Rapor Q3 Intel Pukul Ekspektasi, Saham Melonjak 7%

Kabar baik datang dari raksasa teknologi Intel (INTC) yang baru saja merilis laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) 2025. Hasilnya sukses melampaui ekspektasi Wall Street, yang langsung mendorong harga saham Intel melonjak hingga 7% setelah pengumuman, menurut laporan Yahoo Finance.

Intel melaporkan pendapatan sebesar $13.7 miliar, lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar $13.15 miliar. Laba per saham (EPS) yang disesuaikan juga jauh melampaui prediksi, berada di $0.23 sementara analis hanya memproyeksikan $0.01.

Kinerja positif ini sinyal pemulihan permintaan untuk prosesor intinya, terutama untuk PC dan laptop. Selain itu, CEO Lip-Bu Tan menyatakan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) turut mempercepat permintaan komputasi dan menciptakan peluang di seluruh portofolio mereka.

Di Balik Lonjakan Pendapatan Intel

Meskipun harga saham Intel bereaksi positif, ada beberapa detail yang perlu kamu perhatikan. Pendorong utama pendapatan kuartal ini adalah pulihnya permintaan di Client Computing Group (unit bisnis PC dan laptop) yang mencatat penjualan $8.5 miliar, seperti dilaporkan CNBC.

Sementara itu, permintaan terkait AI juga memegang peran penting. Intel memproduksi CPU (Central Processing Unit) atau chip komputer tradisional. Dalam sebuah server data center untuk AI, CPU ini bekerja berdampingan dengan chip AI khusus seperti GPU (Graphics Processing Unit) buatan Nvidia.

Meskipun hasil Q3 cemerlang, Intel memberikan panduan (guidance) pendapatan untuk Q4 sebesar $13.3 miliar. Angka ini sedikit di bawah perkiraan analis. Intel menjelaskan bahwa proyeksi ini tidak memasukkan pendapatan dari Altera, anak perusahaan semikonduktor yang sebagian telah mereka jual.

Dukungan Raksasa dari Pemerintah AS dan Nvidia

Sentimen positif Intel tidak hanya datang dari laporan keuangan. Perusahaan ini mendapat suntikan dana besar dari dua pemain raksasa. Pemerintah AS kini menjadi pemegang saham utama setelah melakukan investasi senilai $8.9 miliar, seperti dilaporkan CNBC.

Investasi yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump ini bertujuan memajukan visi untuk memulihkan produksi semikonduktor di AS. Selain itu, Intel juga menerima investasi $5 miliar dari Nvidia, yang dulu merupakan rivalnya.

Kesepakatan dengan Nvidia ini mencakup integrasi CPU Intel bersama dengan GPU AI milik Nvidia, yang saat ini mendominasi 90% pasar chip AI. Investasi ini sangat penting secara geopolitik, karena sebagian besar chip dunia dibuat di Taiwan, dan Intel adalah satu-satunya produsen semikonduktor canggih skala besar yang berbasis di AS.

Tantangan Terbesar Bernama Intel Foundry

Di balik semua kabar baik, ada satu segmen bisnis Intel yang menjadi kekhawatiran utama analis dan investor, yaitu Intel Foundry Services (IFS).

IFS adalah bisnis manufaktur Intel yang dibuka pada tahun 2021 untuk memproduksi chip bagi perusahaan luar, bukan hanya untuk internal Intel. Namun, segmen ini masih terus berjuang. Menurut Yahoo Finance, IFS melaporkan kerugian operasional sebesar $2.3 miliar pada Q3.

Lebih lanjut, CNBC melaporkan bahwa seluruh pendapatan IFS pada kuartal ini ($4.2 miliar) berasal dari Intel sendiri yang menggunakan jasa pabrikannya. Artinya, bisnis ini belum berhasil menarik pelanggan eksternal yang substansial.

Wall Street khawatir bahwa belanja modal besar yang digelontorkan untuk segmen baru ini mungkin tidak akan membuahkan hasil. Analis Ben Bajarin dari Creative Strategies mengatakan kepada Yahoo Finance bahwa hasil Q3 memberi "optimisme yang hati-hati", namun ke depan, "semua mata tertuju pada foundry."

Intel kini mengalihkan fokusnya untuk menarik pelanggan dengan proses manufaktur generasi baru bernama 14A, setelah proses 18A sebelumnya gagal mendapatkan komitmen dari perusahaan seperti Nvidia dan Broadcom.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade