Dalam dunia trading, banyak trader fokus mencari momen terbaik untuk masuk pasar (entry), tapi lupa bahwa strategi keluar (exit strategy) sama pentingnya. Salah satu teknik yang sering digunakan oleh trader profesional untuk mengelola risiko dan mengamankan keuntungan adalah scaling out.
Scaling out membantu trader untuk keluar dari posisi secara bertahap, bukan sekaligus, agar bisa menyeimbangkan antara rasa aman dari risiko dan peluang meraih profit lebih besar. Untuk kamu yang pemula, pahami kapan strategi ini digunakan, kelebihannya, serta cara menerapkannya secara efektif.
Apa Itu Scaling Out?
Scaling out adalah strategi manajemen risiko di mana trader menutup sebagian posisi secara bertahap saat harga bergerak sesuai arah yang diharapkan.
Melansir Investopedia, tujuannya adalah mengunci sebagian keuntungan sambil tetap mempertahankan posisi agar bisa mendapatkan potensi profit tambahan jika tren berlanjut.
Misalnya, seorang trader membuka posisi beli (long) 1 lot saham di harga $100. Ketika harga naik ke $110, dia menjual setengah posisi untuk mengamankan profit, dan membiarkan sisanya berjalan. Jika harga terus naik ke $120, barulah ia menutup sisa posisi untuk memaksimalkan keuntungan.
Dengan kata lain, scaling out memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan sebagian tanpa kehilangan peluang dari tren yang masih berlangsung.
Kapan Strategi Scaling Out Digunakan
Strategi scaling out sangat fleksibel dan bisa diterapkan dalam berbagai kondisi pasar. Namun, ada beberapa situasi ideal di mana teknik ini paling efektif:
1. Saat pasar bergerak volatil
Jika volatilitas tinggi dan arah harga sulit diprediksi, scaling out membantu mengurangi risiko dengan cara mengambil sebagian profit sebelum pasar berbalik arah.
2. Ketika tren mulai melemah
Jika indikator teknikal seperti RSI atau MACD menunjukkan momentum mulai menurun, trader bisa menutup sebagian posisi untuk mengunci keuntungan lebih awal sambil menunggu konfirmasi arah selanjutnya.
3. Setelah mencapai target pertama
Scaling out cocok untuk trader yang menggunakan multi-target strategy, di mana ada target konservatif (jangka pendek) dan target agresif (jangka panjang). Saat target pertama tercapai, sebagian posisi dijual untuk memastikan profit tetap diperoleh.
4. Saat tidak yakin arah pasar akan bertahan
Jika kamu ragu apakah tren masih akan berlanjut, scaling out memberi fleksibilitas: kamu tetap ikut tren, tapi sudah mengamankan sebagian hasil.
Cara Melakukan Scaling Out dengan Efektif
1. Tentukan level target bertahap
Buat beberapa level target harga sebelum entry. Misalnya, tutup 30% posisi di target pertama, 30% lagi di target kedua, dan sisanya di target akhir. Ini membantu kamu disiplin mengikuti rencana tanpa keputusan impulsif.
2. Gunakan trailing stop untuk sisa posisi
Setelah sebagian posisi ditutup, pasang trailing stop agar kamu tetap bisa memanfaatkan tren tanpa khawatir kehilangan profit jika harga berbalik.
3. Gunakan ukuran posisi yang fleksibel
Pastikan ukuran posisi (lot size) cukup besar untuk bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Scaling out sulit dilakukan jika posisi terlalu kecil.
4. Evaluasi performa secara berkala
Catat kapan kamu melakukan scaling out, di level harga berapa, dan hasil akhirnya. Evaluasi apakah strategi ini membantu meningkatkan rasio risiko terhadap imbal hasil (risk-reward ratio).
Kelebihan Strategi Scaling Out
1. Mengurangi tekanan emosional
Salah satu manfaat terbesar scaling out adalah mengurangi stres dan ketakutan kehilangan profit. Ketika sebagian keuntungan sudah dikunci, kamu bisa berpikir lebih rasional dalam mengambil keputusan berikutnya, dikutip dari Quantified.
2. Mengamankan profit di tengah volatilitas
Pasar sering berubah arah secara tiba-tiba. Dengan scaling out, sebagian keuntungan sudah diamankan bahkan jika harga berbalik.
3. Memberi peluang untuk profit lebih besar
Jika tren berlanjut lebih lama dari perkiraan, sisa posisi yang masih terbuka bisa menghasilkan keuntungan tambahan tanpa risiko besar.
4. Menyeimbangkan risiko dan imbal hasil
Scaling out memungkinkan kamu menikmati yang terbaik dari dua dunia: keamanan dari posisi yang sudah ditutup dan peluang keuntungan dari posisi yang masih berjalan.
Kekurangan Scaling Out
Tidak ada strategi yang sempurna, termasuk scaling out. Beberapa kekurangannya antara lain:
- Potensi keuntungan maksimal berkurang, karena sebagian posisi sudah dijual sebelum harga mencapai puncak.
- Membutuhkan perencanaan dan eksekusi disiplin, sebab trader perlu menentukan level exit yang jelas sejak awal.
- Kurang cocok untuk trader jangka pendek (scalper), karena sulit membagi posisi dalam pergerakan cepat.
Namun, jika diterapkan dengan perencanaan matang, scaling out tetap menjadi strategi yang sangat kuat untuk trader swing maupun position trader yang ingin menjaga keseimbangan antara keamanan dan pertumbuhan modal.
Tips Mengoptimalkan Strategi Scaling Out
- Gunakan risk/reward ratio minimal 1:2 agar potensi keuntungan tetap menarik.
- Pastikan level exit realistis dengan kondisi pasar dan volatilitas aset.
- Jangan ubah rencana scaling out di tengah jalan karena emosi.
- Gunakan alert harga agar tidak melewatkan level target yang sudah ditentukan.
- Gabungkan scaling out dengan money management yang disiplin.
Kesimpulan
Scaling out adalah strategi manajemen risiko yang memungkinkan trader mengunci profit sebagian sambil tetap membuka peluang keuntungan lebih besar jika tren berlanjut. Teknik ini membantu mengontrol emosi, menjaga kestabilan hasil, dan memberi fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Bagi trader yang ingin berlatih menerapkan strategi seperti scaling out di pasar nyata, Gotrade bisa menjadi pilihan ideal. Gotrade menawarkan akses mudah ke saham, ETF, dan options AS mulai dari 1 dolar AS, cocok bagi kamu yang ingin belajar trading dengan cara aman dan praktis.
FAQ
Apakah scaling out cocok untuk semua tipe trader?
Tidak selalu. Strategi ini lebih cocok untuk swing trader atau trader jangka menengah yang ingin mengelola risiko sambil tetap mencari peluang profit lanjutan.
Apakah scaling out bisa diterapkan di pasar saham Indonesia?
Bisa, selama likuiditas saham cukup tinggi dan kamu sudah menentukan level target serta batas risiko dengan jelas.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.