Bagi banyak investor, saham sektor keuangan sering dianggap sebagai salah satu fondasi portofolio investasi. Alasannya sederhana, yaitu sektor ini mencakup perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, hingga perusahaan jasa keuangan lain yang memiliki peran vital dalam perekonomian. Jika sektor keuangan sehat, biasanya perekonomian juga berjalan stabil.
Namun, di balik potensi return yang menarik, sektor keuangan juga menghadapi risiko besar, terutama yang berkaitan dengan pergerakan suku bunga dan kondisi ekonomi global. Artikel ini akan membahas definisi saham sektor keuangan, contoh emiten populer, risiko yang perlu diperhatikan, hingga prospek globalnya.
Definisi Saham Sektor Keuangan
Saham sektor keuangan adalah saham dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan. Cakupannya sangat luas, mulai dari bank komersial, bank investasi, perusahaan asuransi, manajer aset, hingga perusahaan pembiayaan konsumen, dilansir dari Investopedia.
Bagi investor, saham bank sering jadi pilihan utama karena bisnis perbankan relatif mudah dipahami: menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Namun, sektor keuangan modern juga mencakup fintech, layanan pembayaran digital, hingga perusahaan investasi yang perannya semakin besar.
Contoh Emiten Sektor Keuangan
Beberapa contoh perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini, melansir Bursa Efek Indonesia, antara lain:
- Bank Central Asia (BBCA): salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kinerja stabil dan valuasi premium.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): fokus pada segmen UMKM dengan jaringan luas di seluruh Indonesia.
- JPMorgan Chase (JPM): bank terbesar di Amerika Serikat berdasarkan aset, dengan bisnis global di perbankan investasi.
- Goldman Sachs (GS): terkenal di bidang investment banking, manajemen aset, dan riset keuangan.
- Prudential & AIA Group: contoh perusahaan asuransi multinasional yang juga terdaftar di bursa global.
Dari contoh ini terlihat bahwa saham sektor keuangan mencakup lebih dari sekadar perbankan. Investor bisa menemukan peluang di perusahaan asuransi, manajer aset, hingga fintech yang sedang berkembang.
Risiko Suku Bunga pada Saham Sektor Keuangan
Salah satu faktor paling berpengaruh terhadap kinerja sektor keuangan adalah perubahan suku bunga.
- Suku bunga naik: bank bisa mendapat keuntungan dari net interest margin (selisih bunga pinjaman dan bunga simpanan). Namun, permintaan kredit bisa menurun karena biaya pinjaman lebih mahal. Nasabah cenderung mengurangi konsumsi atau investasi, sehingga pertumbuhan laba perbankan bisa melambat.
- Suku bunga turun: bisa mendorong peningkatan kredit, tetapi margin bank cenderung tertekan karena bunga simpanan menurun lebih lambat daripada bunga pinjaman.
Selain bank, perusahaan asuransi juga terkena dampak karena portofolio investasi mereka biasanya ditempatkan di obligasi. Suku bunga tinggi berarti harga obligasi turun, yang bisa menekan kinerja investasi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan moneter bisa memengaruhi hampir semua subsektor dalam keuangan.
Bagi investor, memahami siklus suku bunga sangat penting sebelum membeli saham sektor keuangan. Salah satu cara yang umum dipakai adalah memperhatikan kebijakan bank sentral seperti BI di Indonesia atau The Fed di Amerika Serikat.
Faktor Global yang Mempengaruhi
Selain kondisi domestik, sektor keuangan juga dipengaruhi oleh dinamika global. Beberapa faktor utama meliputi:
- Kebijakan moneter The Fed: keputusan Federal Reserve (bank sentral AS) terkait suku bunga sering berdampak pada pasar keuangan dunia, termasuk saham sektor keuangan di Indonesia.
- Stabilitas ekonomi global: krisis keuangan global 2008 adalah contoh nyata bagaimana sektor keuangan bisa runtuh jika terjadi kegagalan sistemik.
- Regulasi ketat: setelah krisis, banyak negara menerapkan aturan permodalan yang lebih ketat untuk bank dan perusahaan keuangan. Hal ini bisa membatasi ekspansi tetapi juga meningkatkan stabilitas jangka panjang.
- Digitalisasi dan fintech: perkembangan teknologi menciptakan tantangan sekaligus peluang baru bagi perbankan tradisional. Kompetisi dengan startup fintech bisa menekan margin, tetapi juga mendorong inovasi layanan.
Prospek Saham Sektor Keuangan
Meski penuh risiko, prospek saham sektor keuangan tetap menarik. Ada beberapa alasan utama:
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia: meningkatnya literasi keuangan dan inklusi perbankan membuka peluang besar bagi bank dan perusahaan asuransi lokal. Masih banyak masyarakat unbanked yang bisa menjadi sumber pertumbuhan baru.
- Kebutuhan layanan keuangan global: di negara berkembang, permintaan kredit, tabungan, dan asuransi terus meningkat seiring naiknya kelas menengah. Hal ini membuat sektor keuangan menjadi motor pertumbuhan ekonomi.
- Digital banking: transformasi digital membuat layanan keuangan lebih efisien, meningkatkan margin dan memperluas jangkauan. Bank yang berhasil mengadopsi teknologi dapat bersaing lebih kuat dengan fintech.
- Diversifikasi bisnis: banyak bank besar kini tidak hanya mengandalkan bunga pinjaman, tetapi juga fee-based income dari layanan investasi, transaksi digital, hingga wealth management.
- Potensi konsolidasi: di masa depan, merger dan akuisisi antarbank bisa memperkuat struktur modal dan meningkatkan efisiensi sektor keuangan.
Namun, investor tetap harus waspada terhadap risiko seperti resesi global, inflasi tinggi, atau regulasi baru yang bisa menekan profitabilitas.
Penutup
Saham sektor keuangan adalah salah satu sektor kunci dalam pasar modal, dengan peluang yang besar tetapi juga risiko yang signifikan. Dari saham bank hingga perusahaan asuransi global, sektor ini bisa menjadi fondasi portofolio jika dipilih dengan hati-hati. Kuncinya adalah memahami dampak suku bunga, regulasi, dan tren global terhadap kinerja perusahaan.
Selain saham sektor keuangan, kamu juga bisa membeli saham sektor-sektor berkembang dengan dividen tinggi seperti industri teknologi. Sekarang, kamu bisa saham perusahaan teknologi AS dari Indonesia, lho!
Bagaimana caranya? Gampang, tinggal download, buat akun, dan mulai beli saham di Gotrade! Aplikasinya gratis dan kamu bisa beli saham mulai dair 1 Dollar AS saja. Yuk, buat akun Gotrade hari ini dan mulai kembangkan portofoliomu.
FAQ
1. Apakah saham sektor keuangan selalu dipengaruhi oleh suku bunga?
Ya, karena model bisnis bank dan perusahaan asuransi sangat erat dengan pergerakan suku bunga. Namun, faktor global dan digitalisasi juga memainkan peran penting.
2. Apakah pemula sebaiknya mulai dari saham bank atau asuransi?
Banyak pemula memilih saham bank karena model bisnisnya lebih mudah dipahami. Asuransi bisa jadi pilihan berikutnya setelah memahami dasar investasi sektor keuangan.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.