Dalam dunia trading opsi, terdapat fenomena menarik yang sering menjadi bahan analisis profesional: volatility skew. Konsep ini menggambarkan bagaimana implied volatility (IV), atau ekspektasi pasar terhadap volatilitas harga di masa depan, tidak selalu sama di seluruh strike price dalam kontrak opsi.
Memahami skew tidak hanya membantu trader membaca sentimen pasar, tetapi juga mendeteksi tingkat risiko tersembunyi dan potensi peluang dari pergerakan ekstrem harga.
Definisi Volatility Skew
Volatility skew adalah pola di mana implied volatility (IV) dari opsi dengan strike price berbeda tidak membentuk garis datar, melainkan miring ke satu sisi (skewed).
Dalam kondisi ideal, IV seharusnya seragam di seluruh strike price karena risiko dianggap simetris. Namun, kenyataannya, pasar cenderung memberi premi lebih tinggi untuk opsi tertentu, biasanya disebabkan oleh kekhawatiran atau ekspektasi pergerakan harga yang tidak seimbang, dilansir dari CFI.
Ada dua jenis skew utama:
- Vertical skew (strike skew) – perbedaan IV antar strike price dalam satu masa kedaluwarsa.
- Horizontal skew (term structure skew) – perbedaan IV antar masa kedaluwarsa untuk strike price yang sama.
Kenapa Skew Bisa Berbeda antara Call dan Put
Ketidakseimbangan antara call dan put option biasanya muncul karena perbedaan permintaan. Saat investor lebih takut akan penurunan harga, permintaan put option meningkat, mendorong implied volatility put lebih tinggi daripada call.
Inilah sebabnya sebagian besar indeks saham seperti S&P 500 atau Nasdaq memperlihatkan pola yang disebut “put skew” atau “smirk”, di mana IV untuk put out-of-the-money (OTM) lebih tinggi dibanding call OTM.
Beberapa penyebab utama perbedaan skew antara call dan put adalah:
- Asimetri risiko pasar saham – Harga saham bisa naik tanpa batas, tetapi penurunannya terbatas di nol. Risiko penurunan (downside risk) membuat permintaan put meningkat.
- Hedging institusional – Banyak manajer dana besar membeli put option untuk melindungi portofolionya (protective puts).
- Bias sentimen investor – Pasar cenderung lebih khawatir akan kerugian daripada kehilangan peluang.
- Tekanan short selling – Saat banyak trader menjual call untuk pendapatan tambahan, permintaan call bisa lebih rendah sehingga implied volatility-nya juga lebih kecil.
Contoh Skew Ekstrem Saat Pasar Stres
Volatility skew menjadi sangat mencolok pada masa krisis keuangan atau kejadian pasar ekstrem. Contohnya adalah:
- Krisis COVID-19 (Maret 2020) – Put option S&P 500 mengalami lonjakan implied volatility tajam karena investor berbondong-bondong mencari proteksi. IV untuk put strike jauh di bawah harga pasar bisa melonjak lebih dari 100%, sementara call option di sisi atas tetap datar.
Akibatnya, grafik IV terhadap strike price tidak lagi simetris (seperti “smile”), melainkan condong tajam ke bawah, disebut “volatility smirk.” Kondisi seperti ini menjadi sinyal bahwa pasar sedang panik dan bersedia membayar mahal untuk proteksi downside.
Cara Menggunakan Volatility Skew sebagai Indikator Risiko dan Peluang
Menurut Analyst Prep, trader opsi berpengalaman menggunakan skew bukan hanya untuk membaca sentimen, tetapi juga untuk menemukan peluang harga opsi yang tidak efisien. Berikut beberapa pendekatan umum:
- Menilai risiko pasar – Skew curam (perbedaan besar antara IV put dan call) menandakan ketakutan ekstrem, sedangkan skew yang datar bisa menandakan optimisme atau stabilitas pasar.
- Menentukan strategi opsi – Saat put option overvalued (IV tinggi), trader bisa mempertimbangkan menjual put spread untuk memanfaatkan premi mahal. Jika call option undervalued, long call spread bisa jadi strategi murah untuk memanfaatkan potensi kenaikan.
- Mendeteksi potensi pembalikan pasar – Jika skew menurun tajam (put IV turun mendekati call IV), bisa jadi pasar mulai kehilangan rasa takut — tanda awal pemulihan.
- Mengukur tekanan hedging institusional – Lonjakan tajam pada put skew sering menunjukkan hedge fund sedang agresif melindungi posisi ekuitas mereka.
Dengan memahami pola skew, trader bisa melihat apa yang “dikhawatirkan” oleh pasar, bahkan sebelum pergerakan harga aktual terjadi.
Perbedaan Antara Skew, Smile, dan Term Structure
Banyak trader baru sering bingung membedakan ketiganya, padahal konsepnya saling berkaitan. Berikut adalah ringkasan perbedaan antara ketiganya:
| Konsep | Fokus Analisis | Bentuk Kurva | Arti Umum |
|---|---|---|---|
| Volatility Skew | Perbedaan IV antar strike (call vs put) | Miring ke satu sisi (biasanya ke put) | Menunjukkan asimetri risiko |
| Volatility Smile | Pola IV simetris di kedua sisi | Seperti senyum 😊 | Umum di pasar mata uang |
| Term Structure | Perbedaan IV antar kedaluwarsa | Garis naik atau turun | Mencerminkan ekspektasi volatilitas jangka waktu berbeda |
Kesimpulan
Volatility skew menggambarkan perbedaan implied volatility antara strike price yang mencerminkan ketidakseimbangan permintaan call dan put option. Skew yang curam sering kali menandakan ketakutan pasar dan kebutuhan hedging tinggi, sementara skew datar menunjukkan optimisme dan stabilitas.
Memahami skew membantu trader opsi melihat di balik layar sentimen pasar, bukan hanya harga, tetapi juga emosi kolektif di baliknya.
Jika kamu sudah memahami bagaimana membaca pola skew dan interpretasinya, berarti kamu sudah selangkah lebih dekat ke level trader profesional. Sekarang, waktunya uji pemahamanmu langsung di aplikasi Gotrade, kamu bisa beli saham, ETF, dan options pasar AS mulai dari $1.
FAQ
Apa itu volatility skew?
Volatility skew adalah perbedaan implied volatility antar strike price pada opsi yang sama, mencerminkan ketidakseimbangan permintaan call dan put.
Kenapa volatility skew bisa terjadi?
Karena investor lebih banyak membeli put untuk proteksi, menyebabkan IV put lebih tinggi daripada call.
Apa arti skew yang curam?
Menandakan ketakutan pasar tinggi — investor membayar mahal untuk opsi pelindung (put).
Apa bedanya dengan volatility smile?
Smile berbentuk simetris di kedua sisi, sementara skew cenderung miring karena bias ke satu arah (biasanya put).
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











