Bagi banyak trader pemula, dunia options sering terasa membingungkan karena banyak istilah teknis yang perlu dipahami. Salah satu istilah paling penting dan paling sering menentukan untung atau ruginya sebuah kontrak adalah strike price.
Tanpa memahami strike price, kamu bisa salah memilih kontrak opsi atau salah membaca potensi profit dan risiko.
Artikel ini akan membantumu memahami apa itu strike price, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa ia sangat menentukan nilai sebuah opsi.
Pengertian Strike Price
Strike price atau harga kesepakatan opsi adalah harga yang disepakati dalam kontrak options, yaitu harga di mana kamu berhak membeli (untuk call option) atau menjual (untuk put option) aset dasar seperti saham.
Melansir Investopedia, strike price menjadi acuan utama untuk menentukan apakah opsi berada pada kondisi menguntungkan (in the money), tidak menguntungkan (out of the money), atau netral (at the money).
Sederhananya, strike price adalah “harga target” yang digunakan untuk menghitung nilai opsi di masa depan.
Kenapa Strike Price Penting untuk Trader Options?
1. Menentukan apakah opsi akan bernilai
Jika harga saham bergerak ke arah yang sesuai dengan strike price, opsi bisa memberikan keuntungan signifikan.
Jika bergerak berlawanan, opsi bisa kedaluwarsa tanpa nilai.
2. Menentukan premi option
Semakin dekat strike price dengan harga saham saat ini, semakin mahal opsi tersebut.
Opsi yang jauh dari harga saat ini biasanya lebih murah tetapi memiliki probabilitas lebih rendah untuk memberikan profit.
3. Menentukan strategi
Trader memilih strike price sesuai tujuan:
- Strike dekat = lebih aman tetapi lebih mahal
- Strike jauh = murah tetapi lebih berisiko
- Strike tertentu digunakan untuk strategi kompleks seperti spreads atau hedging
Cara Strike Price Mempengaruhi Call dan Put Options
Call Option
Memberi hak untuk membeli saham pada strike price.
- Jika harga saham lebih tinggi dari strike price, call berada in the money.
- Jika harga saham lebih rendah dari strike price, call berada out of the money.
Contoh:
- Harga saham = 120
- Strike price = 100
Call option bernilai tinggi karena kamu bisa membeli di harga 100 lalu menjual di harga 120.
Put Option
Memberi hak untuk menjual saham pada strike price.
- Jika harga saham lebih rendah dari strike price, put berada in the money.
- Jika harga saham lebih tinggi dari strike price, put berada out of the money.
Contoh:
- Harga saham = 80
- Strike price = 100
Put option bernilai tinggi karena kamu bisa menjual di harga 100 meski pasar hanya 80.
Contoh Sederhana Nilai Strike Price
Misalkan kamu membeli call option untuk saham ABC dengan detail:
- Strike price: 150
- Harga saham saat ini: 140
Saat ini opsi berada out of the money karena harga saham masih di bawah strike. Agar opsi bernilai, harga saham harus naik di atas 150 sebelum kedaluwarsa.
Jika harga saham naik menjadi 165, call option menjadi in the money sebesar 15 poin.
Untuk put option berlaku sebaliknya:
- Strike price: 150
- Harga saham sekarang: 140
Put option berada in the money sebesar 10 poin karena kamu bisa menjual di harga lebih tinggi dari pasar.
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strike Price
1. Tujuan trading
Jika kamu mengejar profit cepat, kamu biasanya memilih strike yang dekat dengan harga pasar.
Jika kamu mengejar spekulasi murah, strike jauh bisa menjadi pilihan meski lebih berisiko.
2. Volatilitas
Semakin tinggi volatilitas saham, semakin besar peluang strike price tersentuh. Namun premi juga menjadi lebih mahal.
3. Waktu kedaluwarsa
- Untuk expiry pendek, strike price yang terlalu jauh akan sulit tercapai.
- Untuk expiry panjang, strike yang lebih jauh masih mungkin ditembus.
4. Kondisi pasar
Kondisi bullish atau bearish sangat mempengaruhi arah pergerakan terhadap strike.
Strike Price dalam Strategi Options
1. Buying Calls atau Puts
Strike menentukan apakah opsi kamu murah atau mahal dan seberapa mudah targetnya tercapai.
2. Spread Strategies
Trader sering menggunakan dua strike price berbeda untuk mengatur risiko dan menghitung potensi profit maksimum.
3. Hedging
Investor jangka panjang menggunakan put dengan strike tertentu untuk melindungi portofolio dari penurunan harga.
4. Covered Calls
Strike digunakan untuk menentukan target harga jual saham yang ingin dilepas.
Risiko Salah Memilih Strike Price
1. Opsi menjadi tidak bernilai saat expiry
Strike terlalu jauh membuat peluang profit sangat kecil, terutama untuk expiry pendek.
2. Premi terlalu mahal
Strike dekat bisa memberikan profit lebih mudah, tetapi biaya awal besar dan bisa memperkecil rasio risk-to-reward.
3. Salah membaca arah harga
Strike price tidak berguna jika arah harga saham tidak sesuai prediksi.
4. Overconfidence pada long-shot strikes
Banyak pemula membeli opsi sangat jauh hanya karena harganya murah, padahal probabilitas keberhasilannya rendah.
Kesimpulan
Strike price adalah elemen paling penting dalam kontrak options karena menentukan apakah call atau put akan bernilai dan berapa besar potensi profitnya.
Dengan memahami cara kerja strike price, trader dapat memilih opsi yang sesuai dengan strategi, risiko, dan horizon waktunya.
Kesalahan memilih strike dapat membuat opsi kedaluwarsa tanpa nilai, sementara pemilihan strike yang tepat dapat memberikan leverage besar terhadap pergerakan harga saham.
FAQ
Apa itu strike price?
Strike price adalah harga kesepakatan dalam kontrak options untuk membeli atau menjual aset tertentu.
Apakah strike price menentukan profit?
Ya, profit opsi sangat dipengaruhi apakah harga pasar berada di atas atau di bawah strike price saat expiry.
Bagaimana memilih strike price yang tepat?
Sesuaikan dengan volatilitas, tujuan trading, expiry, dan kemampuan menanggung risiko.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











