Low volatility stocks atau saham volatil rendah adalah jenis saham yang pergerakan harganya cenderung lebih stabil dibandingkan dengan saham lain di pasar. Bagi investor yang ingin menjaga portofolio tetap tenang meskipun pasar sedang bergejolak, strategi ini bisa menjadi pilihan menarik.
Makanya, dalam artikel ini, Gotrade akan membantu kamu memahami definisi, kelebihan, contoh sektor, hingga kapan strategi ini cocok digunakan. Jadi, kamu bisa menilai apakah low volatility stocks layak masuk ke portofolio investasimu.
Apa Itu Low Volatility Stocks?
Low volatility stocks adalah saham perusahaan yang harga pergerakannya relatif kecil dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.
Volatilitas diukur dengan melihat seberapa besar harga saham naik dan turun dalam periode tertentu. Melansir Nasdaq, saham dengan volatilitas rendah biasanya tidak ikut berfluktuasi terlalu tajam saat pasar sedang naik atau turun ekstrem.
Contoh sederhana:
- Saham A (volatilitas tinggi) bisa naik 10% dalam sehari lalu turun 8% keesokan harinya.
- Saham B (low volatility) mungkin hanya bergerak naik 1–2% atau turun 1–2% dalam periode yang sama.
Karena sifatnya yang stabil, saham volatil rendah sering dipilih oleh investor yang ingin fokus pada pertumbuhan jangka panjang tanpa stres berlebih akibat gejolak harga harian.
Kelebihan Berinvestasi Pada Low Volatility Stocks
Stabilitas portofolio
Kelebihan utama dari saham volatil rendah adalah kestabilan. Saham ini cenderung lebih aman saat pasar mengalami koreksi besar. Investor bisa merasa lebih tenang karena harga saham tidak bergerak liar.
Perlindungan di saat pasar turun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa low volatility stocks cenderung memberikan kinerja relatif lebih baik saat pasar bearish. Artinya, meski pasar jatuh, kerugian pada saham ini biasanya lebih terbatas dibanding saham berisiko tinggi.
Cocok untuk investor konservatif
Jika kamu termasuk tipe investor yang lebih peduli pada keamanan modal daripada mengejar keuntungan besar, low volatility stocks bisa menjadi pilihan. Saham ini biasanya berasal dari perusahaan dengan bisnis mapan dan arus kas stabil.
Return kompetitif dalam jangka panjang
Menariknya, meskipun dianggap lebih “aman”, banyak studi menemukan bahwa saham volatil rendah bisa memberikan return kompetitif dalam jangka panjang. Hal ini, menurut Investopedia, karena stabilitas harga membantu akumulasi keuntungan secara konsisten tanpa harus mengalami penurunan besar.
Contoh Sektor Dengan Low Volatility Stocks
Consumer staples
Perusahaan yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan produk rumah tangga biasanya termasuk saham volatil rendah. Contohnya: Procter & Gamble, Coca-Cola, atau Unilever.
Utilities
Sektor utilitas seperti listrik, gas, dan air termasuk paling stabil karena permintaan selalu ada. Saham perusahaan seperti Duke Energy atau NextEra Energy sering masuk kategori ini.
Healthcare
Perusahaan farmasi besar seperti Johnson & Johnson atau Pfizer juga cenderung lebih stabil karena produk mereka selalu dibutuhkan.
Real estate tertentu
Beberapa perusahaan properti atau REIT (Real Estate Investment Trust) yang berfokus pada sektor kebutuhan dasar, seperti perumahan dan fasilitas kesehatan, bisa tergolong saham volatil rendah.
Telecommunication
Layanan telekomunikasi merupakan kebutuhan pokok era modern. Perusahaan seperti Verizon atau AT&T sering dianggap saham yang stabil.
Kapan Strategi Low Volatility Stocks Cocok Dipakai?
Saat pasar tidak pasti
Ketika ekonomi global sedang menghadapi ketidakpastian, seperti krisis finansial, resesi, atau inflasi tinggi, saham volatil rendah bisa menjadi “pelindung” portofolio dari guncangan besar.
Untuk jangka panjang
Investor yang berfokus pada pensiun atau tujuan jangka panjang sering menggunakan low volatility stocks untuk menjaga kestabilan portofolio mereka.
Saat mencari pendapatan stabil
Banyak saham volatil rendah berasal dari perusahaan yang rutin membayar dividen. Ini membuatnya cocok untuk investor yang ingin memperoleh aliran pendapatan tetap sambil menjaga risiko rendah.
Untuk diversifikasi portofolio
Mengombinasikan saham volatil rendah dengan saham pertumbuhan (growth stocks) bisa menciptakan portofolio yang lebih seimbang. Ketika saham pertumbuhan jatuh tajam, saham stabil ini bisa membantu menahan kerugian.
Risiko Dari Low Volatility Stocks
Meskipun stabil, bukan berarti saham ini bebas risiko. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Return lebih rendah saat pasar bullish: ketika pasar sedang naik tajam, saham volatil rendah biasanya tidak naik setinggi saham berisiko tinggi.
- Konsentrasi sektor: banyak saham stabil berasal dari sektor tertentu seperti consumer staples dan utilities. Terlalu fokus pada sektor ini bisa mengurangi diversifikasi.
- Risiko inflasi: beberapa saham stabil bisa tertekan jika inflasi tinggi menyebabkan biaya operasional meningkat, sementara harga jual produk tidak bisa dinaikkan terlalu banyak.
Contoh Instrumen ETF Untuk Low Volatility Stocks
Bagi kamu yang ingin lebih mudah berinvestasi di saham volatil rendah, ada beberapa ETF populer yang bisa dipilih:
- iShares MSCI USA Min Vol Factor ETF (USMV): ETF yang berisi saham-saham volatil rendah di pasar AS.
- Invesco S&P 500 Low Volatility ETF (SPLV): ETF yang melacak saham-saham paling stabil dalam indeks S&P 500.
- iShares Edge MSCI Min Vol Global ETF (ACWV): ETF global yang memberikan eksposur ke saham volatil rendah dari seluruh dunia.
ETF ini memudahkan kamu untuk mendapatkan diversifikasi langsung ke banyak perusahaan stabil tanpa harus membeli satu per satu saham.
Kesimpulan
Low volatility stocks atau saham volatil rendah adalah pilihan tepat untuk investor yang mengutamakan stabilitas. Saham ini bergerak lebih tenang dibanding saham berisiko tinggi, sehingga cocok untuk menghadapi kondisi pasar tidak pasti. Banyak sektor seperti consumer staples, utilities, dan healthcare menjadi sumber saham stabil ini.
Strategi low volatility cocok dipakai untuk jangka panjang, sebagai diversifikasi portofolio, atau ketika kamu ingin fokus pada perlindungan modal. Namun, perlu diingat bahwa potensi return biasanya lebih rendah saat pasar bullish.
Jika kamu ingin memulai investasi low volatility dengan lebih praktis, sekarang jauh lebih mudah. Melalui aplikasi Gotrade, kamu bisa beli ETF dengan aman, mudah, dan hanya mulai dari 1 Dolar AS.
Instal aplikasi Gotrade hari ini!
FAQ
Apa itu low volatility stocks?
Low volatility stocks adalah saham yang pergerakan harganya cenderung stabil dan tidak berfluktuasi tajam seperti saham berisiko tinggi.
Apakah saham volatil rendah cocok untuk semua investor?
Cocok untuk investor konservatif dan jangka panjang, tapi kurang menarik bagi investor yang mencari keuntungan besar dalam jangka pendek.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.