Bagi banyak investor, salah satu cara paling menarik untuk membangun kekayaan adalah lewat saham Amerika dividen tinggi. Dividen memberi aliran pendapatan pasif yang stabil, sekaligus menunjukkan soliditas sebuah perusahaan. Tidak heran, saham dividen AS sering dipandang sebagai saham luar negeri terbaik untuk jangka panjang.
Dalam artikel ini, Gotrade akan membahas daftar saham Amerika dengan dividen tinggi, dilengkapi dengan informasi yield rata-rata serta prospek bisnisnya.
Mengapa Pilih Saham Amerika Dividen Tinggi?
- Stabilitas perusahaan: perusahaan yang rutin membayar dividen umumnya sudah mapan dan sehat secara finansial.
- Passive Income – investor mendapat arus kas rutin tanpa harus menjual saham.
- Diversifikasi Global – memberi akses ke perusahaan luar negeri terbaik yang mendominasi pasar dunia.
- Potensi Capital Gain – selain dividen, saham-saham ini tetap bisa naik harga dalam jangka panjang.
Indeks khusus seperti S&P 500 Dividend Aristocrats menunjukkan bahwa perusahaan dengan dividen konsisten cenderung memiliki kinerja saham lebih baik dalam jangka panjang dibanding pasar secara umum.
Daftar Saham Amerika dengan Dividen Tinggi
Berikut beberapa saham AS yang dikenal memiliki dividen tinggi serta prospek stabil untuk jangka panjang, merangkum .
1. Coca-Cola (KO)
- Dividend Yield: ±3.1% (data Nasdaq)
- Prospek: Sebagai pemimpin global di sektor minuman, Coca-Cola telah lebih dari 60 tahun menaikkan dividen. Permintaan produk minuman konsumen cenderung stabil bahkan saat resesi, menjadikannya salah satu saham defensif terbaik.
2. Johnson & Johnson (JNJ)
- Dividend Yield: ±3.0%
- Prospek: Perusahaan healthcare global ini memiliki diversifikasi produk mulai dari farmasi, alat kesehatan, hingga consumer health. Dengan permintaan kesehatan yang terus meningkat, J&J konsisten menaikkan dividen selama lebih dari 50 tahun.
3. Procter & Gamble (PG)
- Dividend Yield: ±2.5%
- Prospek: Raksasa consumer goods dengan brand seperti Pampers, Tide, dan Gillette. Produk sehari-hari yang esensial membuat bisnisnya stabil. Dilansir dari Morning Star, P&G termasuk dalam kategori Dividend Aristocrats dengan track record kuat menaikkan dividen.
4. Chevron (CVX)
- Dividend Yield: ±4.0%
- Prospek: Salah satu perusahaan energi terbesar dunia. Meski sektor energi fluktuatif, Chevron tetap menjaga dividen menarik dengan cash flow besar dari produksi minyak dan gas. Cocok untuk investor yang mencari yield tinggi.
5. PepsiCo (PEP)
- Dividend Yield: ±2.8%
- Prospek: Kompetitor Coca-Cola yang juga kuat di segmen makanan ringan seperti Lay’s dan Doritos. Diversifikasi bisnis minuman + makanan membuat prospeknya stabil di berbagai kondisi ekonomi.
6. McDonald’s (MCD)
- Dividend Yield: ±2.2%
- Prospek: Raksasa fast food global dengan ribuan gerai di seluruh dunia. Pertumbuhan bisnis yang stabil menjadikan McDonald’s salah satu saham luar negeri terbaik untuk passive income jangka panjang.
7. IBM (IBM)
- Dividend Yield: ±4.5%
- Prospek: Perusahaan teknologi senior yang kini berfokus pada cloud hybrid dan AI enterprise. Meski pertumbuhan tidak seagresif big tech lain, IBM tetap menarik karena menawarkan dividen lebih tinggi dibanding rata-rata saham teknologi lain.
8. Pfizer (PFE)
- Dividend Yield: ±4.8%
- Prospek: Perusahaan farmasi global yang terkenal sejak kesuksesan vaksin COVID-19. Meski kinerjanya fluktuatif pasca-pandemi, Pfizer tetap menjaga kebijakan dividen yang tinggi.
9. 3M Company (MMM)
- Dividend Yield: ±5.4%
- Prospek: Salah satu perusahaan dengan sejarah panjang di indeks S&P 500. Meski menghadapi tantangan litigasi dan penurunan kinerja, 3M masih mempertahankan reputasi sebagai pembayar dividen tinggi, walau prospek jangka panjangnya perlu lebih hati-hati.
10. Verizon (VZ)
- Dividend Yield: ±7.0%
- Prospek: Perusahaan telekomunikasi raksasa di AS. Dividen Verizon termasuk salah satu yang tertinggi di antara saham blue chip. Meski pertumbuhan terbatas, yield tinggi membuatnya tetap menarik bagi investor income-oriented.
Risiko Saham Dividen Tinggi
Meski terlihat menarik, investor tetap harus memahami risikonya:
- Yield Tinggi Bisa Menipu – dividen besar kadang mencerminkan harga saham yang turun karena bisnis melemah.
- Potensi Pemotongan Dividen – jika laba turun drastis, perusahaan bisa mengurangi atau menghentikan pembayaran dividen.
- Risiko Kurs – investor Indonesia menerima dividen dalam USD, nilainya bisa berubah saat dikonversi ke rupiah.
Menurut Investopedia, strategi terbaik adalah tidak hanya melihat yield tinggi, tetapi juga menilai fundamental perusahaan, arus kas, dan prospek jangka panjang.
Kesimpulan
Saham Amerika dividen tinggi adalah salah satu pilihan populer untuk membangun passive income. Dari Coca-Cola, Johnson & Johnson, hingga Verizon, daftar di atas menunjukkan berbagai opsi yang bisa dipertimbangkan. Namun, yield tinggi harus selalu ditimbang dengan kesehatan bisnis.
Bagi investor Indonesia, saham-saham ini sekaligus menjadi saham luar negeri terbaik untuk diversifikasi portofolio. Dengan strategi jangka panjang, dividen bisa menjadi sumber pendapatan stabil sekaligus alat memperbesar kekayaan.
Ingin punya saham perusahaan Amerika dengan modal super ringan? Bisa banget lewat aplikasi Gotrade! Beli dan mulai investasi saham Amerika hanya dari USD 1. Klik link ini untuk dowload aplikasi Gotrade di HP-mu!
FAQ
1. Apakah semua saham Amerika membayar dividen?
→ Tidak. Banyak perusahaan growth lebih memilih menahan laba untuk ekspansi. Saham dividen biasanya berasal dari perusahaan mapan dengan cash flow stabil.
2. Apakah fractional shares juga dapat dividen?
→ Ya. Dividen dibayarkan secara proporsional sesuai jumlah pecahan saham yang dimiliki.
Passive income global ada di genggamanmu!Disclaimer:PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
