Exchange traded fund atau ETF semakin populer sebagai instrumen investasi karena dianggap sederhana, terdiversifikasi, dan efisien dari sisi biaya. Namun, di balik popularitasnya, masih banyak fakta ETF yang jarang diketahui investor ritel. Kurangnya pemahaman ini bisa membuat ekspektasi investasi menjadi kurang realistis.
Dengan memahami fakta-fakta berikut, investor bisa melihat ETF secara lebih utuh. Bukan hanya sebagai instrumen praktis, tetapi sebagai produk pasar modal dengan karakter dan risiko tertentu yang perlu dipahami sebelum digunakan dalam portofolio.
Simak selengkapnya di bawah ini.
Fakta Penting ETF sebelum Mulai Investasi
1. Pasar ETF global itu sangat besar
Pasar ETF global telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Saat ini, nilai aset yang dikelola oleh ETF di seluruh dunia mencapai triliunan dolar AS.
Melansir data JustETF, ETF telah menjadi salah satu instrumen utama yang digunakan investor institusional dan ritel untuk mendapatkan eksposur pasar secara efisien.
Besarnya pasar ini menunjukkan bahwa ETF bukan sekadar tren sementara, melainkan bagian penting dari sistem keuangan global.
2. ETF masih merupakan bagian kecil dari total pasar investasi
Meski ukurannya besar, ETF sebenarnya masih mewakili porsi yang relatif kecil dibandingkan keseluruhan pasar modal global.
Masih mengutip laman JustETF, sebagian besar aset investasi dunia masih berada di saham individual, obligasi, dan instrumen tradisional lainnya.
Fakta ini menunjukkan bahwa ruang pertumbuhan ETF masih terbuka luas, terutama seiring meningkatnya minat investor terhadap investasi yang terdiversifikasi.
3. Nilai transaksi ETF harian sangat tinggi
ETF diperdagangkan setiap hari dengan volume yang sangat besar. Banyak investor menggunakan ETF untuk menyesuaikan eksposur pasar secara cepat, baik untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Likuiditas yang tinggi ini membuat ETF mudah diperjualbelikan, terutama ETF indeks besar yang melacak pasar saham AS atau global.
4. ETF tidak lahir sebagai produk investasi modern
ETF pertama kali dikembangkan pada awal 1990-an, jauh sebelum investasi digital populer seperti sekarang.
SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY) yang diluncurkan pada 1993 sering disebut sebagai tonggak utama popularitas ETF.
Fakta ini menunjukkan bahwa ETF bukan inovasi baru, melainkan instrumen yang telah melewati berbagai siklus pasar.
5. Tidak semua ETF bersifat pasif
Banyak investor mengira semua ETF hanya mengikuti indeks secara pasif. Padahal, ada juga ETF yang dikelola secara aktif dengan strategi tertentu.
ETF aktif mencoba mengungguli indeks melalui pemilihan aset atau penyesuaian bobot portofolio. Investor perlu memahami perbedaan ini agar ekspektasi kinerja sesuai dengan karakter ETF yang dipilih.
6. Nama ETF tidak selalu mencerminkan isinya
Nama ETF sering terdengar spesifik atau tematik, tetapi isinya bisa sangat bervariasi antar penerbit.
Dua ETF dengan tema serupa belum tentu memiliki komposisi aset yang sama.
Karena itu, investor sebaiknya selalu melihat daftar kepemilikan ETF, bukan hanya mengandalkan nama atau deskripsinya.
7. ETF tetap bisa memiliki risiko konsentrasi
Walaupun dikenal terdiversifikasi, beberapa ETF memiliki bobot besar pada sejumlah saham tertentu. Hal ini umum terjadi pada ETF indeks yang didominasi perusahaan berkapitalisasi besar.
Jika saham-saham utama tersebut mengalami tekanan, kinerja ETF juga akan terpengaruh secara signifikan.
8. Biaya ETF terus mengalami penurunan
Persaingan antar penerbit ETF mendorong penurunan biaya pengelolaan. Banyak ETF saat ini menawarkan expense ratio yang sangat rendah dibandingkan reksa dana tradisional.
Bagi investor jangka panjang, biaya yang rendah dapat memberikan dampak positif terhadap hasil investasi secara keseluruhan.
9. ETF berbeda dengan reksa dana konvensional
ETF diperdagangkan di bursa saham dan dapat dibeli atau dijual sepanjang jam pasar. Sementara itu, reksa dana konvensional biasanya hanya dihitung nilainya satu kali per hari.
Perbedaan ini memberikan fleksibilitas lebih bagi investor ETF, tetapi juga menuntut disiplin agar tidak terlalu sering melakukan transaksi.
10. ETF menggabungkan karakter saham dan dana investasi
ETF memiliki struktur unik yang menggabungkan diversifikasi ala dana investasi dengan fleksibilitas perdagangan saham.
Investor bisa memiliki portofolio aset sekaligus tanpa harus membeli satu per satu saham di dalamnya.
Kombinasi ini membuat ETF menjadi instrumen yang fleksibel untuk berbagai strategi investasi.
Kesimpulan
ETF menyimpan banyak fakta menarik yang sering terlewat oleh investor ritel. Mulai dari skala pasar yang besar, variasi strategi, hingga risiko konsentrasi, ETF tetap memerlukan pemahaman sebelum digunakan dalam portofolio.
Dengan memahami fakta-fakta penting ETF, investor dapat menetapkan ekspektasi yang lebih realistis dan menyusun strategi investasi dengan lebih matang.
Jika kamu ingin mulai mempelajari atau mengakses ETF global secara praktis, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Gotrade Indonesia.
Dengan akses ke berbagai ETF pasar AS dan fitur trading 24 jam, aplikasi Gotrade mendukung kamu membangun portofolio sesuai tujuan investasi.
FAQ
1. Apakah semua ETF cocok untuk investor pemula?
Tidak selalu, karena setiap ETF memiliki karakter dan risiko yang berbeda.
2. Apakah ETF selalu lebih aman dibanding saham individual?
Relatif lebih terdiversifikasi, tetapi tetap terpengaruh kondisi pasar.
3. Apakah perlu memeriksa isi ETF sebelum membeli?
Ya, untuk memastikan komposisi aset sesuai tujuan investasi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











