil.
  3. Mendisiplinkan psikologi trading.
    Trader hanya boleh menambah posisi saat kondisi pasar mendukung, bukan karena emosi atau rasa takut ketinggalan momentum (FOMO).
  4. Cocok untuk swing dan position trader.
    Strategi ini ideal bagi trader yang menahan posisi beberapa hari hingga minggu dalam tren jangka menengah.

Risiko dan Kekurangan Pyramid Trading

1. Overexposure

Risiko utama pyramid trading adalah membuka terlalu banyak posisi dalam tren yang sudah jenuh. Jika harga berbalik tajam, keuntungan yang terkumpul bisa cepat terkikis. Karena itu, batas jumlah layer posisi harus jelas sejak awal.

2. False breakout

Dalam pasar yang volatil, harga bisa menembus resistance sesaat sebelum berbalik arah. Jika trader menambah posisi pada momen ini tanpa konfirmasi kuat, potensi kerugian meningkat, menurut Investopedia.

3. Psikologis “terlalu percaya diri”

Trader yang sudah untung sering kali menambah posisi tanpa disiplin karena merasa “pasti benar.” Padahal, pasar bisa berubah kapan saja.

4. Tidak cocok untuk pasar sideways

Strategi ini lebih efektif pada tren kuat. Jika pasar cenderung sideways, menambah posisi justru meningkatkan risiko stop loss beruntun.

Contoh Eksekusi Praktis

Misalkan kamu memiliki modal $10.000 dan ingin menerapkan pyramid trading di saham Apple (AAPL) yang sedang tren naik.

  1. Posisi awal: beli 10 unit di $180, risiko 1% modal ($100).
  2. Harga naik ke $185: tambah 5 unit, naikkan stop loss posisi awal ke $182.
  3. Harga naik lagi ke $190: tambah 5 unit, naikkan stop loss ke $186.
  4. Harga turun ke $186: trailing stop tersentuh, posisi otomatis ditutup dengan profit total $450.

Dengan cara ini, kamu hanya menambah posisi dari keuntungan yang sudah ada, bukan dari modal baru.

Strategi Pendukung Pyramid Trading

  1. Gunakan indikator tren.
    Moving Average (MA), Average Directional Index (ADX), dan MACD bisa membantu mengonfirmasi kekuatan tren sebelum menambah posisi.
  2. Batasi total risiko kumulatif.
    Pastikan total risiko semua posisi tidak lebih dari 5% dari modal.
  3. Gunakan trailing stop progresif.
    Naikkan stop loss setiap kali harga bergerak signifikan agar profit tidak hilang saat tren berbalik.
  4. Tentukan exit plan yang jelas.
    Jangan menunggu harga berbalik jauh. Tetapkan target keuntungan atau sinyal teknikal untuk menutup posisi.

Kesimpulan

Pyramid trading adalah strategi yang bisa sangat menguntungkan bila dilakukan dengan disiplin dan pemahaman kuat terhadap tren. Prinsip averaging up membantu trader memanfaatkan momentum tanpa menambah risiko di posisi awal.

Namun, strategi ini tidak cocok bagi semua orang. Dibutuhkan manajemen risiko ketat dan kemampuan membaca tren agar tidak terjebak overexposure.

Dengan memahami prinsip pyramid trading, kamu bisa trading saham via apps Gotrade dengan lebih objektif dan rasional, memanfaatkan momentum tanpa takut kehilangan kendali atas risiko.

FAQ

Apakah pyramid trading cocok untuk pemula?
Tidak direkomendasikan untuk pemula karena membutuhkan pengalaman membaca tren dan kedisiplinan tinggi dalam mengelola posisi.

Apakah pyramid trading bisa digunakan untuk semua aset?
Bisa, termasuk saham, forex, dan komoditas, selama aset tersebut memiliki tren yang jelas dan likuiditas cukup tinggi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade