Strategi Menggabungkan Saham NVDA, MSFT & GOOGL dalam 1 Portofolio

Share this article

Banyak investor tertarik membangun portofolio saham AI, tetapi sering bingung bagaimana mengombinasikan saham-saham besar seperti NVIDIA, Microsoft, dan Google tanpa mengambil risiko berlebihan.

Ketiganya sama-sama masuk kategori saham AI, tetapi memiliki peran bisnis yang berbeda.

Dengan pendekatan yang tepat, NVDA, MSFT, dan GOOGL justru bisa saling melengkapi dalam satu portofolio, bukan sekadar menumpuk risiko di satu tema yang sama.

Simak pemaparan lengkap Gotrade di bawah ini.

Peran Masing-Masing Saham dalam Portofolio Saham AI

NVIDIA sebagai engine pertumbuhan AI

NVIDIA berperan sebagai tulang punggung infrastruktur AI. Bisnis utamanya berasal dari chip dan akselerator yang digunakan untuk data center, AI training, dan komputasi berperforma tinggi.

Dalam portofolio, NVDA berfungsi sebagai sumber pertumbuhan agresif. Potensi return besar datang bersama volatilitas tinggi, sehingga porsi NVDA sebaiknya disesuaikan dengan toleransi risiko.

Microsoft sebagai penyeimbang berbasis ekosistem

Microsoft memainkan peran AI melalui cloud, software, dan integrasi AI ke produk yang sudah matang. Pendapatan MSFT lebih terdiversifikasi dibanding NVDA.

Dalam portofolio saham AI, MSFT berfungsi sebagai penyeimbang. Saham ini cenderung lebih stabil karena ditopang recurring revenue dari bisnis enterprise dan cloud.

Dikutip dari IG Group, perusahaan dengan arus kas stabil sering menjadi jangkar portofolio di tengah volatilitas.

Google sebagai opsi pertumbuhan jangka panjang AI

Google mengembangkan AI dari sisi search, iklan, cloud, dan model bahasa besar. Monetisasi AI di GOOGL cenderung bertahap dan jangka panjang.

Dalam portofolio, GOOGL berperan sebagai eksposur AI dengan horizon lebih panjang. Volatilitasnya biasanya berada di tengah antara NVDA dan MSFT.

Peran ini membuat Google cocok sebagai pelengkap untuk menyeimbangkan agresivitas NVDA dan stabilitas MSFT.

Cara Menyusun Diversifikasi Saham AI

Tentukan porsi berdasarkan profil risiko

Langkah pertama adalah menentukan seberapa agresif portofolio kamu.

  • Investor agresif bisa memberi porsi lebih besar ke NVDA,
  • sementara investor moderat cenderung memberi bobot lebih ke MSFT.

Pendekatan ini membantu portofolio tetap selaras dengan kenyamanan psikologis investor.

Hindari porsi berlebihan di satu saham

Kesalahan umum dalam portofolio saham AI adalah menumpuk porsi besar di satu saham karena performa masa lalu. Padahal, setiap saham memiliki risiko spesifik yang berbeda.

Membatasi bobot maksimum per saham membantu mengurangi dampak negatif jika terjadi koreksi tajam.

Perhatikan korelasi antar saham

Meski berbeda peran, NVDA, MSFT, dan GOOGL tetap memiliki korelasi sektor. Saat sentimen teknologi melemah, ketiganya bisa turun bersamaan.

Diversifikasi internal berarti memahami korelasi ini dan tidak menganggap ketiga saham sepenuhnya independen.

Strategi Pengelolaan Portofolio Saham AI

1. Rebalancing secara berkala

Rebalancing membantu menjaga proporsi portofolio tetap sesuai rencana. Jika satu saham naik jauh lebih cepat, bobotnya bisa dikurangi secara bertahap.

Menurut praktik manajemen portofolio dari Vanguard, rebalancing membantu mengunci sebagian keuntungan tanpa harus keluar sepenuhnya dari tema AI.

2. Gunakan pendekatan bertahap

Masuk secara bertahap membantu mengurangi risiko timing. Pendekatan ini relevan untuk saham AI yang volatilitasnya tinggi.

Dengan cara ini, investor tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek.

3. Evaluasi berdasarkan peran, bukan harga harian

Evaluasi portofolio sebaiknya fokus pada apakah masing-masing saham masih menjalankan perannya dengan baik.

Apakah NVDA masih memimpin infrastruktur AI, MSFT menjaga stabilitas, dan GOOGL memperluas monetisasi AI.

Pendekatan ini membantu investor tetap rasional saat pasar bergejolak.

Kesalahan Umum dalam Membangun Portofolio Saham AI

Menganggap semua saham AI punya risiko yang sama

Meski sama-sama bertema AI, NVDA, MSFT, dan GOOGL memiliki profil risiko yang berbeda.

NVDA lebih sensitif terhadap siklus permintaan hardware, sementara MSFT dan GOOGL lebih ditopang recurring revenue dari software dan layanan.

Terlalu berat di satu saham karena performa masa lalu

Kenaikan harga di masa lalu sering mendorong investor menumpuk porsi besar di satu saham AI. Padahal, performa historis tidak selalu berulang dengan pola yang sama.

Portofolio yang terlalu berat di satu saham menjadi rentan saat terjadi koreksi spesifik, meski tema AI secara umum masih kuat.

Mengabaikan korelasi sektor teknologi

Banyak investor mengira memiliki beberapa saham AI otomatis berarti sudah terdiversifikasi. Faktanya, saham AI tetap berada dalam satu sektor besar, yaitu teknologi.

Saat sentimen teknologi melemah, korelasi tinggi bisa membuat seluruh portofolio turun bersamaan.

Terlalu sering mengubah komposisi karena fluktuasi harga

Volatilitas adalah karakter alami saham AI. Mengubah komposisi portofolio terlalu sering karena pergerakan harga jangka pendek justru merusak strategi jangka menengah hingga panjang.

Kesimpulan

Menggabungkan NVDA, MSFT, dan GOOGL dalam satu portofolio saham AI memungkinkan investor mendapatkan eksposur AI yang lebih seimbang. NVDA berperan sebagai mesin pertumbuhan, MSFT sebagai penyeimbang stabilitas, dan GOOGL sebagai opsi pertumbuhan jangka panjang.

Dengan memahami peran masing-masing dan menerapkan diversifikasi internal AI, investor dapat mengelola risiko tanpa kehilangan potensi tren besar. Jika kamu ingin membangun portofolio saham AI global dengan praktis, yuk, mulai investasi lewat aplikasi Gotrade!

Saatnya akses saham AS dan fitur trading 24 jam sekarang!

FAQ

1. Apakah NVDA, MSFT, dan GOOGL cukup untuk portofolio AI?
Cukup sebagai inti, tetapi tetap perlu diversifikasi lintas sektor.

2. Mana saham AI paling berisiko?
NVDA, karena volatilitasnya paling tinggi.

3. Apakah portofolio saham AI cocok untuk pemula?
Bisa, jika porsi disesuaikan dengan profil risiko.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade