Setiap trader profesional tahu bahwa kunci bertahan di pasar bukan seberapa sering kamu menang, tapi seberapa besar keuntungan dibandingkan kerugian saat kamu benar. Konsep inilah yang disebut Risk-to-Reward Ratio (R:R), fondasi utama dalam manajemen risiko dan strategi trading jangka panjang.
Rasio ini membantu trader menentukan apakah suatu transaksi layak diambil atau tidak berdasarkan keseimbangan antara potensi kerugian dan target keuntungan. Dengan memahami dan menerapkan R:R secara disiplin, kamu bisa menjaga profit tetap konsisten meski tingkat kemenangan tidak selalu tinggi.
Rumus Risk-to-Reward Ratio
Risk-to-Reward Ratio (R:R) adalah perbandingan antara potensi kerugian (risk) dan potensi keuntungan (reward) dari suatu posisi trading.
Rumus umum:
R:R = Potensi Keuntungan / Potensi Kerugian
Melansir Investopedia, trader profesional biasanya menargetkan R:R minimal 1:2 atau 1:3, agar satu kemenangan besar dapat menutupi dua atau tiga kali kerugian kecil sebelumnya.
Mengapa R:R Penting dalam Trading?
Meningkatkan Kualitas Keputusan
Dengan menghitung rasio sejak awal, kamu bisa menilai apakah peluang profit sepadan dengan risiko yang diambil.
Menjaga Konsistensi Jangka Panjang
Bahkan dengan tingkat kemenangan hanya 40–50%, strategi dengan R:R ≥ 1:2 tetap bisa menghasilkan profit stabil.
Mengontrol Emosi Saat Trading
Trader sering panik dan menutup posisi terlalu cepat. R:R membantu tetap disiplin sesuai rencana tanpa tergoda keputusan impulsif.
Membatasi Kerugian Maksimum
Dengan menetapkan batas risiko di setiap transaksi, kamu melindungi modal dari drawdown besar yang sulit dipulihkan.
Rumus dan Contoh Perhitungan Risk-to-Reward Ratio
Misalkan kamu membuka posisi buy saham AAPL di $180 dengan:
- Stop Loss (SL) di $175
- Target Profit (TP) di $190
Maka:
- Potensi Kerugian = $5
- Potensi Keuntungan = $10
R:R = 1:2
Artinya, jika skenario ini diulang 10 kali dan kamu hanya benar 4 kali, hasil akhirnya tetap positif:
- 4 transaksi profit: +$10 × 4 = +$40
- 6 transaksi rugi: –$5 × 6 = –$30
➡️ Net profit = +$10
Inilah bukti bahwa trader tidak perlu selalu benar untuk tetap untung, asalkan rasio risk-reward terjaga.
R:R Ideal untuk Berbagai Gaya Trading
1. Swing Trading
Swing trader biasanya mencari pergerakan besar dalam beberapa hari hingga minggu.
- R:R ideal: 1:3 atau lebih.
- Entry: di area support/resistance kuat dengan konfirmasi volume.
- Stop loss: di bawah area konsolidasi terakhir.
- Target: di level resistance atau zona supply berikutnya.
- Contoh: Buy saham NVDA di $950, SL di $900, TP di $1.100 → R:R = 1:3.
2. Day Trading
Trader harian fokus pada pergerakan kecil dalam jangka waktu singkat (intraday).
- R:R ideal: 1:1.5 hingga 1:2.
- Entry: mengikuti momentum kuat (breakout atau retest).
- Stop loss: ketat, biasanya 0.5–1% dari harga entry.
- Contoh: Entry di $100, SL di $99, TP di $102 → R:R = 1:2.
3. Scalping
Scalper mengambil profit kecil tapi sering.
- R:R bisa lebih rendah, 1:1 atau 1:1.2, namun kompensasinya adalah win rate yang tinggi (≥70%).
Dalam semua gaya trading, konsistensi lebih penting daripada hasil sesaat.
Jangan ubah target hanya karena takut kehilangan profit; disiplin pada rasio yang ditetapkan sejak awal jauh lebih penting.
Cara Menjaga Konsistensi Profit dengan R:R
1. Tentukan Risk per Trade
Batasi risiko maksimum setiap transaksi, misalnya 1–2% dari total modal. Jika modal $10.000 dan kamu ambil risiko 2%, maka potensi kerugian maksimal per trade adalah $200.
2. Gunakan Position Sizing
Hitung ukuran posisi sesuai jarak stop loss.
Ukuran Posisi = Modal × Risiko per Trade / Jarak SL
3. Catat Semua Transaksi
Gunakan trading journal untuk melacak R:R aktual dari setiap trade.
Dari situ kamu bisa menilai apakah rasio yang kamu targetkan tercapai.
4. Hindari Overtrading
Semakin banyak posisi tanpa perhitungan rasio jelas, semakin besar risiko kehilangan kendali terhadap total eksposur.
5. Evaluasi Setiap Minggu
Review trade kamu secara mingguan untuk menilai pola: apakah kamu sering menutup posisi terlalu cepat (reward berkurang) atau terlalu lama menahan rugi (risk membesar).
Kesalahan Umum dalam Penerapan R:R
Menetapkan Target Tidak Realistis
Jangan hanya fokus pada rasio besar seperti 1:5 tanpa memperhitungkan volatilitas harian saham.
Mengabaikan Likuiditas
Saham dengan volume rendah sering bergerak tidak terduga, membuat stop loss sulit dieksekusi sesuai rencana.
Menggeser Stop Loss Saat Harga Bergerak Lawan Arah
Ini mengubah struktur R:R dan meningkatkan risiko tanpa perencanaan.
Masuk Posisi Tanpa Perhitungan Terlebih Dahulu
Semua keputusan entry sebaiknya berbasis pada risk-reward yang terukur, bukan spekulasi spontan.
Kesimpulan
Risk-to-Reward Ratio adalah alat paling mendasar namun paling powerful dalam menjaga konsistensi profit trading. Dengan R:R minimal 1:2, trader bisa tetap untung meskipun tingkat kemenangan rendah, asalkan disiplin menjalankan rencana dan mengelola risiko dengan baik.
Jadikan perhitungan R:R sebagai kebiasaan sebelum setiap transaksi, baik swing maupun day trading. Mulai bangun pola pikir trader profesional dengan Gotrade, tempat kamu bisa belajar, berlatih, dan berinvestasi di pasar global dengan strategi berbasis data.
Trading lebih cerdas, lebih disiplin, dan lebih konsisten, mulai trading di aplikasi Gotrade hari ini!
FAQ
1. Apa R:R ideal untuk pemula?
Rasio 1:2 adalah titik awal terbaik karena memberikan ruang risiko wajar dengan potensi keuntungan yang realistis.
2. Apakah R:R bisa berubah setelah entry?
Ya, bisa disesuaikan jika volatilitas meningkat atau kamu ingin mengunci profit dengan trailing stop.
3. Apakah R:R berlaku untuk semua instrumen?
Ya, konsep ini berlaku di saham, forex, crypto, hingga futures, selama ada target dan stop loss yang jelas.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











