Banyak trader terlalu fokus mencari titik entry terbaik, padahal keputusan kapan keluar dari pasar sering kali menentukan apakah posisi berakhir profit atau justru rugi. Inilah mengapa memahami strategi exit trading menjadi bagian penting dari disiplin trading yang berkelanjutan.
Strategi keluar bukan hanya soal menutup posisi ketika target tercapai, tetapi juga mengatur risiko, mengunci keuntungan, dan menghindari overstay, yaitu terlalu lama bertahan hingga tren berbalik arah.
Dalam artikel ini, Gotrade akan membahas tujuh strategi exit yang efektif untuk membantu kamu menjaga profit dan menghindari jebakan psikologis dalam trading.
Memahami Strategi Exit Trading
Strategi exit trading adalah rencana terukur untuk menentukan kapan dan bagaimana menutup posisi dalam suatu transaksi.
Tujuannya bukan hanya mengambil keuntungan, tetapi juga melindungi modal ketika arah pasar tidak sesuai ekspektasi.
Melansir Investopedia, trader profesional selalu menentukan exit plan bahkan sebelum membuka posisi. Ini termasuk penetapan take profit, stop loss, dan trailing stop untuk memastikan hasil trading tetap terkendali.
Strategi Exit 1: Fixed Take Profit Target
Strategi paling sederhana adalah menentukan target keuntungan tetap sebelum membuka posisi. Biasanya dihitung dengan rasio risk-to-reward ideal, seperti 1:2 atau 1:3.
Contoh: Jika kamu menetapkan stop loss 2%, maka target take profit bisa diatur 4–6%.
Cara ini membantu menjaga disiplin dan menghindari keputusan emosional saat harga mulai berfluktuasi.
Kelebihan:
- Mudah diterapkan dan terukur.
- Membantu menjaga konsistensi hasil.
Kekurangan:
- Tidak memanfaatkan potensi keuntungan lebih besar ketika tren masih kuat.
Strategi Exit 2: Trailing Stop
Tailing stop adalah strategi dinamis yang memungkinkan kamu mengunci profit seiring harga bergerak sesuai arah posisi.
Ketika harga naik (pada posisi beli), stop loss otomatis ikut naik dengan jarak tertentu, tetapi tidak turun ketika harga berbalik.
Contoh: Jika kamu menetapkan trailing stop 5%, dan saham naik dari Rp10.000 ke Rp11.000, maka stop loss otomatis bergeser dari Rp9.500 menjadi Rp10.450.
Kelebihan:
- Melindungi profit tanpa batasan target tetap.
- Efektif untuk mengikuti tren panjang.
Kekurangan:
- Sering tersentuh oleh volatilitas pendek jika jarak trailing terlalu sempit.
Strategi Exit 3: Exit Berdasarkan Level Support dan Resistance
Strategi ini menggunakan area support dan resistance sebagai acuan keluar. Ketika harga mendekati resistance kuat, trader biasanya mulai scaling out (jual sebagian posisi) untuk mengamankan profit.
Tips:
- Gunakan konfirmasi volume untuk memastikan validitas level.
- Hindari keluar terlalu dini jika volume masih mendukung arah tren.
Cocok untuk swing trader dan position trader yang mengandalkan analisis teknikal berbasis struktur harga.
Strategi Exit 4: Exit Berdasarkan Indikator Momentum
Indikator seperti RSI (Relative Strength Index) dan MACD dapat digunakan untuk membaca tanda-tanda pelemahan tren. K
etika RSI mencapai zona overbought (>70) atau MACD menunjukkan sinyal bearish crossover, trader bisa mempertimbangkan untuk keluar sebagian atau seluruh posisi.
Contoh strategi:
- Jual sebagian posisi saat RSI menyentuh 70.
- Tutup sisa posisi jika harga menembus garis tren utama.
Pendekatan ini membantu kamu keluar sebelum tren benar-benar berbalik arah.
Strategi Exit 5: Time-Based Exit
Tidak semua posisi harus ditutup karena sinyal teknikal. Dalam strategi ini, trader menutup posisi setelah jangka waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, atau bulanan.
Tujuannya adalah menghindari opportunity cost akibat posisi yang stagnan atau terlalu lama tidak berkembang.
Contoh:
- Day trader menutup semua posisi di akhir sesi untuk menghindari risiko overnight.
- Swing trader menutup posisi jika harga tidak bergerak signifikan setelah 5 hari.
Strategi Exit 6: Scaling Out / Keluar Bertahap
Scaling out berarti menjual sebagian posisi ketika target pertama tercapai, dan sisanya dibiarkan mengikuti tren dengan trailing stop.
Keunggulan:
- Mengamankan sebagian profit lebih awal.
- Tetap memberi ruang untuk keuntungan tambahan jika tren berlanjut.
Strategi Exit 7: Market Structure Exit
Pendekatan ini menggunakan perubahan struktur harga sebagai sinyal keluar, misalnya:
- Harga gagal mencetak higher high dalam tren naik.
- Terjadi break of structure di area swing low sebelumnya.
Teknik ini populer dalam price action trading karena lebih responsif terhadap perubahan tren dibanding indikator teknikal biasa.
Tips:
- Konfirmasi dengan volume atau candle pattern seperti engulfing reversal.
- Hindari sinyal palsu dengan menunggu close candle pada timeframe lebih tinggi.
Kesalahan Umum Trader saat Exit
- Tidak punya rencana exit sebelum entry. Banyak trader hanya fokus pada titik masuk tanpa menetapkan target keluar.
- Overstay di pasar. Enggan keluar karena serakah, hingga tren berbalik arah dan keuntungan hilang.
- Mengabaikan trailing stop. Tidak memperbarui posisi stop loss padahal harga sudah bergerak jauh.
- Emosional saat volatilitas meningkat. Panik keluar di saat koreksi kecil, padahal tren utama masih kuat.
- Mengandalkan satu indikator saja. Idealnya gunakan kombinasi price action, volume, dan momentum untuk validasi sinyal.
Kesimpulan
Memahami dan menerapkan strategi exit trading yang tepat adalah langkah penting untuk menjaga profit dan mengendalikan risiko. Dari take profit tetap hingga trailing stop dinamis, setiap strategi memiliki keunggulan tergantung gaya dan timeframe trading kamu.
Kuncinya adalah disiplin: selalu rencanakan skenario keluar bahkan sebelum membuka posisi. Dengan begitu, keputusan trading akan lebih rasional dan terukur.
Bangun kebiasaan trading profesional dan kelola risiko dengan cerdas lewat Gotrade, platform untuk belajar, berinvestasi, dan memahami pasar global dengan lebih percaya diri.
Trading lebih bijak dimulai dari strategi keluar yang tepat, mulailah bersama aplikasi Gotrade hari ini!
FAQ
1. Apa strategi exit trading terbaik untuk trader pemula?
Gunakan kombinasi take profit dan stop loss tetap. Fokus pada rasio risk-to-reward minimal 1:2 untuk menjaga konsistensi hasil.
2. Apakah trailing stop cocok untuk semua jenis saham?
Tidak selalu. Saham dengan volatilitas tinggi bisa memicu stop loss terlalu cepat, jadi sesuaikan jarak trailing dengan karakter saham.
3. Seberapa penting menentukan exit sebelum entry?
Sangat penting. Exit plan membantu kamu menghindari keputusan emosional dan memastikan kontrol risiko yang konsisten di setiap transaksi.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











