Perusahaan perangkat lunak AI Palantir Technologies Inc. (PLTR) baru saja merilis laporan pendapatan Kuartal 3 (Q3) 2025 yang sangat kuat. Laporan ini dengan mudah melampaui estimasi pendapatan dan laba dari para analis Wall Street.
Namun, ada dua hal menarik yang terjadi. Saham Palantir justru dibuka turun sekitar 7% setelah pengumuman tersebut. Selain itu, CEO Alex Karp menggunakan momen ini untuk melontarkan pernyataan tajam kepada para analis yang meragukan perusahaannya.
Laporan Q3 Palantir Jauh di Atas Ekspektasi
Palantir melaporkan hasil kuartal ketiga yang luar biasa. Menurut data dari ValueWalk, pendapatan perusahaan mencapai $1,81 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 63% dibanding tahun sebelumnya (year-over-year) dan jauh mengalahkan estimasi analis yang hanya $1,09 miliar.
Pendapatan bersih perusahaan juga mencatatkan rekor baru sebesar $476 juta. Laba per saham (Earnings Per Share) yang disesuaikan adalah 21 sen, mengalahkan ekspektasi 17 sen per saham.
Pertumbuhan ini didorong kuat oleh dua divisi utamanya. Pendapatan dari segmen komersial AS melonjak 121% menjadi $397 juta. Sementara itu, pendapatan dari pemerintah AS tumbuh 52% menjadi $486 juta. Karena hasil yang kuat ini, Palantir menaikkan panduan (guidance) pendapatan setahun penuh 2025 mereka.
Alex Karp vs Wall Street: "Bingung dan Merusak Diri Sendiri"
Meskipun angka-angkanya fantastis, CEO Alex Karp tampaknya tidak puas dengan pandangan para analis keuangan. Dalam surat kepada pemegang saham, Karp melontarkan pernyataan yang sangat tajam.
"Kenaikan kami telah membuat bingung sebagian besar analis keuangan," tulis Karp, seperti yang dilaporkan oleh ValueWalk dan Gizmodo. Ia menambahkan bahwa beberapa pencela perusahaan "tertinggal dalam kebingungan yang gila dan merusak diri sendiri."
Dalam panggilan pendapatan, Karp bahkan lebih jauh lagi. "Ini... bisa dibilang hasil terbaik yang pernah diberikan oleh perusahaan perangkat lunak mana pun," katanya. "Dan itu tidak berlebihan, terlepas dari apa yang mungkin ingin dipercaya oleh teman-teman analis kamu, karena mereka salah di setiap harga."
Ironisnya, saham PLTR justru turun 7% setelah rilis laporan ini. ValueWalk mencatat ini kemungkinan karena aksi ambil untung (profit-taking) oleh investor. Saham Palantir memang telah mengalami kenaikan masif, naik 154% sepanjang tahun 2025 saja, yang membuat valuasinya sangat tinggi.
Kontroversi di Balik Pertumbuhan "Suku"
Sumber berita Gizmodo memberikan konteks tambahan mengenai mengapa para analis mungkin skeptis, terlepas dari pertumbuhan yang kuat. Gizmodo berpendapat bahwa analis tidak "bingung" seperti yang dikatakan Karp.
Menurut mereka, kesuksesan Palantir cukup jelas. Perusahaan ini diuntungkan oleh dua tren besar. Pertama, ledakan belanja AI di sektor teknologi, dan kedua, anggaran Pentagon (Departemen Pertahanan AS) dan ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS) yang berada di rekor tertinggi. Palantir dikenal sebagai pemasok utama teknologi untuk kedua lembaga tersebut.
Karp sendiri tidak menghindar dari kontroversi ini. Dalam panggilan pendapatan, ia secara terbuka menyatakan, "Kami memperkuat ICE," seperti dikutip oleh Gizmodo. Ia juga mengatakan ingin Palantir tetap "tribal dan cultish (seperti sekte)" seperti 20 tahun lalu.
Bagi investor, Palantir kini menunjukkan dua sisi. Di satu sisi, mereka memiliki angka pertumbuhan yang eksplosif. Di sisi lain, valuasinya sangat tinggi dan dipimpin oleh CEO vokal yang tampaknya lebih fokus pada "pembentukan geopolitik" daripada sekadar nilai finansial.
Referensi:
- ValueWalk, Palantir Has “Confounded” Most Analysts, CEO Says After Strong Q3. Diakses pada 5 November 2025
- Gizmodo, Palantir CEO Alex Karp Thinks the Haters Are ‘Confounded’ By His Success. Diakses pada 5 November 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











