Setiap keputusan selalu melibatkan dua sisi, potensi keuntungan dan potensi kerugian. Investor sukses bukan hanya yang bisa memilih saham bagus, tetapi juga yang tahu bagaimana mengelola risiko. Salah satu alat paling sederhana namun efektif untuk melakukan ini adalah risk reward ratio.
Bagi trader maupun investor jangka panjang, memahami risk reward ratio dalam investasi sangat penting karena dapat membantu membuat keputusan lebih rasional, bukan emosional. Artikel ini akan membahas arti risk reward ratio, cara menghitung, contoh praktik, hingga dampaknya pada strategi investasi.
Apa Itu Risk Reward Ratio?
Risk reward ratio adalah perbandingan antara potensi risiko (kerugian) dan potensi imbal hasil (keuntungan) dari suatu investasi atau trading, melansir Investopedia.
Secara sederhana, rasio ini menjawab pertanyaan: berapa banyak keuntungan yang bisa didapat dibandingkan dengan kerugian yang mungkin dialami?
Contoh:
- Jika kamu berinvestasi $100 dengan target profit $50 dan batas kerugian $25, maka risk reward ratio = 25:50 atau 1:2.
- Artinya, untuk setiap $1 risiko, kamu berpotensi mendapat $2 keuntungan.
Kenapa Risk Reward Ratio Penting?
- Menghindari keputusan emosional
Dengan rasio yang jelas, kamu tidak lagi hanya mengandalkan feeling atau euforia pasar. - Membantu manajemen risiko
Risk reward ratio membantu menentukan apakah suatu peluang investasi layak diambil atau tidak. - Meningkatkan disiplin trading
Trader yang konsisten menerapkan rasio ini cenderung lebih disiplin dalam mengeksekusi rencana. - Mengoptimalkan profit jangka panjang
Bahkan jika banyak posisi berakhir rugi, dengan rasio risk reward yang sehat, portofolio bisa tetap tumbuh.
Dampaknya Ke Investor
Penerapan risk reward ratio membuat investor lebih realistis. Kamu jadi tidak hanya fokus pada berapa besar potensi profit, tetapi juga berapa besar kerugian yang sanggup ditanggung, dikutip dari IG Group.
Misalnya, investor yang hanya mengejar saham “hot” tanpa memperhatikan risiko cenderung mudah panik ketika harga bergerak berlawanan. Sebaliknya, investor dengan perhitungan risk reward ratio lebih siap menghadapi ketidakpastian.
Cara Menghitung Risk Reward Ratio
Rumus dasar:
Risk Reward Ratio = Potensi Risiko / Potensi Keuntungan
- Potensi risiko = selisih harga entry dengan stop loss.
- Potensi keuntungan = selisih harga entry dengan target profit.
Contoh:
- Harga entry saham = $100
- Stop loss = $90 (kerugian $10 per lembar)
- Target profit = $120 (keuntungan $20 per lembar)
Risk Reward Ratio = $10 / $20 = 1:2
Artinya, setiap kali mengambil risiko $1, ada peluang mendapatkan $2.
Contoh Praktis Risk Reward Ratio
Kasus 1: Trading Harian
Seorang trader membeli saham Tesla di $250 dengan stop loss $240 dan target $270.
- Risiko = $10
- Reward = $20
- Risk Reward Ratio = 1:2
Jika trader konsisten mengambil setup serupa, meski hanya menang 50% dari total transaksi, ia masih bisa profit dalam jangka panjang.
Kasus 2: Investasi Jangka Menengah
Investor membeli saham Apple di $150 dengan target $200 dan stop loss $130.
- Risiko = $20
- Reward = $50
- Risk Reward Ratio = 1:2,5
Dengan rasio sehat seperti ini, investasi lebih layak dilakukan meskipun potensi kerugian tetap ada.
Kasus 3: Rasio Buruk
Jika risk reward ratio = 2:1 (artinya risiko lebih besar daripada reward), maka peluang ini sebaiknya dihindari, kecuali ada keyakinan fundamental yang sangat kuat.
Rasio Ideal dalam Investasi
Tidak ada angka baku, tetapi banyak trader profesional menggunakan rasio minimal 1:2 atau lebih.
- Rasio 1:1 dianggap kurang menarik karena keuntungan setara dengan kerugian.
- Rasio 1:3 atau lebih dianggap sangat baik karena potensi reward jauh lebih besar.
Namun, rasio ideal juga tergantung pada strategi, gaya trading, dan toleransi risiko masing-masing investor.
Kelebihan Menggunakan Risk Reward Ratio
- Sederhana dan mudah dipahami: bisa digunakan pemula sekalipun.
- Mendorong disiplin: membantu investor tidak asal entry.
- Mengurangi kerugian besar: stop loss jadi bagian integral dari strategi.
- Meningkatkan probabilitas profit jangka panjang: meski tidak semua trade sukses, hasil bisa tetap positif.
Kekurangan dan Keterbatasan
- Tidak menjamin profit: hanya alat bantu perencanaan, bukan prediksi pasti.
- Butuh disiplin tinggi: banyak investor gagal karena melanggar stop loss.
- Pasar bisa tidak rasional: kadang target profit tidak tercapai meskipun rasio terlihat bagus.
Tips Praktis Memanfaatkan Risk Reward Ratio
- Selalu tentukan stop loss dan target profit sebelum entry.
- Gunakan rasio minimal 1:2 agar risiko sepadan dengan imbal hasil.
- Gabungkan dengan analisis teknikal dan fundamental untuk validasi.
- Evaluasi portofolio secara berkala apakah rasio yang digunakan efektif.
- Jangan serakah, jika target sudah tercapai, disiplin untuk take profit.
Kesimpulan
Risk reward ratio adalah alat sederhana untuk mengukur keseimbangan antara potensi kerugian dan potensi keuntungan dalam investasi. Dengan memahami risk reward ratio dalam investasi, kamu bisa membuat keputusan lebih rasional, disiplin, dan terukur.
Strategi ini membantu investor menghadapi ketidakpastian pasar dengan lebih percaya diri. Ingat, investasi bukan hanya tentang mengejar profit, tetapi juga tentang mengendalikan risiko.
Dengan memahami risk reward ratio, akan semakin mudah bagi kamu untuk mengelola investasi saham AS. Apalagi sekarang, dengan memanfaatkan aplikasi Gotrade, kamu bisa beli saham AS mulai dari 1 Dolar saja dengan cara yang aman dan praktis.
FAQ
Apa itu risk reward ratio?
Risk reward ratio adalah perbandingan antara potensi kerugian dan keuntungan dalam sebuah investasi atau trading.
Berapa rasio ideal untuk investasi saham?
Banyak trader menggunakan minimal 1:2. Artinya, potensi keuntungan harus dua kali lebih besar dari risiko.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.