Sleeping Investor Adalah: Pengertian, Cara Melakukan, dan Contoh

Tidak semua investor aktif melakukan analisis harian, memantau grafik, atau mengejar momentum pasar. Ada tipe investor yang justru memilih pendekatan sangat pasif dan membiarkan investasinya berkembang tanpa intervensi rutin. Pendekatan ini dikenal sebagai Sleeping Investor, sebuah strategi yang mengutamakan kesabaran, ketenangan, dan orientasi jangka panjang.

Banyak pemula penasaran apa itu sleeping investor dan mengapa strategi ini tetap relevan meskipun pasar semakin cepat bergerak. Artikel ini membahas pengertian, keuntungan, cara melakukannya, serta contoh investor terkenal yang menggunakan filosofi serupa.

Definisi Sleeping Investor

Sleeping Investor adalah investor yang menanamkan uangnya pada instrumen jangka panjang, kemudian membiarkannya tumbuh tanpa sering memperdagangkannya.

Fokus utama mereka adalah pertumbuhan stabil, bukan keuntungan cepat. Sleeping investor mengandalkan waktu dan pertumbuhan perusahaan, bukan aktivitas trading intensif.

Menurut Investopedia, strategi ini mirip dengan buy and hold, sebuah pendekatan yang terbukti efektif dalam menghasilkan return jangka panjang.

Karakteristik Sleeping Investor

Sleeping investor biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

  • Fokus pada fundamental jangka panjang
  • Minim aktivitas trading
  • Lebih memperhatikan kualitas bisnis daripada harga harian
  • Memilih portofolio yang stabil dan mudah dikelola

Mereka percaya bahwa pasar akan memberikan hasil optimal kepada investor yang sabar.

Keuntungan Menjadi Sleeping Investor

Ada banyak keuntungan yang membuat strategi ini cocok untuk pemula maupun investor yang sibuk.

1. Minim stres dan tekanan

Tidak perlu memantau pasar setiap hari. Investor cukup mengecek portofolio beberapa kali dalam setahun.

2. Biaya transaksi rendah

Jarangnya jual beli membuat biaya transaksi jauh lebih kecil dibanding trader aktif.

3. Efek compounding bekerja maksimal

Keuntungan yang dibiarkan tumbuh dalam jangka panjang memberikan efek compounding optimal.

4. Risiko overtrading sangat kecil

Overtrading sering menjadi penyebab kerugian pemula. Sleeping investor menghindari jebakan ini.

5. Cocok untuk profil risiko konservatif

Investor dapat tidur nyenyak karena tidak bergantung pada pergerakan harian pasar.

Cara Menjadi Sleeping Investor

Sleeping investor bukan berarti pasif tanpa strategi. Ada beberapa langkah penting untuk menjalankannya.

1. Pilih instrumen berkualitas tinggi

Sleeping investor biasanya memilih:

  • Saham blue chip
  • ETF indeks
  • ETF sektor stabil
  • Perusahaan dengan reputasi jangka panjang

Instrumen ini tahan terhadap volatilitas jangka pendek.

2. Gunakan strategi DCA

Dollar Cost Averaging membantu membeli aset secara konsisten tanpa perlu menebak waktu yang tepat.

Keuntungan DCA untuk sleeping investor

  • Mengurangi tekanan timing
  • Meminimalkan risiko beli di puncak
  • Menjaga kebiasaan investasi bulanan

3. Fokus pada fundamental jangka panjang

Sleeping investor menilai:

  • Pertumbuhan pendapatan
  • Kestabilan arus kas
  • Manajemen perusahaan
  • Keunggulan kompetitif

Analisis fundamental membangun keyakinan jangka panjang.

4. Hindari memeriksa harga terlalu sering

Semakin jarang melihat grafik, semakin kecil kecenderungan untuk panik saat volatilitas meningkat.

Cek hanya saat:

5. Tetapkan horizon investasi minimal 5 sampai 10 tahun

Strategi sleeping investor membutuhkan waktu. Periode panjang membantu meredam fluktuasi jangka pendek.

6. Lakukan rebalancing berkala

Setahun sekali cukup untuk:

  • Mengatur ulang alokasi risiko
  • Mengurangi bobot aset yang terlalu naik
  • Menambah aset yang undervalued

Rebalancing menjaga portofolio tetap sehat.

Contoh Sleeping Investor Terkenal

Banyak tokoh investasi besar menggunakan pendekatan yang sangat mirip dengan sleeping investor.

1. Warren Buffett

Sering menyatakan bahwa pasar adalah alat untuk memindahkan uang dari yang tidak sabar kepada yang sabar. Filosofi buy and hold Buffett dekat dengan konsep sleeping investor.

2. John Bogle

Pendiri Vanguard dan pencetus ETF indeks. Ia percaya bahwa investor sebaiknya tidak sering memperdagangkan portofolionya.

3. Charlie Munger

Mengutamakan kesabaran ekstrem dan hanya memilih segelintir saham terbaik untuk disimpan bertahun-tahun.

Contoh Sleeping Investor di Saham Amerika

Misalkan investor membeli ETF indeks seperti S&P 500 pada tahun 2010. Tanpa sering trading dan hanya melakukan rebalancing sesekali, portofolio akan tumbuh pesat berkat efek compounding dan kenaikan pasar selama satu dekade.

Contoh ini menunjukkan bahwa aktivitas rendah tidak mengurangi potensi hasil jika instrumen yang dipilih berkualitas.

Kesimpulan

Sleeping investor adalah pendekatan investasi jangka panjang yang minim aktivitas trading, fokus pada instrumen berkualitas, dan mengandalkan konsistensi serta kesabaran.

Strategi ini menawarkan banyak keuntungan seperti stres lebih rendah, biaya kecil, dan potensi compounding tinggi. Dengan memilih aset yang tepat dan tetap disiplin, sleeping investor dapat mencapai hasil optimal tanpa harus aktif setiap hari.

Ingin menjadi sleeping investor yang lebih terarah?

Mulai investasi di saham dan ETF Amerika melalui Gotrade, beli mulai US$1, deposit mulai US$5, dan biarkan portofoliomu tumbuh dengan tenang dalam jangka panjang.

Nikmati juga fitur trading 24 jam di aplikasinya, sekarang!

FAQ

1. Sleeping investor adalah apa?
Investor yang membeli aset jangka panjang dan membiarkannya tumbuh tanpa sering trading.

2. Apakah sleeping investor cocok untuk pemula?
Sangat cocok karena tidak membutuhkan pemantauan pasar harian.

3. Instrumen apa yang cocok untuk sleeping investor?
Saham blue chip, ETF indeks, dan perusahaan fundamental kuat.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade