Banyak anak muda ingin mulai berinvestasi, tetapi sering bertanya bagaimana cara menyisihkan uang secara konsisten setiap bulan. Metode DCA bulanan menjadi pilihan populer karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan timing pasar. Tantangannya adalah mengatur keuangan harian agar tetap bisa menyisihkan nominal tetap untuk investasi tanpa mengganggu kebutuhan pokok.
Dengan membuat alur keuangan yang jelas mulai dari gaji, biaya wajib, dana darurat mini, hingga nominal DCA, kamu dapat membangun kebiasaan investasi jangka panjang yang stabil.
Artikel ini membahas cara praktis mengatur keuangan bulanan agar bisa DCA saham dengan lebih terstruktur.
DCA Bulanan dan Kenapa Cocok untuk Pemula
DCA (Dollar-Cost Averaging) adalah strategi membeli saham atau ETF dalam nominal yang sama setiap periode, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
Menurut Investopedia, DCA membantu pemula membangun kebiasaan investasi tanpa perlu menebak waktu terbaik. Banyak investor jangka panjang menggunakan DCA untuk mengurangi risiko fluktuasi harga dan menjaga konsistensi.
Bagi anak muda yang baru mulai bekerja, DCA bulanan adalah cara paling sederhana untuk membangun portofolio.
Langkah Mengatur Keuangan Bulanan untuk DCA
Alur ini dibagi menjadi empat langkah utama, yaitu:
1. Mulai dari gaji bulanan bersih
Langkah pertama adalah mengetahui jumlah uang yang benar-benar bisa digunakan setelah potongan seperti BPJS, pajak, atau cicilan tetap (jika ada).
Contoh:
Gaji bersih: 6 juta rupiah
Angka ini menjadi dasar untuk menghitung pengeluaran dan alokasi DCA.
2. Prioritaskan biaya wajib
Biaya wajib adalah pengeluaran yang tidak dapat dihindari. Penting untuk membuat daftar detail.
Kategori biaya wajib:
- Tempat tinggal (sewa, kos, atau cicilan)
- Transportasi
- Makanan
- Pulsa dan internet
- Tagihan rutin
- Asuransi
Rekomendasi untuk anak muda: 50 sampai 60 persen gaji dialokasikan untuk kebutuhan wajib.
- Contoh: Jika gaji bersih 6 juta:
- Biaya wajib: sekitar 3 juta sampai 3,6 juta
Dengan mengetahui pos wajib, kamu bisa melihat sisa dana yang bisa dialokasikan untuk tujuan lain.
3. Sisihkan dana darurat mini
Sebelum fokus DCA, penting memiliki fondasi keamanan berupa dana darurat mini. Tujuannya untuk melindungi diri dari situasi tak terduga tanpa perlu menjual investasi.
Sasaran dana darurat mini untuk pemula:
- Rp1 sampai 2 juta untuk tahap awal
- Atau 1 bulan biaya hidup sederhana
Setelah terbentuk, barulah kamu bisa mengalokasikan modal ke DCA tanpa rasa khawatir.
4. Tentukan nominal DCA bulanan
Setelah biaya wajib dan dana darurat mini aman, barulah menentukan nominal DCA.
- Rekomendasi untuk pemula: 10 sampai 20 persen gaji bulanan.
Bisa lebih kecil jika biaya hidup tinggi, dan bisa lebih besar jika masih tinggal dengan orang tua.
- Contoh: Gaji bersih: 6 juta, Biaya wajib: 3,2 juta, Dana darurat mini: 500 ribu, Sisa: 2,3 juta.
- Nominal DCA realistis: 600 ribu sampai 1,2 juta per bulan.
Yang terpenting bukan jumlahnya, tetapi konsistensinya.
Cara Menjalankan DCA Bulanan dengan Disiplin
Merangkum situs Merrill Edge, berikut langkah praktis agar DCA tetap berjalan setiap bulan.
1. Pilih tanggal rutin DCA
Tentukan tanggal tertentu setiap bulan, misalnya tanggal gajian atau tanggal 2. Konsistensi membuat portofolio bertumbuh perlahan.
2. Gunakan autodebet jika memungkinkan
Jika platform investasi mendukung autodebet, kamu bisa mengatur pembelian otomatis. Namun jika belum tersedia, buat pengingat setiap bulan.
3. Mulai dari ETF sebelum saham individual
ETF cocok untuk pemula karena:
- Risiko lebih terdiversifikasi
- Tidak perlu memilih saham satu per satu
- Cocok untuk kebiasaan DCA jangka panjang
ETF indeks besar sering menjadi pilihan awal.
4. Gunakan akun terpisah untuk investasi
Pisahkan rekening untuk kebutuhan harian dan rekening untuk investasi. Ini membantu menghindari penggunaan dana DCA untuk pengeluaran lain.
5. Hindari FOMO dan overbudgeting
DCA adalah strategi jangka panjang. Tidak perlu menambah nominal saat harga sedang naik atau turun tajam. Ini menjaga konsistensi dan mencegah stres finansial.
Contoh Alur Keuangan Bulanan untuk DCA
Misalnya seseorang bergaji 5 juta rupiah.
Alokasi:
- 3 juta → biaya wajib
- 500 ribu → dana darurat mini
- 700 ribu → DCA saham/ETF
- 800 ribu → bebas (hiburan, tabungan tambahan, dll)
Dengan alur ini, DCA tetap berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan utama.
Kesimpulan
Mengatur keuangan bulanan agar bisa DCA bukan soal nominal besar, tetapi soal struktur dan kebiasaan. Dengan mengikuti alur gaji, kemudian biaya wajib, lalu dana darurat, baru melakukan DCA, kamu dapat membangun fondasi keuangan yang sehat sekaligus memulai perjalanan investasi jangka panjang.
Konsistensi akan memberikan hasil terbaik dalam jangka waktu bertahun-tahun.
Siap mulai DCA saham dengan nominal kecil?
Melalui Gotrade, kamu bisa beli saham AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan membangun portofolio jangka panjang dengan konsisten.
FAQ
1. Berapa nominal ideal untuk DCA bulanan?
Pemula biasanya mulai dari 10 sampai 20 persen gaji, tergantung kondisi finansial.
2. Perlukah dana darurat sebelum DCA?
Ya. Dana darurat melindungi kamu dari kondisi tak terduga.
3. Apa instrumen terbaik untuk DCA pertama kali?
ETF indeks dan saham besar adalah pilihan paling aman bagi pemula.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











