Banyak pemula ingin mulai investasi tetapi bingung menentukan target investasi yang jelas. Sebagian orang memasang target terlalu tinggi hingga tidak realistis, sementara yang lain tidak punya arah sama sekali.
Padahal, target investasi yang tepat membantu kamu fokus, disiplin, dan tidak mudah goyah saat pasar fluktuatif. Artikel ini membahas manfaat memiliki target investasi, cara menentukan nominal dan timeline yang realistis, serta langkah praktis untuk pemula.
Pentingnya Memiliki Target Investasi
Target investasi adalah tujuan keuangan yang ingin kamu capai dalam jangka waktu tertentu. Melansir Investopedia, target investasi yang terukur membantu investor mengatur strategi sesuai profil risiko dan timeline.
Pemula dipercaya akan lebih konsisten ketika memiliki tujuan yang jelas dibanding sekadar “ingin untung”. Tanpa target, keputusan investasi mudah dipengaruhi emosi dan berita pasar jangka pendek.
Manfaat Menentukan Target Investasi Realistis
Menurut Bankrate, investor pemula akan merasakan empat manfaat ini:
- Membantu memilih instrumen tepat: Target jangka pendek cocok untuk instrumen stabil, sedangkan jangka panjang cocok untuk ETF atau saham.
- Menjaga disiplin: Dengan target yang jelas, kamu tahu berapa banyak dana yang harus disisihkan per bulan.
- Mengurangi stres saat pasar turun: Jika target jangka panjang, penurunan jangka pendek tidak membuat panik.
- Lebih mudah evaluasi: Kamu bisa menilai apakah progresmu sesuai rencana atau perlu penyesuaian.
Unsur Penting dalam Menentukan Target Investasi
Agar target lebih terarah, gunakan konsep sederhana:
- Tujuan: ingin capai apa?
- Nominal: butuh berapa uangnya?
- Timeline: kapan ingin tercapai?
- Strategi: cara mencapainya?
- Risiko: seberapa besar fluktuasi yang sanggup kamu tanggung?
Memahami kelima unsur ini membuat target lebih realistis dan terukur.
Cara Menentukan Target Investasi yang Realistis
1. Tentukan tujuan yang spesifik
Hindari tujuan abstrak seperti “ingin kaya”. Gunakan contoh konkret seperti:
- Dana darurat 3 sampai 6 bulan pengeluaran
- Dana pendidikan
- DP rumah
- Portofolio pensiun
- Kebebasan finansial jangka panjang
Semakin spesifik tujuan, semakin mudah menentukan timeline dan strategi.
2. Tentukan timeline yang masuk akal
Timeline investasi biasanya dibagi menjadi tiga kategori:
- Jangka pendek: di bawah 3 tahun
- Jangka menengah: 3 sampai 7 tahun
- Jangka panjang: 7 tahun ke atas
Timeline memengaruhi instrumen. Contoh: target 1 tahun tidak cocok ditempatkan di saham yang volatil.
3. Hitung kebutuhan nominal secara realistis
Gunakan formula sederhana:
Target akhir = kebutuhan dana + inflasi
Contoh:
Butuh Rp40 juta untuk dana pendidikan anak dalam 5 tahun. Jika inflasi 3 persen per tahun, nilai masa depan menjadi sekitar Rp46 juta.
Dengan estimasi ini, kamu bisa memetakan strategi tabungan atau investasi.
4. Tentukan alokasi bulanan menggunakan rumus DCA
Setelah tahu nominal dan timeline, hitung setoran bulanan. Gunakan formula sederhana:
Setoran bulanan = target akhir / jumlah bulan
Jika target Rp46 juta dalam 5 tahun (60 bulan): Setoran bulanan sekitar Rp766.000.
Jika ingin lebih agresif, kamu bisa menambah alokasi dan memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar saham atau ETF.
5. Sesuaikan target dengan kemampuan finansial
Pastikan target tidak mengorbankan kebutuhan pokok atau cash flow. Evaluasi:
- Pemasukan bulanan
- Pengeluaran wajib
- Tabungan dan dana darurat
- Ruang untuk investasi
Target yang terlalu berat justru membuat kamu berhenti di tengah jalan.
6. Gunakan pendekatan SMART
Agar target lebih terstruktur, gunakan konsep SMART:
- Specific: detail dan jelas
- Measurable: bisa dihitung
- Achievable: sesuai kemampuan
- Relevant: relevan dengan kebutuhan
- Time-bound: punya batas waktu
Pendekatan ini banyak digunakan dalam perencanaan finansial pemula.
7. Uji realisme target dengan simulasi sederhana
Misalnya, jika return rata-rata ETF global sekitar 7 sampai 10 persen per tahun, sesuaikan estimasi pertumbuhan.
Jangan mengasumsikan return tinggi seperti 20 sampai 30 persen per tahun karena tidak realistis untuk jangka panjang.
Contoh Menentukan Target Investasi untuk Pemula
Contoh 1: Dana darurat
- Target: 6 bulan pengeluaran (Rp30 juta)
- Timeline: 12 bulan
- Setoran: Rp2.5 juta per bulan
- Instrumen: tabungan, deposito, atau money market
Contoh 2: Investasi jangka panjang
- Target: Rp200 juta untuk pensiun awal
- Timeline: 10 tahun
- Setoran: Rp1 sampai 1.5 juta per bulan
- Instrumen: ETF broad market, saham blue-chip, DCA
Contoh 3: DP rumah
- Target: Rp80 juta
- Timeline: 4 tahun
- Setoran: Rp1.6 juta per bulan
- Instrumen: campuran ETF dan tabungan
Tips Agar Target Investasi Lebih Mudah Dicapai
- Otomatiskan setoran: Gunakan auto-debit setiap bulan agar tidak tergoda mengalihkan dana.
- Mulai kecil tetapi konsisten: Nominal kecil jauh lebih baik daripada menunggu “uang besar”.
- Evaluasi setiap 6 bulan: Jika pendapatan naik, tambah alokasi investasi. Jika pengeluaran berubah, sesuaikan kembali.
- Jangan bandingkan dengan orang lain: Target investasi bersifat personal.
- Gunakan satu dashboard monitoring: Aplikasi atau spreadsheet membantu memantau target vs. realisasi.
Kesimpulan
Menentukan target investasi yang realistis adalah langkah penting untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat.
Dengan tujuan yang spesifik, nominal yang terukur, timeline masuk akal, dan strategi yang sesuai profil risiko, proses investasi menjadi jauh lebih mudah dan konsisten.
Target yang jelas membantu kamu tetap disiplin, terarah, dan tidak mudah goyah menghadapi fluktuasi pasar.
Jika kamu sudah menentukan target investasi, maka langkah selanjutnya adalah mulai lewat aplikasi Gotrade Indonesia.
Modal hanya US$ 1, kamu bisa membeli saham dan ETF AS dengan mudah. Nikmati juga fitur trading 24 jam di Gotrade!
FAQ
Apa itu target investasi?
Tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu dengan strategi dan nominal yang terukur.
Kenapa target investasi penting?
Agar investor lebih disiplin, tidak impulsif, dan lebih mudah menentukan instrumen serta alokasi bulanan.
Bagaimana cara menentukan target yang realistis?
Gunakan tujuan spesifik, hitung nominal, tetapkan timeline, dan sesuaikan dengan kemampuan finansial.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











