Banyak trader fokus pada kapan harus masuk atau keluar pasar, tetapi lupa pada hal yang paling menentukan keberlanjutan akun mereka: mengatur risiko harian. Menentukan batas daily risk trading bukan hanya soal seberapa besar kamu siap rugi, tetapi juga tentang menjaga konsistensi modal jangka panjang.
Trader profesional tahu bahwa manajemen risiko adalah fondasi utama kesuksesan. Bahkan strategi terbaik pun bisa gagal jika risiko tidak dikontrol dengan benar.
Kali ini, Gotrade akan menjelaskan cara menghitung daily risk, batas ideal yang direkomendasikan, serta contoh penerapan realistis agar kamu bisa membangun strategi yang lebih tahan lama.
Apa Itu Daily Risk?
Daily risk trading adalah batas maksimum kerugian yang siap kamu tanggung dalam satu hari trading. Tujuannya adalah mencegah kerugian kecil berkembang menjadi kerugian besar karena emosi atau overtrading.
Melansir Investopedia, aturan umum yang sering digunakan trader profesional adalah membatasi kerugian harian antara 1% hingga 3% dari total modal akun.
Dengan batas ini, kamu memiliki ruang untuk menghadapi hari-hari buruk tanpa risiko kehilangan terlalu banyak modal hanya dalam satu sesi trading.
Rumus Menghitung Risiko Harian
Untuk menghitung daily risk trading, kamu bisa gunakan rumus sederhana berikut:
Risiko Harian = Modal × Persentase Risiko Harian
Contoh:
Modal: $10.000
Risiko harian: 2% → Daily Risk = $10.000 × 0.02 = $200
Artinya, jika total kerugian hari itu mencapai $200, kamu wajib berhenti trading.
Namun, untuk menentukan ukuran posisi optimal, kamu juga harus memperhitungkan risk per trade (risiko per transaksi).
Rumusnya:
Risk per Trade = (Risk Harian) ÷ (Jumlah Maksimal Transaksi per Hari)
Misalnya kamu ingin melakukan maksimal 3 transaksi per hari dengan total risiko harian $200: → $200 ÷ 3 = ± $67 per transaksi.
Ini artinya setiap posisi yang kamu buka tidak boleh menanggung potensi kerugian lebih dari $67, termasuk dari stop loss.
Menentukan Ukuran Posisi (Position Sizing)
Setelah mengetahui risk per trade, kamu bisa menghitung ukuran posisi berdasarkan jarak stop loss. Gunakan rumus berikut:
Ukuran Posisi = Risk per Trade ÷ (Jarak Stop Loss per Lembar Saham)
Contoh:
Modal: $10.000
Risiko harian: 2% → $200
Risk per trade: $67
Stop loss per saham: $2
→ Ukuran posisi = $67 ÷ $2 = 33,5 saham
Artinya, kamu bisa membeli 33 saham dari emiten tersebut, bukan lebih. Jika harga bergerak berlawanan sebesar $2 dari titik masuk, kerugian kamu tetap di bawah batas risiko harian.
Batas Ideal dan Prinsip Disiplin
Berikut adalah panduan umum batas risiko yang direkomendasikan:
| Tipe Trader | Risiko Harian Ideal | Risk per Trade | 
|---|---|---|
| Day Trader Konservatif | 1% | 0.3–0.5% | 
| Swing Trader | 2% | 0.5–1% | 
| Trader Agresif | 3% | 1%+ | 
Menurut AuditBoard, disiplin terhadap batas risiko jauh lebih penting daripada mencari "strategi sempurna." Trader yang konsisten dengan aturan risiko mampu bertahan lebih lama, bahkan dengan tingkat kemenangan biasa saja (sekitar 50%).
Selain itu, penting juga untuk menghitung maximum drawdown tolerance, berapa hari berturut-turut kamu bisa rugi sebelum modal turun signifikan.
Contohnya: Jika kamu batasi risiko harian 2% dan maksimal toleransi 10% drawdown, maka kamu bisa menahan 5 hari rugi berturut-turut sebelum perlu meninjau ulang strategi.
Contoh Kasus Perhitungan Daily Risk
Misalkan kamu memiliki modal $5.000 dan menetapkan batas risiko harian 2%.
Risiko Harian = 5.000 × 0.02 = $100
Kamu ingin membuka 2 posisi per hari → Risk per trade = $100 ÷ 2 = $50
Jika jarak stop loss kamu adalah $1, maka ukuran posisi = $50 ÷ $1 = 50 saham.
Dengan cara ini, meskipun dua posisi kamu sama-sama rugi, total kerugian harian tetap di bawah batas $100.
Disiplin seperti ini membantu kamu menjaga kestabilan modal dan menghindari efek domino akibat overtrading.
Strategi Menjaga Risiko Harian Tetap Terkontrol
- Gunakan Stop Loss Otomatis
Jangan pernah mengandalkan intuisi untuk keluar posisi. Gunakan stop loss berdasarkan ATR atau persentase tetap agar sistem otomatis menutup posisi begitu risiko tercapai. - Catat Semua Transaksi
Buat trading journal untuk mencatat berapa besar risiko aktual per hari. Dengan begitu, kamu bisa melihat pola kesalahan dan memperbaikinya secara sistematis. - Hindari Revenge Trading
Jika kamu sudah mencapai batas kerugian harian, berhenti sejenak. Melanjutkan trading hanya akan memperburuk kondisi emosional dan membuka peluang kerugian lebih besar. - Kurangi Ukuran Saat Volatilitas Tinggi
Pada hari dengan volatilitas ekstrem (seperti rilis data ekonomi penting), turunkan risiko harian hingga 1%. Tujuannya untuk mengurangi dampak dari fluktuasi harga besar yang sulit dikendalikan. 
Kesimpulan
Daily risk trading adalah kunci utama dalam manajemen modal jangka panjang. Dengan memahami rumus dan disiplin terhadap batas risiko, trader dapat mengontrol kerugian, menjaga stabilitas mental, dan tetap bertahan di pasar dalam jangka panjang.
Selalu ingat, tujuan utama trading bukan hanya mengejar profit besar, tetapi memastikan kamu tetap bisa bermain di hari berikutnya. Bangun disiplin risiko dan mulai kelola posisi kamu dengan cerdas!
Mulai trading saham global dan latih manajemen risikomu via aplikasi Gotrade hari ini.
FAQ
1. Apakah batas risiko harian wajib sama setiap hari?
Tidak. Kamu bisa menyesuaikannya dengan volatilitas pasar atau performa mingguan. Namun, tetap jaga agar tidak melebihi 3% dari total modal.
2. Apakah daily risk berlaku juga untuk swing trader?
Ya. Meskipun tidak trading setiap hari, prinsip batas kerugian tetap berlaku untuk menjaga risiko portofolio secara keseluruhan.
3. Bagaimana jika mencapai batas risiko di tengah hari tapi muncul peluang bagus?
Tetap disiplin untuk berhenti. Pasar tidak akan ke mana-mana — kesempatan baru selalu ada besok.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











