Dalam beberapa tahun terakhir, tren saham ESG semakin populer di kalangan investor global. ESG adalah singkatan dari Environmental, Social, and Governance, yang merujuk pada perusahaan dengan praktik bisnis berkelanjutan, etis, dan transparan.
Semakin banyak investor menyadari bahwa saham ramah lingkungan dan berbasis prinsip investasi hijau bukan hanya baik untuk bumi, tetapi juga berpotensi memberikan keuntungan finansial jangka panjang. Kamu salah satu yang tertarik untuk beli saham ESG? Cek pemaparan Gotrade berikut ini!
Apa Itu Saham ESG?
ESG adalah pendekatan investasi yang menilai perusahaan berdasarkan tiga faktor utama:
- Environmental (Lingkungan): bagaimana perusahaan mengelola dampak lingkungannya, seperti emisi karbon, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah.
- Social (Sosial): bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan, komunitas, serta menjaga hak asasi manusia.
- Governance (Tata Kelola): kualitas manajemen, transparansi laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap etika bisnis.
Perusahaan yang memenuhi standar ini biasanya masuk ke dalam indeks khusus seperti MSCI ESG Leaders atau S&P 500 ESG Index. Dengan berinvestasi di saham ESG, investor tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan.
Contoh Perusahaan Saham ESG
Beberapa perusahaan besar yang dikenal memiliki skor ESG tinggi antara lain:
- Tesla (TSLA) – fokus pada kendaraan listrik dan energi terbarukan.
- Microsoft (MSFT) – berkomitmen mencapai emisi karbon negatif pada 2030.
- Apple (AAPL) – menggunakan energi terbarukan di sebagian besar rantai pasokannya.
- NVIDIA (NVDA) – meningkatkan efisiensi energi di pusat data AI.
- Unilever (UL) – dikenal dengan praktik keberlanjutan di produk konsumen.
Selain perusahaan di atas, ada juga perusahaan energi seperti NextEra Energy yang berfokus pada tenaga angin dan surya, serta Johnson & Johnson yang dikenal menjaga standar etika tinggi dalam bidang kesehatan.
Fakta ini menunjukkan bahwa saham ESG tidak terbatas pada teknologi, tetapi juga meluas ke berbagai industri.
Kenapa Saham ESG Semakin Populer?
Ada beberapa alasan mengapa saham ESG kini banyak dilirik investor.
Kesadaran Lingkungan Global
Perubahan iklim menjadi isu besar, sehingga investor mencari perusahaan yang berkontribusi pada solusi. Perusahaan dengan kebijakan ramah lingkungan dinilai lebih tahan terhadap regulasi masa depan.
Minat Generasi Milenial & Gen Z
Investor muda lebih peduli pada nilai sosial dan lingkungan. Survei Deloitte menunjukkan lebih dari 60% generasi ini lebih memilih mendukung perusahaan yang sejalan dengan nilai mereka, termasuk melalui investasi.
Kinerja Kompetitif
Dilansir dari Morningstar, banyak indeks ESG menunjukkan kinerja yang setara atau bahkan lebih baik dari indeks konvensional, terutama saat krisis, karena perusahaan dengan tata kelola baik lebih tahan terhadap guncangan pasar.
Dukungan Regulasi
Pemerintah di banyak negara, termasuk AS dan Eropa, mendorong transisi energi bersih melalui insentif dan regulasi. Hal ini otomatis meningkatkan daya tarik saham ESG karena perusahaan dengan skor tinggi lebih siap menghadapi perubahan aturan.
Peluang Saham ESG untuk Investor Indonesia
Bagi investor Indonesia, saham ESG menawarkan peluang unik.
- Akses ke Perusahaan Global
Lewat aplikasi internasional seperti Gotrade, investor bisa membeli saham perusahaan global yang masuk kategori ESG, misalnya Tesla atau Microsoft. - Diversifikasi Portofolio
Saham ESG membantu investor tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menambah dimensi etika dan keberlanjutan dalam portofolio. - Potensi Jangka Panjang
Dengan tren energi hijau, transisi kendaraan listrik, dan teknologi ramah lingkungan, prospek saham ESG semakin cerah di masa depan. Banyak analis percaya bahwa sektor ini akan tumbuh eksponensial seiring perubahan gaya hidup dan kebijakan pemerintah. - Keterkaitan dengan Tren Lokal
Di Indonesia, konsep serupa mulai berkembang. OJK bahkan sudah mendorong penerbitan obligasi hijau (green bonds) dan reksa dana hijau. Hal ini bisa menjadi pintu masuk bagi investor ritel untuk lebih familiar dengan konsep investasi hijau.
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meski menarik, saham ramah lingkungan juga memiliki tantangan.
- Valuasi tinggi: karena populer, saham ESG tertentu bisa diperdagangkan di harga premium. Investor harus berhati-hati agar tidak membeli di puncak harga.
- Greenwashing: beberapa perusahaan mungkin mengklaim ramah lingkungan hanya untuk menarik investor, tanpa praktik nyata yang konsisten.
- Volatilitas pasar: sektor energi terbarukan masih sensitif terhadap perubahan harga komoditas seperti minyak dan gas, serta ketergantungan pada subsidi pemerintah.
Maka dari itu, investor perlu tetap melakukan analisis fundamental yang mendalam dan memantau laporan keberlanjutan perusahaan sebelum memutuskan membeli saham ESG.
Kesimpulan
Saham ESG adalah instrumen investasi yang tidak hanya memberikan potensi keuntungan, tetapi juga dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan contoh perusahaan global seperti Tesla, Microsoft, dan Apple, tren investasi hijau terbukti semakin relevan di era modern.
Bagi investor Indonesia, peluang ikut serta dalam tren ini terbuka lebar. Lewat aplikasi Gotrade, kamu bisa membeli saham ESG kelas dunia dengan mudah, bahkan mulai dari 1 Dolar AS. Dengan begitu, kamu tidak hanya berinvestasi untuk masa depan finansial, tetapi juga untuk masa depan planet.
Tertarik mempelajari lebih jauh tentang investasi hijau dan memiliki sebagian kecil perusahaan global ramah lingkungan? Mulai belajar dan berinvestasi saham Amerika lewat aplikasi Gotrade sekarang. Klik untuk unduh aplikasinya, dan bangun portofolio berkelanjutanmu hari ini.
FAQ
- Apakah saham ESG lebih aman daripada saham biasa?
→ Tidak selalu. Meski banyak perusahaan ESG lebih tahan krisis, saham tetap punya risiko pasar. ESG sebaiknya dilihat sebagai strategi diversifikasi, bukan jaminan aman. - Apakah saya bisa membeli saham ESG dengan modal kecil?
→ Bisa. Lewat fractional shares di Gotrade, kamu bisa membeli saham ESG global mulai dari 1 Dolar AS saja.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.