Volume Trading: Definisi, Cara Baca, dan Contoh Kasus

Volume trading adalah salah satu indikator paling penting dalam analisis teknikal. Banyak trader dan investor pemula terlalu fokus pada harga, padahal jumlah transaksi yang terjadi di balik pergerakan harga bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang kekuatan tren pasar.

Dengan memahami trading volume, kamu bisa menilai apakah kenaikan atau penurunan harga benar-benar didukung oleh partisipasi pasar yang kuat atau hanya sekadar pergerakan sementara.

Apa Itu Volume Trading?

Volume trading adalah jumlah total saham atau kontrak yang diperdagangkan dalam periode tertentu, biasanya harian.

Misalnya, jika saham Apple diperdagangkan sebanyak 50 juta lembar dalam satu hari, maka volume trading hari itu adalah 50 juta.

Melansir Investopedia, volume mencerminkan tingkat aktivitas pasar:

  • Volume tinggi = banyak pelaku pasar aktif membeli dan menjual.
  • Volume rendah = minat dan partisipasi pasar kecil.

Dalam grafik harga, volume biasanya ditampilkan dalam bentuk histogram di bawah candlestick, sehingga mudah dianalisis bersamaan dengan pergerakan harga.

Cara Membaca Volume Tinggi Dan Rendah

Volume tinggi

  • Konfirmasi tren: Jika harga naik disertai volume tinggi, tren bullish dianggap lebih kuat. Sebaliknya, jika harga turun dengan volume tinggi, tren bearish lebih valid.
  • Breakout: Ketika harga menembus level support atau resistance penting dengan volume tinggi, sinyal ini lebih dipercaya karena partisipasi pasar besar.
  • Volatilitas meningkat: Volume tinggi sering kali disertai pergerakan harga tajam, baik naik maupun turun.

Volume rendah

  • Sinyal lemah: Kenaikan atau penurunan harga dengan volume rendah sering dianggap tidak meyakinkan.
  • Konsolidasi: Volume rendah biasanya terjadi saat harga bergerak sideways. Pasar sedang “menunggu” katalis.
  • Potensi manipulasi harga: Saham dengan volume rendah lebih mudah digerakkan oleh segelintir pelaku pasar, sehingga rawan volatilitas tidak wajar.

Contoh Kasus Volume Trading

GameStop (GME) – 2021

Ketika fenomena short squeeze terjadi pada GameStop, volume trading melonjak tajam. Saham yang biasanya diperdagangkan puluhan juta lembar per hari tiba-tiba melonjak ratusan juta lembar. Lonjakan volume ini memperkuat reli harga ekstrem yang terjadi.

Tesla (TSLA)

Tesla sering mencatat volume tinggi ketika merilis laporan keuangan atau ada berita terkait teknologi baru. Lonjakan volume biasanya disertai pergerakan harga signifikan, baik positif maupun negatif.

Apple (AAPL)

Sebagai salah satu saham paling likuid di dunia, Apple hampir selalu mencatat volume tinggi. Hal ini membuat trading volume Apple menjadi acuan penting dalam menilai sentimen pasar teknologi.

Saham berkapitalisasi kecil

Sebaliknya, saham dengan kapitalisasi kecil sering mencatat volume rendah. Saat ada spekulasi, sedikit peningkatan volume bisa menggerakkan harga tajam. Kasus seperti ini sering ditemui pada penny stocks.

Tips Analisis Volume Trading Untuk Pemula

Gunakan tips praktis dari Corporate Finance Institure untuk menganalisis volume trading:

1. Gunakan volume sebagai konfirmasi

Jangan hanya melihat harga. Jika harga menembus resistance penting, cek apakah volume juga meningkat. Breakout dengan volume tinggi biasanya lebih valid.

2. Perhatikan pola volume

  • Rising volume: tren cenderung berlanjut jika volume meningkat seiring pergerakan harga.
  • Falling volume: tren melemah jika harga bergerak tetapi volume justru menurun.

3. Waspada pada volume ekstrem

Lonjakan volume tidak selalu berarti bullish. Bisa jadi sinyal distribusi, di mana investor besar sedang melepas saham. Perhatikan juga candlestick untuk memastikan arah tren.

4. Gunakan indikator tambahan

Beberapa indikator teknikal berbasis volume yang populer:

  • On-Balance Volume (OBV): mengukur akumulasi atau distribusi berdasarkan volume.
  • Volume Moving Average: rata-rata volume dalam periode tertentu untuk melihat tren partisipasi pasar.

5. Bedakan antara saham likuid dan tidak likuid

Volume tinggi pada saham besar (seperti Apple atau Microsoft) menandakan partisipasi pasar yang sehat. Tetapi pada saham kecil, volume tinggi bisa jadi hanya anomali sementara.

6. Jangan abaikan konteks fundamental

Volume trading memang indikator teknikal, tetapi faktor fundamental seperti rilis laporan keuangan, kebijakan suku bunga, atau berita perusahaan bisa menjadi alasan utama di balik lonjakan volume.

Kenapa Volume Trading Penting?

Mengukur kekuatan tren

Volume adalah bahan bakar harga. Pergerakan harga tanpa dukungan volume sering kali tidak bertahan lama.

Mendeteksi akumulasi atau distribusi

Investor institusional biasanya masuk atau keluar pasar dengan jumlah besar. Perubahan volume bisa memberi sinyal awal tentang pergerakan besar yang sedang terjadi.

Membantu timing entry dan exit

Dengan mengamati volume, investor bisa lebih tepat menentukan kapan masuk atau keluar posisi. Misalnya, menunggu breakout dengan volume tinggi untuk entry, atau menghindari sinyal palsu saat volume rendah.

Mengurangi risiko

Pemahaman volume membantu menghindari jebakan harga yang bergerak tanpa dukungan pasar luas. Ini penting agar pemula tidak terjebak dalam false breakout atau manipulasi harga.

Kesimpulan

Volume trading adalah indikator utama yang mencerminkan aktivitas pasar. Dengan memantau trading volume, kamu bisa menilai kekuatan tren, mengenali breakout valid, hingga memahami kapan pasar sedang sepi.

Contoh kasus pada GameStop, Tesla, dan Apple menunjukkan bagaimana volume bisa menjadi sinyal kuat di balik pergerakan harga. Bagi pemula, tips analisis sederhana seperti konfirmasi tren dengan volume, memperhatikan pola, hingga menggunakan indikator tambahan bisa membantu mengurangi risiko.

Untuk bisa melakukan analisis volume trading, maka kamu perlu bisa mulai latihan jual beli saham dengan aplikasi Gotrade. Dengan aplikasi beli saham tepercaya dan modern ini, kamu bisa beli saham AS dari HP langsung.

Dengan modal 1 Dolar AS saja, kamu bisa punya saham dari perusahaan ternama seperti Apple, Netflix, hingga Microsoft. Tertarik? Yuk, segera download Gotrade dan nikmati beragam fiturnya!

FAQ

Apa itu volume trading?
Volume trading adalah jumlah total saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu, mencerminkan tingkat aktivitas dan partisipasi pasar.

Apakah volume tinggi selalu sinyal positif?
Tidak selalu. Volume tinggi bisa menandakan tren kuat, tetapi juga bisa berarti distribusi besar. Penting menggabungkan analisis volume dengan pergerakan harga.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade