6 Jenis Risiko dalam Investasi Syariah dan Cara Mengelolanya

Share this article

Banyak investor tertarik pada investasi syariah karena dianggap lebih etis dan sesuai prinsip Islam. Namun, masih ada anggapan bahwa investasi syariah cenderung lebih aman atau bahkan minim risiko. Pandangan ini perlu diluruskan. Seperti instrumen keuangan lainnya, investasi syariah tetap memiliki risiko investasi yang perlu dipahami sejak awal.

Dengan mengenali risiko investasi syariah, investor dapat menyusun strategi yang lebih realistis dan tidak terjebak ekspektasi berlebihan.

Pemahaman ini penting agar investasi dijalankan secara disiplin dan berkelanjutan. Simak pemaparan lengkapnya dalam artikel ini!

Memahami Risiko dalam Investasi Syariah

Risiko dalam investasi syariah adalah potensi penyimpangan hasil investasi dari yang diharapkan, baik berupa penurunan nilai, keterlambatan imbal hasil, maupun ketidakpastian kinerja aset.

Perbedaannya dengan investasi konvensional bukan pada ada atau tidaknya risiko, tetapi pada sumber dan mekanisme risikonya.

Dalam investasi syariah, risiko muncul dari aktivitas usaha riil dan kinerja aset, bukan dari imbal hasil yang dijanjikan.

Menurut studi Morgan Stanley, prinsip ini justru menuntut investor lebih sadar akan hubungan antara risiko dan hasil.

Jenis-Jenis Risiko Investasi Syariah

Risiko pasar

Risiko pasar terjadi akibat fluktuasi harga aset di pasar. Saham syariah, reksa dana syariah, maupun ETF syariah tetap terpengaruh oleh kondisi ekonomi, sentimen global, dan perubahan kebijakan.

Saat pasar mengalami tekanan, nilai investasi syariah juga bisa turun. Risiko ini tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikelola dengan pendekatan jangka panjang dan diversifikasi.

Risiko bisnis dan kinerja usaha

Karena investasi syariah berbasis aktivitas usaha riil, kinerja perusahaan atau proyek sangat memengaruhi hasil investasi. Penurunan penjualan, perubahan industri, atau kesalahan manajemen dapat berdampak langsung pada nilai investasi.

Melansir N26, risiko ini merupakan konsekuensi dari kepemilikan usaha. Investor perlu memahami model bisnis sebelum menanamkan dana.

Risiko likuiditas

Risiko likuiditas muncul ketika aset sulit dijual dalam waktu singkat tanpa memengaruhi harga secara signifikan.

Beberapa saham syariah atau aset syariah tertentu mungkin memiliki volume perdagangan yang lebih rendah.

Dalam kondisi ini, investor berpotensi kesulitan mencairkan investasi saat dibutuhkan. Risiko likuiditas perlu diperhatikan terutama bagi investor dengan horizon waktu pendek.

Risiko kepatuhan syariah

Risiko kepatuhan syariah berkaitan dengan perubahan status kehalalan suatu instrumen. Saham yang sebelumnya masuk kategori syariah bisa keluar dari daftar jika aktivitas usaha atau struktur keuangannya berubah.

Dikutip dari Good Finance, evaluasi dilakukan secara berkala. Perubahan status ini dapat memengaruhi keputusan investor dan pergerakan harga saham.

Risiko operasional

Risiko operasional mencakup kegagalan sistem, kesalahan pengelolaan, atau proses administrasi yang tidak berjalan optimal. Risiko ini bisa terjadi pada pengelola dana, manajer investasi, atau platform investasi.

Walaupun tidak selalu terlihat, risiko operasional dapat memengaruhi kenyamanan dan kelancaran investasi.

Risiko konsentrasi

Risiko konsentrasi muncul ketika portofolio terlalu terfokus pada satu aset, sektor, atau tema tertentu. Dalam investasi syariah, pilihan aset yang lebih terbatas dapat meningkatkan risiko ini jika tidak dikelola dengan baik.

Portofolio yang tidak terdiversifikasi akan lebih rentan terhadap perubahan kondisi tertentu.

Cara Mengelola dan Mengurangi Risiko Investasi Syariah

1. Memahami instrumen yang dipilih

Jangan hanya melihat label syariah, tetapi pahami bagaimana aset menghasilkan keuntungan dan risiko apa yang menyertainya.

2. Diversifikasi

Mengombinasikan beberapa aset syariah dari sektor berbeda membantu menurunkan dampak risiko spesifik.

3. Menyesuaikan investasi dengan tujuan dan horizon waktu

Investasi syariah jangka panjang cenderung lebih mampu menyerap fluktuasi pasar dibanding strategi jangka pendek.

4. Evaluasi berkala

Pantau kinerja aset dan status kepatuhan syariahnya agar portofolio tetap sesuai tujuan. Pendekatan ini membantu investor menghadapi risiko secara lebih terukur.

Kesalahan Umum dalam Menghadapi Risiko Investasi Syariah

Kesalahan paling umum adalah menganggap investasi syariah bebas risiko. Anggapan ini membuat investor kurang siap menghadapi penurunan nilai.

Kesalahan lain adalah reaktif terhadap fluktuasi jangka pendek. Tanpa pemahaman risiko, investor mudah panik dan mengambil keputusan yang merugikan.

Dengan menghindari kesalahan ini, strategi investasi dapat dijalankan dengan lebih konsisten.

Kesimpulan

Risiko investasi syariah tetap ada dan perlu dipahami secara menyeluruh. Risiko pasar, bisnis, likuiditas, kepatuhan syariah, hingga risiko operasional adalah bagian dari proses investasi.

Dengan memahami jenis risiko dan cara mengelolanya, investor dapat menjalankan investasi syariah secara lebih realistis dan disiplin.

Jika kamu ingin mulai mengelola investasi syariah dengan akses ke instrumen global yang beragam, kamu bisa mempelajarinya melalui Gotrade.

Dengan proses yang praktis dan transparan, Gotrade mendukung kamu membangun strategi investasi sesuai prinsip dan tujuan keuangan.

FAQ

1. Apakah investasi syariah lebih aman daripada konvensional?
Tidak selalu, karena keduanya tetap memiliki risiko pasar.

2. Apakah risiko investasi syariah bisa dihilangkan sepenuhnya?
Tidak, tetapi bisa dikelola dengan strategi yang tepat.

3. Apakah status syariah suatu saham bisa berubah?
Bisa, tergantung aktivitas usaha dan struktur keuangan perusahaan.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade