Altman Z-Score: Pengertian, Cara Hitung, dan Cara Gunakannya

Dalam analisis fundamental saham, memahami kesehatan finansial perusahaan adalah hal utama sebelum berinvestasi. Salah satu alat yang banyak digunakan untuk menilai stabilitas keuangan perusahaan adalah Altman Z-Score.

Artikel ini akan membahas apa itu Altman Z-Score, cara menghitungnya, ambang batas perusahaan sehat atau berisiko bangkrut, dan bagaimana metrik ini membantu investor dalam analisis saham.

Apa Itu Altman Z-Score

Altman Z-Score adalah model statistik yang digunakan untuk memperkirakan kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan berdasarkan data keuangan utamanya.

Model ini dikembangkan oleh Edward Altman, profesor keuangan di New York University pada tahun 1968, untuk membantu bank dan investor menilai kesehatan perusahaan manufaktur publik.

Kini, Z-Score banyak dipakai di berbagai industri sebagai indikator risiko keuangan.

Z-Score menggabungkan lima rasio keuangan utama dari laporan keuangan perusahaan untuk menghasilkan satu angka yang menggambarkan tingkat risiko kebangkrutan.

Komponen dan Rumus Altman Z-Score

Melansir Investopedia, rumus klasik Altman Z-Score adalah:

Z = 1.2 × (Working Capital / Total Assets)
  + 1.4 × (Retained Earnings / Total Assets)
  + 3.3 × (EBIT / Total Assets)
  + 0.6 × (Market Value of Equity / Total Liabilities)
  + 1.0 × (Sales / Total Assets)

Masing-masing komponen mewakili aspek penting dari kinerja perusahaan:

  • Working Capital / Total Assets → mengukur likuiditas jangka pendek.
  • Retained Earnings / Total Assets → menunjukkan profitabilitas historis.
  • EBIT / Total Assets → mengukur efisiensi laba operasional.
  • Market Value of Equity / Total Liabilities → menilai seberapa besar perlindungan modal terhadap utang.
  • Sales / Total Assets → menunjukkan kemampuan aset menghasilkan pendapatan.

Semakin tinggi nilai Z-Score, semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan.

Ambang Batas Altman Z-Score

Menurut penelitian Altman, hasil skor dapat dikategorikan sebagai berikut:

Kategori Perusahaan Nilai Z-Score Interpretasi
Sehat (Safe Zone) > 2.99 Risiko kebangkrutan rendah
Abu-abu (Grey Zone) 1.81 – 2.99 Risiko moderat, perlu pemantauan
Berisiko Tinggi (Distress Zone) < 1.81 Potensi kebangkrutan tinggi

Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki Z-Score sebesar 3,2, artinya kondisi finansialnya kuat dan kecil kemungkinan mengalami kesulitan likuiditas.

Sebaliknya, Z-Score di bawah 1,5 dapat menjadi peringatan bahwa perusahaan berpotensi gagal bayar atau mengalami tekanan finansial serius.

Aplikasi Altman Z-Score dalam Analisis Saham

  1. Menilai stabilitas keuangan sebelum investasi
    Investor dapat menggunakan Z-Score untuk menyaring saham yang berisiko tinggi. Misalnya, saham dengan Z-Score di bawah 1,8 biasanya dihindari karena menunjukkan potensi masalah dalam kemampuan untuk mengembalikan utang jangka pendek dan panjang.
  2. Membandingkan antar perusahaan sejenis
    Melansir Corporate Finance Institute (CFI), dalam sektor yang sama, Z-Score dapat membantu menentukan perusahaan mana yang lebih sehat secara finansial. Misalnya, antara dua perusahaan otomotif, yang memiliki skor lebih tinggi dianggap lebih stabil menghadapi tekanan ekonomi.
  3. Mengonfirmasi sinyal valuasi
    Jika saham terlihat undervalued berdasarkan rasio seperti price-to-earnings (P/E), investor dapat memeriksa Z-Score untuk memastikan bahwa valuasi murah bukan disebabkan oleh risiko kebangkrutan.
  4. Analisis risiko portofolio
    Z-Score juga digunakan oleh manajer investasi untuk menilai kualitas portofolio. Portofolio dengan terlalu banyak saham ber-Z rendah berpotensi rentan terhadap guncangan ekonomi.
  5. Deteksi dini masalah keuangan
    Melansir Harvard Business Review, model Z-Score terbukti efektif mendeteksi tanda-tanda kebangkrutan hingga dua tahun sebelum terjadi, menjadikannya alat analisis preventif yang penting.

Kelemahan Model Altman Z-Score

Meskipun berguna, Z-Score memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diingat:

  • Kurang akurat untuk sektor non-manufaktur. Model asli dikembangkan untuk perusahaan industri, sehingga hasilnya bisa bias jika diterapkan pada sektor seperti teknologi atau keuangan.
  • Bergantung pada data akuntansi. Jika laporan keuangan tidak transparan atau manipulatif, hasil Z-Score bisa menyesatkan.
  • Tidak memperhitungkan faktor makroekonomi. Perubahan suku bunga, kebijakan fiskal, atau gejolak pasar global bisa memengaruhi solvabilitas perusahaan tanpa tercermin langsung dalam rasio keuangan.

Namun, banyak analis kini menggunakan variasi model seperti Z’-Score (untuk perusahaan swasta) dan Z’’-Score (untuk sektor non-manufaktur) agar lebih relevan dengan konteks modern.

Kesimpulan

Altman Z-Score adalah alat analisis fundamental yang membantu investor menilai risiko kebangkrutan perusahaan berdasarkan kombinasi rasio keuangan.

Dengan memahami cara menghitung dan menginterpretasikannya, investor bisa menghindari saham dengan risiko finansial tinggi serta memilih perusahaan yang lebih sehat dan berpotensi tumbuh stabil.

Gunakan pemahaman tentang Altman Z-Score untuk memperkuat riset investasimu dan temukan saham-saham AS berkinerja sehat lewat aplikasi Gotrade. Download dengan klik di sini sekarang!

FAQ

Apa itu Altman Z-Score?

Altman Z-Score adalah model statistik untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan berdasarkan rasio keuangan seperti laba, utang, dan penjualan.

Berapa nilai Z-Score yang dianggap aman?

Perusahaan dengan Z-Score di atas 2,99 dianggap sehat, sedangkan di bawah 1,81 berisiko tinggi bangkrut.

Apakah Z-Score cocok untuk semua sektor?

Tidak sepenuhnya. Model aslinya paling akurat untuk perusahaan manufaktur publik, namun versi modifikasi bisa digunakan di sektor lain.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade