Harga saham Qualcomm (QCOM) menjadi sorotan utama di pasar. Saham perusahaan raksasa semikonduktor ini melonjak lebih dari 20% pada hari Senin, 27 Oktober 2025, seperti yang dilaporkan oleh Yahoo Finance.
Lonjakan ini bukan tanpa alasan. Pada hari yang sama, Investing melaporkan bahwa harga saham Qualcomm menyentuh level tertinggi dalam 52 minggu terakhir di angka 182.23 USD. Pemicu utamanya adalah pengumuman besar perusahaan untuk terjun langsung ke pasar data center dengan meluncurkan chip AI baru.
Langkah ini menempatkan Qualcomm dalam persaingan langsung dengan para raksasa di industri ini, yaitu Nvidia (NVDA) dan AMD (AMD). Ini adalah strategi berani untuk merebut sebagian pasar data center yang bernilai miliaran dolar.
Qualcomm Memasuki Arena Chip AI
Qualcomm mengumumkan peluncuran chip AI200 dan AI250, beserta penawaran server skala rak. Menurut Yahoo Finance, AI200 akan tersedia mulai tahun 2026, diikuti oleh AI250 pada tahun 2027, dengan rencana peluncuran chip baru setiap tahunnya.
Chip ini memanfaatkan teknologi kustom mereka yang disebut Hexagon NPU, atau neural processing unit. Sederhananya, ini adalah prosesor khusus yang dioptimalkan untuk tugas-tugas kecerdasan buatan.
Berbeda dengan beberapa pesaing, chip Qualcomm dirancang khusus untuk AI inference, yaitu proses menjalankan model AI yang sudah ada, bukan untuk melatih model baru dari awal.
Keunggulan utama yang ditawarkan Qualcomm adalah konsumsi daya yang rendah. Hal ini berdampak langsung pada total cost of ownership (TCO) atau total biaya kepemilikan. TCO telah menjadi metrik penting bagi perusahaan teknologi, karena mereka berusaha menekan biaya besar untuk membangun dan menjalankan server farm mereka.
Diversifikasi di Luar Smartphone
Bagi kamu yang mengikuti Qualcomm, kamu mungkin tahu bahwa perusahaan ini sangat bergantung pada bisnis smartphone dan pendapatan lisensi.
Langkah memasuki pasar data center adalah bagian dari upaya diversifikasi yang lebih luas. Laporan Yahoo Finance mencatat bahwa pada Q3, $6.3 miliar dari total pendapatan $10.4 miliar berasal dari bisnis handset. Jelas, Qualcomm perlu mencari sumber pendapatan baru.
Meski begitu, tantangannya tidak mudah. Ini bukan upaya pertama Qualcomm di pasar data center. Selain itu, perusahaan cloud besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft juga sedang mengembangkan chip AI mereka sendiri, sementara Nvidia dan AMD sudah mendominasi pasar.
Namun, analis tampaknya melihat potensi di luar tantangan ini. Laporan dari Investing menyebutkan bahwa Benchmark mempertahankan peringkat "Buy" untuk Qualcomm dengan target harga $200. Analis di Benchmark menyoroti pertumbuhan di divisi lain, seperti otomotif (naik 21% per tahun) dan Internet of Things (IoT) (tumbuh 24%).
Prospek Finansial dan Target Analis
Secara finansial, Investing mencatat bahwa Qualcomm diperdagangkan pada 16.39x earnings multiple (rasio P/E), yang dianggap relatif rendah jika dibandingkan dengan potensi pertumbuhannya.
Earnings multiple adalah rasio yang membandingkan harga saham perusahaan dengan pendapatan per sahamnya, membantu investor menilai apakah saham tersebut overvalued atau undervalued.
Investor juga mencatat bahwa perusahaan terus berkomitmen untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Qualcomm mengumumkan akan membayar dividen tunai triwulanan sebesar $0.89 per saham.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai $185.89 miliar dan target harga analis tertinggi di $225, langkah baru Qualcomm ke dunia AI ini akan menjadi pertaruhan besar yang sangat menarik untuk diikuti.
Referensi:
- Yahoo Finance, Qualcomm stock spikes more than 20% as company enters AI chip race, taking on Nvidia, AMD. Diakses pada 27 Oktober 2025
- Investing, Qualcomm stock hits 52-week high at 182.23 USD. Diakses pada 27 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











