Tujuan trading dan berinvestasi tentunya adalah mendapatkan keuntungan besar. Namun, risiko kehilangan modal juga menjadi salah satu hal yang harus disadari. Nah, di sinilah konsep risk of ruin menjadi sangat penting.
Pasalnya, kemungkinan seorang trader untuk kehilangan seluruh modalnya tidak percaya 0%. Makanya, untuk membantu kamu menjaga trading dengan aman, artikel ini akan membahas pengertian risk of ruin, bagaimana cara menghitungnya, dan strategi untuk meminimalkan risikonya.
Apa Itu Risk of Ruin?
Risk of ruin adalah ukuran probabilitas bahwa seorang trader akan kehilangan seluruh modalnya hingga tidak bisa lagi melanjutkan trading. Bagi trader profesional, memahami dan mengelola risk of ruin sama pentingnya dengan menentukan titik entry atau strategi profit.
Dalam konteks praktis, risk of ruin bukan hanya berarti saldo menjadi nol, tapi juga ketika kerugian sudah cukup besar hingga dibutuhkan keuntungan tidak realistis untuk kembali ke titik impas, dikutip dari Investopedia.
Jika kamu kehilangan 50% modal, kamu membutuhkan 100% keuntungan untuk kembali ke posisi awal. Itulah sebabnya, menjaga agar kerugian tetap kecil jauh lebih penting daripada mencoba mendapatkan profit besar secara cepat.
Risk of ruin biasanya disebabkan oleh:
- Manajemen risiko yang buruk.
- Overtrading atau mengambil posisi terlalu besar.
- Tidak memiliki sistem trading yang terukur.
- Emosi yang tidak terkendali setelah mengalami kerugian.
Rumus Sederhana Menghitung Risk of Ruin
Walau terdengar rumit, sebenarnya ada pendekatan sederhana untuk memperkirakan risk of ruin.
Rumus sederhananya:
Risk of Ruin = ((1 - (W - L)) / (1 + (W - L))) ^ Capital / Risk per Trade
Di mana:
- W = probabilitas menang (win rate).
- L = probabilitas kalah (loss rate).
- Capital = total modal.
- Risk per Trade = persentase risiko di setiap posisi.
Contoh:
Jika kamu memiliki win rate 60% (W = 0.6), loss rate 40% (L = 0.4), modal $10.000, dan risiko per trade 2%, maka kemungkinan mengalami kehancuran total (risk of ruin) akan sangat kecil. Namun, jika kamu meningkatkan risiko per trade menjadi 10%, risk of ruin meningkat drastis.
Artinya, semakin besar risiko per transaksi, semakin tinggi peluang kamu kehilangan seluruh modal.
Elemen Risk of Ruin
Untuk memahami lebih dalam, ada tiga elemen utama yang memengaruhi seberapa besar peluang kerugian total:
1. Win Rate
Win rate adalah persentase dari total transaksi yang menghasilkan profit. Win rate yang tinggi bisa menurunkan risk of ruin, tetapi tidak menjamin keberhasilan jika tidak diimbangi dengan manajemen risiko.
2. Risk-to-Reward Ratio
Jika setiap kali kamu mengambil risiko $1 untuk mendapat potensi profit $2, maka meskipun win rate hanya 40%, kamu masih bisa menghasilkan profit jangka panjang. Trader dengan rasio risiko-keuntungan baik akan memiliki risk of ruin lebih rendah.
3. Risk Per Trade
Kebanyakan trader profesional hanya mengambil risiko 1–2% dari total modal di setiap transaksi. Semakin kecil risiko per transaksi, semakin besar peluang untuk bertahan dalam jangka panjang.
Cara Menghindari Risk of Ruin
Menghindari kerugian bukan berarti tidak mengambil risiko sama sekali, tapi mengelolanya dengan disiplin dan logika. Melansir 2nd Skies Trading, berikut strategi yang bisa kamu terapkan:
1. Gunakan Position Sizing yang Tepat
Tentukan ukuran posisi berdasarkan jumlah modal dan volatilitas pasar. Gunakan indikator seperti ATR (Average True Range) untuk menentukan jarak stop loss yang wajar, lalu sesuaikan jumlah lot agar risiko tetap terjaga.
2. Batasi Risiko Maksimal per Trade
Gunakan aturan 1–2% risk per trade. Jika modal $10.000, maka risiko maksimal per posisi adalah $100–$200. Ini membuat kamu memiliki banyak peluang tanpa khawatir modal cepat habis.
3. Diversifikasi Strategi
Jangan mengandalkan satu strategi saja. Gunakan pendekatan berbeda seperti trend following, mean reversion, atau breakout agar tidak terjebak pada kondisi pasar tertentu.
4. Gunakan Stop Loss dan Trailing Stop
Stop loss bukan tanda ketakutan, tetapi tanda disiplin. Gunakan stop loss otomatis untuk membatasi kerugian dan trailing stop untuk mengunci keuntungan ketika harga bergerak sesuai arah yang diinginkan.
5. Hindari Revenge Trading
Setelah loss besar, banyak trader cenderung mencoba “balas dendam” dengan memperbesar posisi berikutnya. Ini adalah penyebab utama kehancuran akun. Lebih baik berhenti sejenak, evaluasi strategi, dan kembali dengan rencana yang lebih terukur.
6. Simulasikan Skenario Terburuk
Cobalah menghitung: jika kamu kalah berturut-turut 10 kali, apakah modal kamu masih cukup untuk melanjutkan trading? Jika jawabannya tidak, berarti risiko per trade terlalu besar.
7. Bangun Mindset Bertahan (Survival Mode)
Dalam trading, bertahan lebih penting daripada menang cepat. Fokuslah pada longevity, kemampuan untuk tetap eksis di pasar dalam jangka panjang.
Kesalahan Umum Terkait Risk of Ruin
- Mengabaikan Probabilitas: Banyak trader hanya fokus pada hasil jangka pendek, tanpa memahami peluang kehilangan modal dalam jangka panjang.
- Tidak Konsisten dalam Ukuran Risiko: Kadang risiko per trade 2%, lalu 5%, lalu 10%. Inilah yang membuat risk of ruin tidak terkontrol.
- Overconfidence Setelah Profit: Setelah beberapa kali menang, trader cenderung menaikkan ukuran posisi tanpa perhitungan yang matang.
- Tidak Menguji Strategi (Backtest): Tanpa data historis, kamu tidak tahu seberapa tahan strategimu menghadapi kondisi pasar berbeda.
Kesimpulan
Risk of ruin adalah pengingat keras bahwa tujuan utama trader bukan hanya mencari profit, tetapi bertahan di pasar selama mungkin. Tidak peduli seberapa baik strategi kamu, jika manajemen risiko diabaikan, peluang kehilangan modal tetap besar.
Dengan memahami konsep ini, kamu bisa mengatur risiko per transaksi secara disiplin, menjaga mental tetap stabil, dan meningkatkan peluang sukses jangka panjang.
Setelah memahami bagaimana cara menghindari kerugian total, praktikkan trading yang aman dan terukur melalui Gotrade, aplikasi yang memudahkan kamu untuk berinvestasi saham AS, ETF, dan 600+ pilihan options.
FAQ
Apa penyebab utama risk of ruin tinggi?
Penyebab utamanya adalah risiko per trade yang terlalu besar, tidak adanya stop loss, dan keputusan impulsif setelah kerugian.
Berapa persen risiko ideal per trade?
Kebanyakan profesional merekomendasikan 1–2% dari total modal per transaksi untuk menjaga keberlanjutan portofolio.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.