Real Yield: Pengertian, Cara Hitung, dan Dampaknya bagi Investor

Ketika kamu mendengar berita tentang kenaikan suku bunga atau imbal hasil obligasi, angka yang disebut biasanya adalah nominal yield, yaitu imbal hasil sebelum memperhitungkan inflasi. Namun, untuk mengetahui keuntungan investasi yang sesungguhnya, kamu perlu memahami real yield, indikator penting yang menunjukkan nilai riil hasil investasimu.

Konsep real yield sangat krusial karena memengaruhi daya tarik berbagai aset seperti saham, obligasi, hingga emas. Artikel ini akan menjelaskan apa itu real yield, perbedaannya dengan nominal yield, serta bagaimana dampaknya terhadap pasar dan keputusan investasimu.

Apa Itu Real Yield?

Real yield adalah tingkat imbal hasil investasi setelah dikurangi pengaruh inflasi.

Dengan kata lain, real yield menunjukkan berapa besar keuntungan riil yang kamu dapatkan dari investasi setelah mempertimbangkan penurunan daya beli uang.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki obligasi dengan imbal hasil 6% per tahun dan inflasi berada di 3%, maka real yield-nya hanya 3%. Artinya, nilai sebenarnya dari keuntunganmu sudah “terkikis” oleh inflasi.

Melansir Investopedia, rumus sederhananya adalah:

Real Yield = Nominal Yield – Inflasi

Contoh lain, jika sebuah deposito memberikan bunga 4% tapi inflasi 5%, maka real yield kamu negatif 1%, yang berarti secara riil kamu kehilangan daya beli.

Perbedaan Real Yield dan Nominal Yield

Perbedaan antara keduanya terletak pada pengaruh inflasi.

AspekNominal YieldReal Yield
DefinisiImbal hasil investasi sebelum memperhitungkan inflasiImbal hasil setelah memperhitungkan inflasi
Sumber dataBunga obligasi, dividen, return investasiNominal yield dikurangi tingkat inflasi
Akurasi keuntunganTidak mencerminkan daya beli sebenarnyaMencerminkan keuntungan riil
Relevansi bagi investorLebih umum digunakanLebih realistis untuk analisis jangka panjang

Secara sederhana, nominal yield adalah apa yang terlihat di atas kertas, sementara real yield adalah apa yang benar-benar kamu rasakan di kantong.

Mengapa Real Yield Penting?

Inflasi adalah musuh utama investor. Kenaikan harga barang dan jasa menggerus nilai uang dari waktu ke waktu.

Real yield membantu kamu menilai apakah investasi tertentu benar-benar menghasilkan keuntungan riil, atau justru membuat nilai uangmu menurun meski terlihat untung secara nominal.

Ketika real yield rendah atau negatif, investor cenderung mencari aset yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham atau properti.

Sebaliknya, melansir Morningstar, ketika real yield tinggi, investasi berbasis pendapatan tetap seperti obligasi menjadi lebih menarik.

Contoh Perhitungan Real Yield

Misalkan kamu membeli obligasi pemerintah AS dengan nominal yield 5%. Jika inflasi tahunan berada di 3%, maka:

Real Yield = 5% - 3% = 2%

Artinya, kamu benar-benar mendapatkan keuntungan 2% secara riil setelah memperhitungkan inflasi.

Tapi jika inflasi melonjak ke 6%, sementara imbal hasil obligasi tetap 5%, maka real yield menjadi negatif 1%.

Dalam kasus ini, meski kamu mendapat bunga, daya beli uangmu justru menurun.

Hubungan Real Yield dengan Pasar Obligasi

Saat real yield naik

Kenaikan real yield biasanya menandakan investor menuntut kompensasi lebih besar terhadap risiko inflasi dan kenaikan suku bunga.

Hal ini sering menyebabkan harga obligasi turun, karena yield berbanding terbalik dengan harga.

Investor yang sudah memiliki obligasi lama dengan bunga rendah akan melihat nilai pasar obligasinya menurun.

Saat real yield turun

Sebaliknya, real yield yang menurun (terutama jika negatif) mendorong investor beralih ke aset berisiko lebih tinggi, seperti saham atau komoditas. Ini karena return obligasi tidak lagi mampu menyaingi inflasi.

Contohnya, selama periode 2020–2021, real yield AS berada di bawah nol akibat inflasi tinggi dan suku bunga rendah. Kondisi ini membuat investor global berbondong-bondong masuk ke saham teknologi dan emas.

Dampak Real Yield terhadap Pasar Saham

Real yield juga berpengaruh besar terhadap valuasi saham.

1. Real yield rendah mendukung kenaikan harga saham

Ketika real yield mendekati nol atau negatif, investor mencari alternatif yang memberikan potensi return lebih tinggi. Saham menjadi pilihan utama karena menawarkan pertumbuhan laba di masa depan.

Hal ini menjelaskan mengapa pasar saham sering naik saat suku bunga rendah dan inflasi terkontrol.

2. Real yield tinggi bisa menekan valuasi saham

Sebaliknya, jika real yield naik tajam, investor bisa berpindah dari saham ke obligasi karena imbal hasil riil dari obligasi menjadi lebih menarik dengan risiko lebih rendah.

Kenaikan real yield juga membuat biaya modal perusahaan naik, yang pada akhirnya bisa menekan harga saham, terutama pada sektor pertumbuhan seperti teknologi.

3. Sektor yang sensitif terhadap real yield

  • Teknologi dan growth stocks: Sangat sensitif terhadap kenaikan real yield.
  • Perbankan dan energi: Cenderung diuntungkan karena profitabilitas meningkat saat suku bunga naik.
  • Utilities dan REITs: Biasanya melemah karena pendapatan mereka lebih mirip obligasi jangka panjang.

Real Yield Sebagai Indikator Sentimen Pasar

Analis makroekonomi sering menjadikan real yield sebagai salah satu indikator utama untuk membaca arah pasar.

  • Real yield negatif: Menunjukkan kebijakan moneter longgar dan selera risiko tinggi di pasar saham.
  • Real yield positif dan naik: Menandakan pasar sedang khawatir terhadap inflasi, suku bunga, atau pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Karena itu, perubahan kecil dalam real yield bisa memicu pergerakan besar di berbagai kelas aset, terutama saham, emas, dan obligasi.

Kesimpulan

Real yield adalah tingkat keuntungan riil yang diperoleh investor setelah memperhitungkan inflasi. Berbeda dengan nominal yield yang hanya menampilkan imbal hasil kasar, real yield memberikan gambaran yang lebih akurat tentang daya beli sebenarnya dari keuntungan investasi.

Perubahan real yield dapat memengaruhi harga obligasi, arah pasar saham, dan bahkan strategi kebijakan moneter bank sentral.

Sebagai investor, memahami real yield membantumu melihat gambaran besar ekonomi global dan mengelola eksposur risiko dengan lebih bijak.

Kamu bisa mulai menerapkan wawasan ini secara langsung dengan mulai beli saham via Gotrade. Cukup mulai dari 1 Dolar AS, kamu sudah bisa berinvestasi di perusahaan-perusahaan terbesar dunia dengan cara yang aman dan praktis.

FAQ

Apa itu real yield?
Real yield adalah tingkat imbal hasil investasi setelah memperhitungkan inflasi, yang menunjukkan keuntungan riil dari investasi.

Mengapa real yield penting untuk pasar saham?
Karena real yield memengaruhi minat investor terhadap saham atau obligasi. Real yield rendah biasanya mendorong kenaikan saham, sementara real yield tinggi bisa menekan valuasi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade