Saat melakukan analisis teknikal saham, Fibonacci extension adalah salah satu alat penting untuk menentukan target profit dan memproyeksikan sejauh mana tren harga bisa berlanjut.
Indikator ini membantu trader mengukur potensi kenaikan atau penurunan harga setelah retracement selesai, terutama di fase trend continuation. Dengan memahami cara memplot dan membaca level Fibonacci extension, kamu bisa merencanakan strategi exit dengan lebih presisi.
Dalam artikel ini, Gotrade akan membahas cara menggunakan Fibonacci extension, level-level penting yang sering dipakai, dan bagaimana mengintegrasikannya dalam strategi trading.
Definisi Fibonacci Extension
Fibonacci extension adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk memperkirakan area target harga ketika pasar melanjutkan tren utamanya setelah mengalami koreksi.
Berbeda dengan Fibonacci retracement yang digunakan untuk mengidentifikasi area support dan resistance selama koreksi, Fibonacci extension fokus pada fase impulsif, ketika harga bergerak searah tren awal.
Level-level extension dihitung menggunakan rasio Fibonacci seperti 161.8%, 200%, dan 261.8%, yang berasal dari urutan angka Fibonacci (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dst.).
Melansir Investopedia, trader profesional menggunakan extension untuk menargetkan area take profit yang rasional, bukan berdasarkan emosi atau tebak-tebakan.
Level-Level Fibonacci Extension yang Paling Umum
Berikut beberapa level extension yang paling sering digunakan oleh trader:
| Level Extension | Makna Umum di Chart | Keterangan |
|---|---|---|
| 100% | Target dasar, sejajar dengan swing sebelumnya | Tren lanjutan awal |
| 161.8% | Target utama dalam tren kuat | Sering jadi titik take profit pertama |
| 200% | Ekstensi moderat dari pergerakan sebelumnya | Cocok untuk tren menengah |
| 261.8% | Target lanjutan di tren ekstrem | Sering muncul di momentum breakout |
| 423.6% | Level jarang, tapi valid di fase super trend | Umumnya di saham momentum tinggi |
Semakin tinggi levelnya, semakin besar potensi keuntungan, tetapi juga semakin besar risiko pembalikan harga.
Cara Memplot Fibonacci Extension di Chart
Langkah dasar untuk memplot Fibonacci extension pada chart:
Identifikasi tiga titik utama
- Titik A: Awal tren (swing low untuk uptrend atau swing high untuk downtrend)
- Titik B: Akhir pergerakan impuls pertama
- Titik C: Titik retracement sebelum tren kembali berlanjut
Gunakan alat Fibonacci Extension
Di platform trading seperti TradingView atau MetaTrader, pilih alat “Fibonacci Extension” atau “Trend-Based Fib Extension”.
Hubungkan titik-titik A → B → C, dan otomatis muncul level-level seperti 100%, 161.8%, 200%, dan 261.8%.
Amati reaksi harga di setiap level
Biasanya harga akan menghadapi resistansi sementara di level 161.8% sebelum menembus ke 200% atau 261.8%.
Jika volume meningkat di sekitar level tersebut, ada peluang kuat harga melanjutkan tren.
Strategi Menggunakan Fibonacci Extension
Menentukan Target Take Profit
Gunakan level 161.8% sebagai target konservatif, dan 261.8% untuk target lanjutan.
Jika tren sedang kuat (disertai volume besar dan konfirmasi indikator tren seperti MA atau MACD), trader bisa mempertahankan posisi hingga ke level lebih tinggi.
Contoh: Saham A bergerak dari Rp5.000 ke Rp5.800, lalu retrace ke Rp5.400.
Dengan menarik extension dari titik A (5.000) ke B (5.800) lalu ke C (5.400), maka:
- Target 161.8% = Rp6.200
- Target 261.8% = Rp6.600
Kamu bisa menggunakan dua target ini untuk exit bertahap.
Kombinasikan dengan indikator lain
Fibonacci extension akan lebih akurat bila dikonfirmasi dengan indikator lain seperti:
- RSI: Jika RSI masih di bawah 70, tren kemungkinan masih punya ruang naik.
- Volume: Kenaikan harga dengan volume tinggi memperkuat sinyal lanjutan.
- Moving Average: Jika harga di atas MA50 dan MA200, tren masih solid.
Gunakan untuk menentukan area partial exit
Daripada menutup seluruh posisi di satu titik, trader bisa melakukan partial exit di tiap level extension (contoh: 50% di 161.8%, sisanya di 261.8%).
Strategi ini membantu mengunci profit sekaligus memberi ruang jika harga terus naik.
Pasang stop loss dengan cermat
Karena extension berfokus pada target harga, jangan lupa menempatkan stop loss di bawah titik C (untuk uptrend) atau di atas titik C (untuk downtrend).
Hal ini menjaga risiko tetap terukur ketika tren gagal berlanjut.
Kelebihan & Keterbatasan Fibonacci Extension
| Kelebihan | Keterbatasan |
|---|---|
| Membantu menentukan target profit objektif | Tidak memperhitungkan faktor fundamental |
| Dapat dikombinasikan dengan indikator tren | Sulit digunakan di pasar sideways |
| Memberikan area psikologis di mana harga cenderung berhenti | Subjektif tergantung pemilihan titik A-B-C |
Kesimpulan
Fibonacci extension membantu trader memperkirakan area target harga dengan rasional, berdasarkan struktur tren yang sudah terbentuk.
Level seperti 161.8% dan 261.8% menjadi panduan populer untuk menentukan target profit bertahap tanpa mengandalkan emosi.
Gunakan indikator ini bersama konfirmasi volume dan tren untuk meningkatkan akurasi keputusan.
Mulailah berlatih membaca struktur tren dan plotting level Fibonacci di saham global favoritmu, dan lakukan semua analisis langsung dari aplikasi Gotrade untuk hasil yang lebih efisien serta terintegrasi.
Unduh aplikasi Android atau iOS hari ini!
FAQ
1. Apa perbedaan Fibonacci retracement dan Fibonacci extension?
Retracement digunakan untuk mencari area koreksi (support/resistance), sedangkan extension digunakan untuk memperkirakan target harga lanjutan.
2. Apakah Fibonacci extension bisa digunakan di semua timeframe?
Ya, indikator ini dapat digunakan di timeframe mana pun, tetapi hasilnya paling akurat di timeframe 1H ke atas.
3. Apakah cocok untuk trader pemula?
Cocok, terutama bila dikombinasikan dengan indikator tren sederhana seperti Moving Average dan RSI.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
