Dalam analisis teknikal, kebanyakan trader fokus pada harga, yaitu kapan harga naik dan kapan harga turun. Namun, di balik pergerakan harga tersebut, terdapat faktor lain yang jauh lebih penting: volume.
Volume tidak hanya menunjukkan seberapa banyak transaksi terjadi, tetapi juga di harga berapa transaksi paling ramai berlangsung. Inilah yang dipetakan oleh volume profile, alat yang membantu trader membaca “jejak kaki” pelaku besar di pasar.
Apa Itu Volume Profile
Volume profile adalah indikator analisis teknikal yang menampilkan distribusi volume perdagangan pada berbagai level harga, bukan berdasarkan waktu. Berbeda dari indikator volume konvensional yang muncul di bawah grafik harga, volume profile menunjukkan di level harga mana aktivitas perdagangan paling intens terjadi.
Melansir MarketFeed, volume profile membantu trader memahami area di mana mayoritas pelaku pasar telah bertransaksi, yang dikenal sebagai High Volume Nodes (HVN) dan Low Volume Nodes (LVN).
Area ini membentuk struktur pasar yang sangat berguna untuk memprediksi potensi support dan resistance di masa depan.
Komponen Utama Volume Profile
Agar bisa membaca volume profile dengan efektif, trader perlu memahami beberapa istilah penting di dalamnya:
1. Point of Control (POC)
Adalah level harga dengan volume perdagangan tertinggi dalam periode tertentu. Harga ini dianggap paling “fair” bagi pasar karena terjadi keseimbangan antara pembeli dan penjual.
2. Value Area (VA)
Merupakan rentang harga di mana sekitar 70% total volume perdagangan terjadi. Biasanya terdiri dari Value Area High (VAH) dan Value Area Low (VAL). Jika harga berada di luar area ini, artinya pasar sedang mencari keseimbangan baru.
3. High Volume Node (HVN)
Area dengan akumulasi volume tinggi yang menunjukkan konsolidasi atau area fair value. Biasanya menjadi level support atau resistance yang kuat karena banyak transaksi terjadi di sana.
4. Low Volume Node (LVN)
Area dengan volume rendah yang menunjukkan penolakan harga atau ketidaktertarikan pasar. Harga sering bergerak cepat melewati area ini karena sedikitnya aktivitas perdagangan.
Cara Membaca Volume Profile
Mengutip Bookmap, membaca volume profile berarti mengidentifikasi area di mana pasar “menyukai” dan “tidak menyukai” harga tertentu. Berikut beberapa interpretasi umum:
- Jika harga bergerak naik dari LVN ke HVN, biasanya tren bullish mulai menguat.
- Jika harga terjebak di HVN, pasar sedang dalam fase konsolidasi.
- Jika harga menembus VAH, kemungkinan tren naik berlanjut.
- Jika harga jatuh di bawah VAL, bisa jadi sinyal bearish atau distribusi pasar sedang terjadi.
Dengan kata lain, volume profile bukan sekadar alat visual, tetapi representasi langsung dari aktivitas institusional dan minat pasar nyata.
Menentukan Level Support dan Resistance dari Volume Profile
Trader profesional menggunakan volume profile untuk menentukan area support dan resistance yang tidak terlihat oleh grafik harga biasa.
1. Support dari High Volume Node (HVN)
Ketika harga mendekati area dengan volume tinggi sebelumnya, trader menganggap area itu sebagai support kuat, karena pembeli sebelumnya aktif di sana.
2. Resistance di Value Area High (VAH)
Harga sering tertahan di sekitar VAH karena area ini menjadi batas “fair value” atas yang ditolak pasar sebelumnya.
3. Breakout di Low Volume Node (LVN)
Harga sering bergerak cepat melewati LVN karena minimnya transaksi historis. Trader bisa memanfaatkan kondisi ini untuk strategi momentum trading atau breakout entry.
4. Confluence dengan Moving Average atau Trendline
Ketika area HVN atau VAH berimpit dengan indikator lain seperti Moving Average (MA) atau trendline, peluang reversal atau breakout menjadi lebih kuat.
Menurut Investopedia, inilah mengapa volume profile dianggap salah satu alat paling akurat untuk membaca minat pasar yang sesungguhnya, terutama di saham-saham dengan volume besar seperti Apple, Tesla, atau NVIDIA.
Strategi Menggunakan Volume Profile
Beberapa strategi populer yang sering digunakan oleh trader profesional antara lain:
- Rejection Play: Entry ketika harga menolak keluar dari Value Area (VAH atau VAL). Cocok untuk pasar sideways.
- Breakout Confirmation: Entry ketika harga menembus LVN dengan volume tinggi, menandakan dorongan kuat dari institusi.
- POC Retest Strategy: Setelah breakout, trader menunggu harga kembali menguji (retest) Point of Control sebelum melanjutkan tren.
- Volume-Weighted Decision: Mengombinasikan volume profile dengan indikator Volume Weighted Average Price (VWAP) untuk menilai keseimbangan antara harga dan volume.
Kelebihan Volume Profile Dibanding Indikator Lain
- Objektif dan berbasis data, tidak bergantung pada waktu, hanya pada volume nyata.
- Menunjukkan perilaku institusi, karena trader besar meninggalkan jejak volume signifikan.
- Bisa digunakan di semua time frame, dari intraday hingga weekly chart.
- Bisa dipadukan dengan price action untuk konfirmasi sinyal entry dan exit.
Kesimpulan
Volume profile adalah alat analisis teknikal yang memetakan distribusi volume pada setiap level harga, membantu trader memahami di mana pasar membentuk nilai wajar dan di mana potensi breakout bisa terjadi.
Dengan mempelajari struktur pasar melalui volume profile, kamu tidak hanya melihat harga yang bergerak, tetapi juga alasan di balik pergerakan itu. Itu sebabnya banyak profesional menjadikannya dasar utama untuk membaca sentimen institusi.
Jika kamu ingin memahami struktur pasar saham AS lebih dalam, mulailah analisis trading-mu di Gotrade. Temukan saham dengan volume besar, pelajari di mana pelaku besar bertransaksi, dan bangun strategi yang didasarkan pada data nyata, bukan sekadar feeling.
FAQ
Apa itu volume profile?
Volume profile adalah alat yang menunjukkan distribusi volume perdagangan di berbagai level harga, bukan waktu.
Apa bedanya dengan indikator volume biasa?
Indikator volume standar berbasis waktu, sedangkan volume profile berbasis harga, sehingga lebih menggambarkan area penting di pasar.
Bagaimana cara menentukan support dan resistance dengan volume profile?
Gunakan area HVN sebagai support atau resistance, dan LVN untuk membaca potensi breakout cepat.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.