Banyak investor pemula ingin mulai membeli saham, tetapi tidak tahu bagaimana memilih saham yang aman, stabil, dan tidak terlalu berisiko. Salah satu cara paling efektif adalah melakukan screening saham dengan kriteria sederhana seperti stabil, likuid, dan tidak overhype. Kriteria ini membantu menghindari saham yang terlalu volatil, sulit dijual, atau bergerak hanya karena rumor sesaat.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan screening saham untuk pemula yang ingin fokus pada saham sehat dan mudah dipantau.
Apa Itu Screening Saham?
Screening saham adalah proses menyaring saham berdasarkan kriteria tertentu agar investor bisa menemukan kandidat terbaik sesuai profil risiko. Untuk pemula, screening yang paling sederhana adalah mencari saham yang:
- stabil (pergerakan harga tidak liar)
- likuid (mudah dijual beli)
- tidak overhype (tidak digerakkan rumor atau sentimen sesaat)
Kenapa Fokus pada Saham Stabil, Likuid, dan Tidak Overhype?
Karena tiga faktor ini memengaruhi keamanan investasi:
- Saham stabil cenderung memiliki fundamental kuat.
- Saham likuid mudah dieksekusi pada harga yang adil.
- Saham tidak overhype mengurangi risiko terjebak di puncak harga.
Untuk pemula, screening seperti ini membuat proses investasi lebih tenang dan terarah.
Cara Screening Saham Stabil
Saham stabil biasanya memiliki pola pergerakan yang konsisten. Berikut beberapa cara menilainya:
1. Cek Volatilitas Saham
Volatilitas adalah ukuran seberapa besar harga bergerak dalam periode tertentu.
Tanda saham stabil:
- pergerakan harga harian tidak ekstrem
- tidak ada lonjakan harga tiba-tiba tanpa alasan
- grafik cenderung smooth saat dilihat di timeframe D1 atau Weekly
Saham megacap seperti Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), atau ETF S&P 500 (SPY) biasanya memiliki volatilitas moderat.
2. Lihat Tren Jangka Panjang
Saham stabil sering berada dalam uptrend jangka panjang.
Tanda tren stabil:
- harga berada di atas MA200
- pola higher high dan higher low
- tidak terjadi naik-turun ekstrem dalam waktu singkat
Tren jangka panjang lebih penting untuk investor pemula dibanding pergerakan harian.
3. Perhatikan Fundamental Dasar
Fundamental yang stabil biasanya mencakup:
- revenue tumbuh konsisten
- laba bersih sehat
- arus kas operasional positif
- utang terkendali
Perusahaan besar di sektor teknologi, kesehatan, atau consumer staples sering masuk kategori ini.
Cara Screening Saham Likuid
Likuiditas menentukan seberapa mudah saham diperdagangkan tanpa membuat harga bergerak drastis.
1. Cek Rata-Rata Volume Perdagangan
Jika rata-rata volume harian tinggi:
- order cepat tereksekusi
- spread bid-ask sempit
- harga mencerminkan supply–demand secara wajar
Saham besar seperti AAPL, NVDA, atau ETF QQQ sangat likuid.
2. Spread Bid-Ask Semakin Kecil Semakin Baik
Spread adalah jarak antara harga beli dan harga jual.
Spread kecil berarti:
- pasar sehat
- mudah keluar-masuk posisi
- risiko selip harga rendah
Saham tidak likuid sering punya spread lebar sehingga merugikan investor pemula.
3. Pilih Saham Berkapitalisasi Besar (Large–Mega Cap)
Semakin besar market cap:
- semakin likuid
- semakin stabil
- semakin banyak investor institusi yang masuk
Ini alasan banyak trader dan investor pemula memulai dengan saham mega cap.
Cara Screening Saham Tidak Overhype
Overhype adalah kondisi ketika harga saham naik hanya karena:
- rumor
- viral di media sosial
- spekulasi tanpa fundamental
- sentimen sesaat
Saham overhype mudah jatuh begitu sentimen memudar.
1. Cek Berita dan Sentimen
Jika berita didominasi rumor, prediksi berlebihan, atau hype media sosial, berhati-hatilah.
Tanda saham tidak overhype:
- berita fokus pada fundamental
- analis membahas kinerja bisnis, bukan rumor
- tidak ada lonjakan volume mendadak tanpa alasan kuat
2. Cek Price Action: Hindari Lonjakan Vertikal
Pergerakan harga yang naik tegak lurus (vertical rally) sering menandakan hype.
Saham sehat biasanya naik bertahap dan konsisten.
3. Gunakan Rasio Valuasi Sebagai Filter
Beberapa rasio sederhana:
- Price-to-Earnings (P/E)
- Price-to-Sales (P/S)
Valuasi tidak harus murah, tetapi ekstrem bisa menjadi tanda hype. Misalnya, saham yang naik 50 persen dalam seminggu tanpa perubahan fundamental biasanya berisiko tinggi.
Checklist Screening Saham: Stabil, Likuid, Tidak Overhype
Gunakan panduan cepat berikut:
Stabil
- volatilitas moderat
- tren naik jangka panjang
- fundamental kuat
Likuid
- volume tinggi
- spread bid-ask sempit
- market cap besar
Tidak Overhype
- pergerakan harga wajar
- berita fundamental, bukan rumor
- volume sesuai tren, bukan ledakan sementara
Jika sebuah saham memenuhi mayoritas kriteria ini, kemungkinan cocok untuk pemula yang menginginkan proses investasi lebih aman.
Kesimpulan
Screening saham dengan kriteria “stabil, likuid, tidak overhype” sangat cocok untuk pemula yang ingin menghindari risiko berlebihan. Fokus pada volatilitas, tren, fundamental, volume, spread, dan sentimen wajar sangat membantu investor membuat keputusan lebih tenang.
Jika kamu ingin langsung mencoba screening saham dan berinvestasi di saham serta ETF AS, yuk, download serta trading via Gotrade! Dengan deposit awal US$5, kamu bisa beli saham mulai US$1 dan fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.
FAQ
1. Apakah saham stabil pasti profit?
Tidak, tetapi risikonya lebih terkendali dibanding saham spekulatif.
2. Berapa volume ideal untuk saham likuid?
Tidak ada angka pasti, tetapi volume tinggi secara konsisten lebih aman.
3. Bagaimana cara cek hype saham?
Perhatikan berita, pergerakan harga yang tidak wajar, dan volume yang melonjak tiba-tiba.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











