Banyak investor pemula memilih DCA mingguan karena ritmenya lebih konsisten dan mudah diikuti, terutama untuk mereka yang ingin membangun kebiasaan investasi jangka panjang. Namun pertanyaannya: saham seperti apa yang paling cocok untuk strategi DCA mingguan? Tidak semua saham ideal untuk diakumulasi secara rutin, sehingga mengetahui kriterianya sangat penting.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan lengkap dan checklist praktis untuk memilih saham cocok DCA yang stabil, likuid, dan aman untuk dibeli secara bertahap.
Apa Itu DCA dan Mengapa Dilakukan Mingguan?
DCA (Dollar-Cost Averaging) adalah strategi membeli saham dengan jumlah tetap, tanpa mempedulikan naik-turunnya harga. Tujuannya adalah meratakan biaya beli seiring waktu dan mengurangi risiko membeli di harga puncak.
Salah satu rekomendasinya adalah untuk dilakukan DCA mingguan. Keunggulan strategi ini:
- tidak butuh timing market
- cocok untuk investor sibuk
- membangun kebiasaan investasi
- mengurangi stres akibat volatilitas
Namun manfaatnya optimal hanya jika kamu memilih saham yang stabil dan punya prospek jangka panjang.
Kenapa Pemilihan Saham Penting dalam DCA?
Tidak semua saham aman untuk akumulasi mingguan. Ada saham yang:
- terlalu volatil
- valuasinya tidak stabil
- bisnisnya belum mature
- risikonya besar jika diakumulasi rutin
Memilih saham yang salah bisa membuat strategi DCA justru menjadi beban karena kamu terus membeli aset yang kualitasnya buruk. Maka, menurut Investopedia, pemilihan saham menjadi kunci utama keberhasilan DCA mingguan.
Checklist: Saham yang Cocok untuk DCA Mingguan
Berikut beberapa kriteria dasar yang sebaiknya dipenuhi agar suatu saham layak untuk DCA mingguan.
1. Stabilitas fundamental
Saham untuk DCA sebaiknya memiliki fundamental yang kuat. Ciri-cirinya:
- pertumbuhan revenue stabil
- laba bersih positif
- arus kas operasional kuat
- margin tidak fluktuatif ekstrem
- model bisnis terbukti
Perusahaan besar yang sudah matang biasanya memenuhi kriteria ini, karena stabilitasnya membuat DCA lebih aman untuk jangka panjang.
2. Kapitalisasi pasar besar (Large-Cap & Mega-Cap)
Saham berkapitalisasi besar, umumnya perusahaan blue-chip, lebih tahan fluktuasi dan cocok untuk akumulasi mingguan.
Contoh kategori perusahaan yang biasanya aman untuk DCA:
- mega-cap teknologi
- consumer staples raksasa
- healthcare besar
- perusahaan energi besar yang stabil
Market cap besar menunjukkan perusahaan sudah mapan, sehingga risiko penurunan ekstrem lebih kecil dibanding small-cap.
3. Likuiditas tinggi
Saham yang likuid memiliki volume transaksi tinggi setiap hari. Mengapa penting?
- harga lebih stabil
- spread kecil
- eksekusi order lebih cepat
- tidak mudah dimanipulasi
Saham AS seperti Apple, Microsoft, Google, dan S&P 500 ETF memiliki likuiditas yang sangat tinggi.
4. Volatilitas moderat
DCA mingguan cocok untuk saham dengan volatilitas yang tidak terlalu liar.
Cara cek cepat:
- lihat pergerakan 1 tahun
- bandingkan dengan indeks seperti S&P 500
- cek deviasi standar (jika tools tersedia)
Jika saham sering naik turun 5–10 persen dalam sehari, itu tidak cocok untuk pemula yang ingin DCA konsisten.
5. Bisnis jangka panjang yang masih bertumbuh
DCA efektif ketika kamu memilih saham dengan prospek masa depan positif.
Ciri pertumbuhan jangka panjang:
- industri berkembang (cloud, AI, healthcare, consumer staples)
- ekosistem produk yang kuat
- permintaan stabil
- perusahaan memiliki moat (keunggulan kompetitif)
Saham-saham ini cenderung naik secara konsisten dalam horizon multi-tahun.
6. Valuasi tidak ekstrem
DCA bisa tetap dilakukan ketika valuasi mahal, tetapi saham yang terlalu overvalued lebih berisiko jika harganya terkoreksi dalam waktu lama.
Untuk pemula, pilih saham dengan:
- P/E wajar dibanding industri
- pertumbuhan laba stabil
- valuasi masuk akal
DCA pada saham yang overhyped berisiko membuat cost basismu tinggi terlalu lama.
7. Memiliki riwayat pergerakan stabil di masa krisis
Lihat bagaimana saham tersebut bergerak saat market crash (misal 2020, 2022). Saham ideal untuk DCA adalah:
- jatuh, tetapi tidak lebih dalam dari pasar
- pulih lebih cepat dari indeks
- tetap menghasilkan profit operasional
Ini menunjukkan daya tahan fundamental yang tinggi.
ETF sebagai Pilihan Paling Ideal untuk DCA Mingguan
Jika pemula masih bingung memilih saham individu, ETF broad-market seperti:
adalah pilihan paling aman.
ETF menawarkan:
- diversifikasi otomatis
- volatilitas rendah
- risiko perusahaan individual minimal
- cocok untuk horizon panjang
Banyak investor global melakukan DCA mingguan ke ETF karena sifatnya yang stabil.
Contoh Saham AS yang Umumnya Cocok untuk DCA Mingguan (Non-Rekomendasi, Edukasi Saja)
Beberapa kategori perusahaan yang umumnya stabil:
- Big Tech: Apple, Microsoft, Alphabet
- Consumer Staples: Coca-Cola, Procter & Gamble
- Healthcare: Johnson & Johnson, UnitedHealth
- Financials besar: JPMorgan
Ini hanyalah contoh kategori, bukan rekomendasi beli.
Cara Memulai DCA Mingguan Secara Praktis
- Tetapkan nominal tetap tiap minggu. Bisa US$5, US$10, atau US$20, sesuaikan dengan kondisi finansial.
- Pilih 1–3 saham atau ETF inti. Jangan terlalu banyak agar portofolio mudah dipantau.
- Gunakan automation tools. Banyak aplikasi memungkinkan pembelian otomatis sesuai jadwal.
- Jangan terlalu fokus pada harga mingguan. Yang penting adalah konsistensi, bukan menangkap harga termurah.
Kesimpulan
Menentukan saham yang cocok untuk DCA mingguan membutuhkan pemahaman dasar tentang stabilitas fundamental, kapitalisasi pasar, likuiditas, dan prospek jangka panjang. Saham atau ETF berkapitalisasi besar, volatilitas rendah, dan bisnis stabil adalah pilihan paling aman untuk pemula yang ingin membangun portofolio secara konsisten.
Jika kamu ingin memulai DCA mingguan pada saham atau ETF AS, kamu bisa mulai berinvestasi di Gotrade dengan deposit awal US$5, pembelian mulai US$1, dan fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.
FAQ
- Apakah semua saham cocok untuk DCA?
Tidak. Saham yang terlalu volatil atau fundamentalnya lemah sebaiknya dihindari. - Mana yang lebih aman untuk DCA: saham atau ETF?
ETF broad-market biasanya lebih aman karena sudah terdiversifikasi. - Apakah DCA mingguan lebih baik daripada bulanan?
Tidak ada yang mutlak lebih baik. Mingguan lebih konsisten, sementara bulanan lebih fleksibel.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











