Banyak investor pemula sering mendengar istilah saham growth atau istilah lainnya growth stocks. Jenis saham ini dikenal karena potensi pertumbuhannya yang tinggi, sehingga sering jadi incaran mereka yang ingin mengejar keuntungan jangka panjang.
Namun, untuk memahami apakah saham growth cocok untuk portofolio kamu, perlu diketahui definisi, karakteristik, hingga perbedaannya dengan jenis saham lain seperti value stocks.
Apa Itu Saham Growth?
Saham growth adalah saham dari perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dibanding rata-rata industri atau pasar secara keseluruhan.
Perusahaan ini biasanya menginvestasikan kembali sebagian besar laba mereka untuk ekspansi, riset, atau pengembangan produk baru, daripada membagikan dividen rutin kepada pemegang saham, melansir Corporate Finance Institute.
Dengan kata lain, investor membeli saham growth bukan karena dividen, melainkan berharap harga saham tersebut naik seiring pertumbuhan bisnis perusahaan. Konsep ini sangat populer di kalangan investor modern yang lebih mengutamakan capital gain dibanding income rutin.
Contoh Saham Growth
Banyak perusahaan teknologi global masuk dalam kategori growth stocks. Mengutip Investopedia, beberapa di antaranya:
- Amazon (AMZN): sukses mengembangkan bisnis e-commerce dan cloud computing lewat AWS. Dari awal berdiri, Amazon jarang membagikan dividen karena fokus pada ekspansi global.
- Tesla (TSLA): pionir kendaraan listrik yang terus memperluas produksi dan teknologi baterai, meski volatilitas harganya tinggi.
- Nvidia (NVDA): menjadi pemimpin dalam chip grafis dan saat ini mendominasi tren kecerdasan buatan (AI), membuat harga sahamnya melonjak drastis sejak 2020.
- Apple (AAPL): meskipun sudah mapan, inovasi berkelanjutan pada produk, layanan digital, dan ekosistemnya menjadikan Apple masih dianggap growth stock.
- Meta Platforms (META): mengandalkan bisnis media sosial besar sekaligus investasi agresif di metaverse.
Di pasar Indonesia, beberapa saham sektor teknologi, e-commerce, dan kesehatan juga dapat dikategorikan growth, meski skalanya tidak sebesar perusahaan global.
Karakteristik Saham Growth
Untuk mengenali saham growth, ada beberapa ciri yang biasanya melekat:
1. Pertumbuhan pendapatan tinggi
Perusahaan growth cenderung mencatat pertumbuhan penjualan yang stabil atau bahkan agresif dari tahun ke tahun.
2. Laba reinvestasi
Alih-alih membagikan dividen besar, laba digunakan kembali untuk riset, ekspansi pasar, atau akuisisi perusahaan lain.
3. Valuasi tinggi
Saham growth biasanya diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (P/E ratio) yang lebih tinggi daripada rata-rata pasar. Investor bersedia membayar lebih karena yakin pada prospek jangka panjang.
4. Fokus pada inovasi
Perusahaan growth umumnya ada di sektor yang sedang berkembang pesat, seperti teknologi, kesehatan, atau energi terbarukan.
5. Risiko volatilitas
Harga saham growth sering berfluktuasi lebih besar karena ekspektasi tinggi dari investor. Jika hasil tidak sesuai harapan, harga bisa turun tajam.
Perbedaan Saham Growth vs Value Stocks
Agar lebih jelas, penting untuk memahami perbedaan growth stocks dengan value stocks:
- Pertumbuhan vs undervalued: Growth stocks dipilih karena proyeksi pertumbuhan masa depan yang tinggi. Value stocks dipilih karena harganya dianggap murah dibanding nilai fundamentalnya.
- Dividen: Growth stocks jarang membayar dividen besar. Value stocks cenderung lebih rajin membagikan dividen karena pertumbuhannya lebih stabil.
- Risiko: Growth stocks lebih berisiko karena bergantung pada ekspektasi masa depan. Value stocks dianggap lebih defensif dan stabil.
- Profil investor: Growth lebih cocok untuk mereka yang berani menanggung risiko tinggi demi potensi return besar. Value cocok untuk investor konservatif yang mengutamakan kestabilan.
- Contoh: Tesla atau Nvidia termasuk growth stocks, sedangkan Coca-Cola atau Johnson & Johnson lebih dekat dengan value stocks.
Kombinasi keduanya dalam portofolio sering dianggap strategi cerdas agar investasi lebih seimbang.
Strategi Berinvestasi di Saham Growth
Jika kamu tertarik dengan saham growth, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Investasi jangka panjang
Growth stocks biasanya memberikan hasil maksimal dalam periode menengah hingga panjang (5–10 tahun). Investor perlu sabar karena keuntungan besar jarang datang dalam hitungan bulan.
2. Diversifikasi
Jangan hanya mengandalkan satu saham growth. Gabungkan dengan sektor lain seperti ETF atau saham defensif untuk menekan risiko.
3. Pantau fundamental
Perhatikan laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan pendapatan, prospek industri, dan berita yang memengaruhi sektor. Hindari membeli hanya karena tren atau euforia pasar.
4. Gunakan dollar cost averaging (DCA)
Dengan menyetor dana rutin dalam jumlah kecil, kamu bisa mengurangi risiko fluktuasi harga jangka pendek. Strategi ini terbukti efektif menjaga disiplin sekaligus menghindari godaan timing pasar.
5. Perhatikan valuasi
Walaupun prospek menarik, membeli saham growth dengan valuasi terlalu tinggi bisa menambah risiko. Bandingkan rasio P/E dengan perusahaan sejenis untuk melihat apakah harganya wajar.
Kesimpulan
Saham growth atau growth stocks menawarkan potensi keuntungan besar karena didukung oleh perusahaan yang fokus pada ekspansi dan inovasi. Namun, risikonya juga lebih tinggi dibanding saham value yang lebih stabil. Bagi investor yang siap dengan volatilitas dan berorientasi jangka panjang, saham growth bisa menjadi pilihan menarik untuk meningkatkan nilai portofolio.
Lewat Gotrade, kamu bisa mulai berinvestasi di saham growth Amerika seperti Tesla, Amazon, hingga Nvidia, cukup mulai dari 1 Dolar AS. Praktis, aman, dan tanpa ribet. Download aplikasinya sekarang dan mulai membangun portofolio kelas dunia.
FAQ
1. Apakah saham growth cocok untuk pemula?
Ya, asalkan pemula memahami risiko fluktuasi harga dan berinvestasi dengan perspektif jangka panjang. Growth stocks bisa memberi peluang besar, tetapi jangan lupa diversifikasi.
2. Apa bedanya saham growth dengan saham biasa?
Saham growth lebih menonjolkan potensi pertumbuhan di masa depan, sementara saham lain mungkin lebih fokus pada stabilitas atau pembagian dividen.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.