Timeframe Trading: Jenis-Jenis dan Tips Memilihnya

Salah satu keputusan penting dalam trading yang sering diabaikan oleh pemula adalah memilih timeframe yang sesuai. Timeframe menentukan bagaimana kamu membaca pergerakan harga, mengatur strategi, dan mengambil keputusan.

Bagi sebagian trader, perbedaan antara grafik 5 menit dan grafik harian bisa menghasilkan hasil yang sangat berbeda, meskipun berasal dari aset yang sama.

Maka, memahami apa itu timeframe, jenis-jenisnya, serta bagaimana menggunakannya secara efektif adalah langkah dasar untuk menjadi trader yang disiplin dan adaptif. Simak pemaparan lengkap dari Gotrade berikut ini.

Apa Itu Timeframe?

Timeframe adalah periode waktu yang digunakan untuk menampilkan satu batang candlestick pada grafik harga.

Misalnya, pada timeframe 1 jam, satu candle merepresentasikan pergerakan harga selama 60 menit. Pada timeframe harian, satu candle menggambarkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dalam satu hari perdagangan.

Menurut Inveslo, pemilihan timeframe berpengaruh besar terhadap strategi dan gaya trading yang kamu gunakan.

Trader harian cenderung memilih timeframe singkat (1–15 menit), sementara investor jangka panjang lebih fokus pada timeframe mingguan atau bulanan untuk melihat tren besar.

Jenis-Jenis Timeframe dalam Trading

Secara umum, timeframe dapat dibagi menjadi tiga kategori besar berdasarkan durasi analisis dan frekuensi transaksi.

1. Timeframe Jangka Pendek (Short-Term)

Contoh: 1 menit, 5 menit, 15 menit.

Timeframe ini banyak digunakan oleh scalper dan day trader yang ingin memanfaatkan pergerakan harga kecil untuk keuntungan cepat.

Kelebihan:

  • Cocok untuk volatilitas tinggi.
  • Banyak peluang entry setiap hari.
  • Cocok bagi trader yang aktif memantau pasar.

Kekurangan:

  • Risiko tinggi karena noise (fluktuasi acak) lebih besar.
  • Membutuhkan fokus penuh dan reaksi cepat.
  • Biaya transaksi lebih sering karena volume trading tinggi.

2. Timeframe Menengah (Medium-Term)

Contoh: 1 jam, 4 jam, harian.

Ini adalah timeframe favorit swing trader yang menahan posisi selama beberapa hari hingga minggu.

Kelebihan:

  • Pergerakan harga lebih stabil dibanding timeframe kecil.
  • Waktu analisis lebih fleksibel.
  • Cocok untuk menggabungkan analisis teknikal dan fundamental.

Kekurangan:

  • Tetap terpengaruh volatilitas jangka pendek.
  • Membutuhkan kesabaran menunggu setup ideal.

3. Timeframe Jangka Panjang (Long-Term)

Contoh: mingguan, bulanan.

Timeframe ini digunakan oleh position trader dan investor yang fokus pada tren besar dan pertumbuhan jangka panjang.

Kelebihan:

  • Lebih sedikit noise, tren lebih jelas.
  • Cocok untuk strategi investasi jangka panjang.
  • Minim tekanan emosional akibat fluktuasi harian.

Kekurangan:

  • Butuh modal besar dan kesabaran tinggi.
  • Jarang memberi sinyal entry.
  • Sulit memanfaatkan momentum jangka pendek.

Kelebihan dan Kekurangan Setiap Timeframe

Tidak ada timeframe yang “terbaik”. Setiap gaya trading membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Jenis TraderTimeframe IdealKeunggulanTantangan
Scalper1–15 menitBanyak peluang cepatNoise tinggi & stres mental
Day Trader15 menit – 1 jamCocok untuk trading harianMembutuhkan fokus konstan
Swing Trader4 jam – harianKombinasi tren dan fleksibilitasRisiko gap antar hari
Position TraderMingguan – bulananCocok untuk tren besarButuh kesabaran ekstra

Tips Memilih Timeframe Sesuai Gaya Trading

Memilih timeframe sebaiknya disesuaikan dengan tujuan, waktu, dan toleransi risiko kamu. Berikut panduan sederhana untuk menentukan pilihan yang tepat:

  1. Tentukan Gaya Trading Utama
    • Jika ingin hasil cepat, gunakan timeframe singkat (5–15 menit).
    • Jika ingin tenang tanpa pantau layar terus, pilih timeframe harian atau mingguan.
  2. Pertimbangkan Waktu Luang
    Trader penuh waktu bisa menganalisis pasar setiap jam, sementara trader paruh waktu sebaiknya fokus pada timeframe yang tidak memerlukan pantauan terus-menerus.
  3. Uji dengan Backtesting
    Lakukan uji coba strategi pada beberapa timeframe untuk melihat hasil paling konsisten.
  4. Gunakan Satu Timeframe untuk Eksekusi Utama
    Hindari berpindah-pindah timeframe terlalu sering karena bisa membingungkan dan membuat keputusan tidak konsisten.

Strategi Multi-Timeframe Analysis

Salah satu teknik paling efektif untuk meningkatkan akurasi sinyal adalah multi-timeframe analysis, yaitu menggabungkan dua atau lebih timeframe untuk mendapatkan gambaran pasar yang lebih utuh.

Dilansir dari Investopedia, berikut adalah langkah-langkah Analisis Multi-Timeframe:

  1. Tentukan Timeframe Utama (Main Trend)
    Gunakan timeframe besar seperti harian atau mingguan untuk melihat arah tren utama.
  2. Cari Entry di Timeframe Lebih Kecil
    Misalnya, jika tren utama naik di chart harian, kamu bisa mencari entry buy di timeframe 1 jam atau 15 menit saat harga melakukan koreksi kecil.
  3. Gunakan Indikator yang Konsisten
    Kombinasikan indikator tren seperti Moving Average dengan indikator momentum seperti RSI atau MACD agar sinyal lebih valid.
  4. Perhatikan Konfirmasi Antartimeframe
    Hindari entry ketika sinyal di timeframe kecil bertentangan dengan arah tren utama. Misalnya, jangan ambil posisi buy jika tren besar masih menurun.

Dengan pendekatan multi-timeframe, kamu bisa meminimalkan sinyal palsu dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam setiap transaksi.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Timeframe

  1. Sering Gonta-Ganti Timeframe
    Melihat terlalu banyak timeframe hanya akan menimbulkan kebingungan dan keputusan yang tidak konsisten.
  2. Mengabaikan Tren Besar
    Trader pemula sering fokus pada timeframe kecil dan lupa melihat arah tren utama, sehingga sering melawan arus.
  3. Tidak Menyesuaikan dengan Gaya Hidup
    Jangan memaksakan trading di timeframe singkat jika kamu tidak punya waktu untuk memantau pasar sepanjang hari.
  4. Mengabaikan Konfirmasi Volume dan Momentum
    Timeframe hanyalah kerangka waktu; tetap butuh validasi lain seperti volume dan kekuatan tren agar keputusan lebih akurat.

Kesimpulan

Timeframe adalah dasar penting dalam trading karena menentukan cara kamu membaca pasar dan mengambil keputusan.

Tidak ada timeframe terbaik untuk semua orang, yang terpenting adalah konsistensi dalam memilih dan menggunakannya sesuai gaya serta toleransi risikomu.

Sekarang saatnya praktik. Pilih timeframe yang cocok untuk gaya trading kamu dan mulai berinvestasi saham, ETF, serta 600+ options lewat Gotrade, aplikasi trading modern yang aman dan mudah digunakan.

FAQ

Apa timeframe terbaik untuk trader pemula?
Trader pemula sebaiknya mulai dari timeframe 1 jam atau harian agar lebih mudah memahami arah tren dan menghindari noise pasar.

Apakah perlu menggunakan lebih dari satu timeframe?
Ya, menggunakan dua atau tiga timeframe membantu memastikan sinyal lebih valid dan selaras dengan arah tren besar.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade