Dalam dunia investasi, hampir semua aset saling terhubung. Ketika saham teknologi naik, saham energi bisa saja turun, dan sebaliknya. Hubungan inilah yang dikenal sebagai stock correlation atau korelasi saham.
Memahami korelasi saham adalah langkah penting bagi siapa pun yang ingin membangun portofolio yang seimbang dan tahan terhadap gejolak pasar.
Makanya, Gotrade akan memaparkan apa itu stock correlation, bagaimana cara membacanya, contoh lintas sektor, serta manfaatnya dalam strategi diversifikasi investasi.
Apa Itu Stock Correlation?
Stock correlation adalah ukuran statistik yang menggambarkan seberapa kuat hubungan pergerakan antara dua saham atau aset investasi.
Nilai korelasi biasanya dinyatakan dalam angka antara -1 hingga +1:
- +1 berarti dua saham bergerak searah sempurna (jika saham A naik, saham B juga naik dengan persentase yang sama).
- 0 berarti tidak ada hubungan (pergerakan kedua saham acak dan tidak saling memengaruhi).
- -1 berarti dua saham bergerak berlawanan sempurna (jika saham A naik, saham B pasti turun dengan persentase sama).
Misalnya, jika saham Microsoft dan Google memiliki korelasi +0,9, artinya keduanya cenderung bergerak searah karena berada di sektor yang sama, yaitu teknologi.
Sebaliknya, jika saham ExxonMobil (energi) dan Netflix (hiburan digital) memiliki korelasi -0,2, maka pergerakan keduanya relatif tidak saling berkaitan.
Cara Membaca Korelasi Antar Saham
Untuk memahami korelasi saham, kamu perlu melihat angka korelasi dan menginterpretasikannya dengan benar. Berikut panduan sederhananya dari Investopedia:
| Nilai Korelasi | Interpretasi | Contoh |
|---|---|---|
| +0,8 sampai +1,0 | Sangat kuat dan searah | Microsoft & Apple |
| +0,5 sampai +0,8 | Cukup kuat dan searah | Coca-Cola & PepsiCo |
| +0,2 sampai +0,5 | Lemah tapi searah | ExxonMobil & Chevron |
| 0 | Tidak berkorelasi | Tesla & McDonald’s |
| -0,2 sampai -0,5 | Lemah tapi berlawanan arah | Utilities & sektor pertambangan |
| -0,5 sampai -1,0 | Kuat berlawanan arah | Saham energi vs saham green energy |
Selain antar saham, korelasi juga bisa digunakan untuk membandingkan saham dengan instrumen lain seperti emas, obligasi, atau indeks pasar.
Contohnya, saham sering kali memiliki korelasi negatif terhadap emas, artinya, saat pasar saham turun, harga emas cenderung naik.
Faktor yang Mempengaruhi Korelasi Saham
1. Sektor industri
Saham dari sektor yang sama biasanya memiliki korelasi tinggi karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang serupa.
Contoh:
- Apple, Microsoft, dan NVIDIA: sama-sama sektor teknologi, korelasi tinggi.
- ExxonMobil dan Chevron: sektor energi, juga berkorelasi tinggi.
2. Kondisi makroekonomi
Suku bunga, inflasi, dan kebijakan bank sentral (seperti The Fed) bisa memengaruhi korelasi antar sektor. Misalnya, ketika The Fed menaikkan suku bunga, saham sektor teknologi cenderung turun bersama, meningkatkan korelasinya.
3. Berita dan sentimen pasar
Event besar seperti pandemi COVID-19, konflik geopolitik, atau laporan earnings dapat membuat banyak saham bergerak serentak, meningkatkan korelasi di seluruh pasar.
4. Siklus ekonomi
Pada fase ekspansi, sebagian besar saham cenderung naik bersama (korelasi positif). Namun saat resesi, korelasi bisa melemah karena beberapa sektor seperti healthcare dan consumer staples justru bertahan.
Contoh Korelasi Lintas Sektor
1. Teknologi vs energi
Saham teknologi seperti Apple dan Meta sering memiliki korelasi rendah dengan saham energi seperti ExxonMobil. Keduanya dipengaruhi oleh faktor berbeda — permintaan digital vs harga minyak dunia.
2. Consumer staples vs consumer discretionary
Sektor consumer staples (barang kebutuhan pokok seperti Procter & Gamble) cenderung stabil saat resesi, sementara consumer discretionary (barang non-esensial seperti Nike) lebih volatil. Korelasinya biasanya moderat.
3. Emas vs saham
Korelasi antara emas dan indeks saham seperti S&P 500 sering negatif. Saat pasar saham turun, investor cenderung mencari “safe haven” di emas.
4. Saham bank vs obligasi
Korelasi negatif sering muncul karena kenaikan suku bunga biasanya menekan harga obligasi, tapi justru menguntungkan bank.
Manfaat Diversifikasi Berdasarkan Korelasi Saham
Mengurangi risiko portofolio
Jika satu saham turun, saham lain dengan korelasi rendah bisa tetap stabil atau bahkan naik, sehingga kerugian total lebih kecil.
Meningkatkan konsistensi return
Portofolio yang berisi aset dengan korelasi rendah cenderung memiliki performa lebih stabil di berbagai kondisi pasar.
Mengoptimalkan rasio risiko-imbal hasil
Dengan memadukan saham berisiko tinggi dan rendah korelasi, investor bisa meningkatkan potensi imbal hasil tanpa menambah risiko berlebihan.
Membangun portofolio global yang lebih seimbang
Diversifikasi lintas negara dan sektor membantu melindungi aset dari risiko ekonomi domestik. Misalnya, saat ekonomi AS melambat, saham Asia atau Eropa bisa menjadi penyeimbang.
Cara Praktis Menggunakan Korelasi untuk Investasi
- Gunakan data historis 6–12 bulan untuk menilai korelasi antar saham dalam portofolio.
- Kombinasikan saham dari sektor berbeda seperti teknologi, energi, dan healthcare.
- Tambahkan ETF global agar korelasi antar negara lebih rendah.
- Perbarui analisis secara berkala karena korelasi bisa berubah seiring dinamika pasar.
- Gunakan aplikasi investasi dengan data real-time agar bisa memantau perubahan hubungan antar aset secara akurat.
Kesimpulan
Stock correlation adalah ukuran hubungan antar pergerakan harga saham yang membantu investor memahami bagaimana satu aset memengaruhi yang lain. Dengan memahami korelasi saham, kamu bisa membangun portofolio yang lebih seimbang, mengurangi risiko, dan meningkatkan stabilitas imbal hasil.
Diversifikasi yang cerdas bukan berarti memiliki banyak saham, tapi memilih kombinasi aset dengan korelasi yang tepat.
Kalau kamu ingin mengembangkan portofolio global dan melakukan diversifikasi dengan praktis lewat aplikasi Gotrade.
Kamu bisa membeli saham AS dan ETF mulai dari 1 Dolar AS secara aman, praktis, dan transparan, semua langsung dari smartphone kamu.
FAQ
Apa itu stock correlation?
Stock correlation adalah ukuran statistik yang menunjukkan seberapa kuat hubungan pergerakan antara dua saham atau aset.
Kenapa korelasi penting untuk investor?
Korelasi membantu investor membangun portofolio yang lebih stabil dan terdiversifikasi, mengurangi risiko kerugian besar saat pasar bergejolak.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











