Hampir seluruh analis di Wall Street kini memiliki pandangan yang sangat optimistis atau bullish terhadap saham Microsoft Corp. (MSFT). Sentimen yang nyaris bulat ini semakin kuat setelah Guggenheim mengubah rekomendasinya untuk raksasa perangkat lunak tersebut.
Keyakinan pasar ini berpusat pada satu faktor utama yang diyakini akan menjadi mesin pertumbuhan perusahaan ke depan yaitu kecerdasan buatan atau AI.
Mengapa Analis Sangat Optimistis?
Menurut laporan dari Bloomberg, Guggenheim baru saja meningkatkan rekomendasi saham Microsoft menjadi 'buy' (beli) dari sebelumnya 'hold' (tahan). Langkah ini menjadikan sentimen analis terhadap Microsoft hampir universal positif.
Data yang dilacak Bloomberg menunjukkan bahwa kini hampir 99% dari 73 analis yang meng-cover Microsoft merekomendasikan untuk 'buy'.
Satu-satunya perusahaan yang masih bertahan dengan pandangan 'neutral' (netral) adalah Hedgeye Risk Management. Lebih menarik lagi, tidak ada satu pun analis yang saat ini merekomendasikan 'sell' (jual) untuk saham Microsoft.
AI Menjadi Mesin Pertumbuhan Utama
Optimisme para analis berakar pada posisi Microsoft yang sangat kuat untuk mengambil keuntungan dari berbagai terobosan AI.
Analis Guggenheim, John DiFucci, menyatakan bahwa Microsoft adalah salah satu "beneficiary" (penerima manfaat) yang jelas dari tren AI, bukan "casualty" (korban). Pendapat ini dikutip oleh Bloomberg dan Index Box.
DiFucci, dalam catatannya, menyoroti dua pendorong utama. Pertama, bisnis cloud computing (komputasi awan) Azure milik Microsoft dinilai akan mendapatkan dorongan signifikan dari implementasi AI.
Kedua, Microsoft dianggap memiliki "near monopoly" atau nyaris memonopoli pasar Productivity Suite (Perangkat Produktivitas) melalui produk Office. Seperti yang dijelaskan oleh Index Box, dominasi ini memberi mereka kemampuan untuk secara langsung memonetisasi penawaran AI (terutama Copilot) yang terikat pada produk tersebut.
Dampaknya bagi Saham dan Investor
Keyakinan analis ini sejalan dengan kinerja saham Microsoft di pasar. Sepanjang tahun ini, saham Microsoft tercatat telah naik sebesar 26%.
Menurut data Bloomberg, kenaikan ini berhasil mengungguli kinerja indeks Nasdaq 100 yang naik sekitar 22% pada periode yang sama.
Guggenheim sendiri mengeluarkan target harga atau price target di angka $586 per saham. Angka ini menyiratkan adanya potensi kenaikan sekitar 12% dari harga penutupan terakhir, seperti dicatat oleh kedua sumber berita.
Kini, semua mata investor tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal pertama Microsoft yang dijadwalkan pada 29 Oktober. Rilis data tersebut sangat ditunggu karena akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai tren pertumbuhan terkait AI dan rencana belanja modal perusahaan ke depan.
Sentimen yang nyaris bulat ini menunjukkan kepercayaan besar Wall Street pada strategi AI Microsoft. Laporan keuangan mendatang akan menjadi pembuktian awal, sebuah momen penting yang perlu kamu perhatikan jika sedang memantau saham di sektor teknologi.
Referensi:
- Bloomberg, Microsoft Upgrade Leaves 99% of Analysts Bullish on the Stock. Diakses pada 27 Oktober 2025
- Index Box, Wall Street Analysts Nearly Unanimous on Microsoft Bullishness. Diakses pada 27 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











