S&P 500 Rekor Tertinggi, Haruskah Investor Beli Saham AS?

Indeks utama Wall Street kembali mencetak rekor intraday tertinggi baru pada hari Senin, melanjutkan reli yang terjadi sejak Jumat lalu.

Menurut data dari Seeking Alpha, indeks S&P 500 naik 0.9%, Nasdaq Composite melonjak 1.4%, dan Dow Jones menguat 0.5% di sesi perdagangan pagi.

Pencapaian ini terjadi menjelang minggu yang sangat penting bagi pasar. Namun, ketika pasar berada di puncaknya, banyak dari kamu mungkin bertanya, apakah ini waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi?

Mengapa Pasar Saham Cetak Rekor Baru?

Ada dua pendorong utama di balik optimisme pasar saat ini. Pertama, ini adalah minggu rilis laporan keuangan dari perusahaan teknologi raksasa.

Lima dari "Magnificent Seven"—Apple, Alphabet (Google), Amazon, Microsoft, dan Meta—dijadwalkan merilis data pendapatan mereka minggu ini, seperti dilaporkan oleh Seeking Alpha.

Ada ekspektasi tinggi terhadap laporan mereka. Clark Bellin, Presiden dan CIO Bellwether Wealth, mengatakan kepada Seeking Alpha, "Kami mengharapkan putaran laporan pendapatan teknologi mega-cap yang kuat, mengingat permintaan tanpa henti untuk teknologi dan infrastruktur AI."

Antusiasme terhadap AI terlihat jelas. Saham Qualcomm melonjak 14.4% setelah mengumumkan masuk ke pasar AI accelerator (perangkat keras untuk percepatan AI), sementara Nvidia juga naik 2.1% (Seeking Alpha).

Pendorong kedua adalah antisipasi pasar terhadap keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang akan diumumkan hari Rabu.

Seeking Alpha melaporkan bahwa pasar secara luas memperkirakan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) akan kembali memangkas suku bunga.

The Fed kemungkinan akan "menyebutkan perlambatan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja dan ketidakpastian atas penutupan pemerintahan (government shutdown) sebagai alasan mengapa suku bunga yang lebih rendah diperlukan," jelas Bellin.

Pesta di Tengah Potensi Volatilitas

Meskipun pasar sedang berpesta, penting untuk tetap waspada. Minggu ini adalah minggu yang "konsekuensial" (sangat penting) bagi pasar, menurut Bellin (via Seeking Alpha).

Reli ini terjadi setelah bulan September dan Oktober yang sangat positif. Ini membuat harga saham dinilai sudah "priced for perfection," sebuah istilah yang berarti harga saat ini sudah mencerminkan ekspektasi bahwa semua berita akan sempurna.

Bellin mengingatkan bahwa "saham berada di rekor tertinggi menjelang minggu yang sibuk dengan berita dan data mungkin menjadi resep untuk peningkatan volatilitas."

Volatilitas adalah kondisi di mana harga saham bergerak naik-turun secara tajam dalam waktu singkat.

Namun, ini tidak selalu berarti buruk. Bellin menambahkan bahwa volatilitas ini "bisa menjadi peluang bagi investor yang telah ketinggalan reli pasar selama beberapa bulan terakhir," lapor Seeking Alpha.

Beli di Puncak Haruskah Takut? Ini Kata Sejarah

Wajar jika kamu merasa cemas saat melihat pasar mencapai rekor tertinggi. The Motley Fool mencatat bahwa setelah bear market (pasar lesu) yang brutal di tahun 2022, sedikit investor yang menduga pemulihan akan secepat ini.

Pemulihan pasar sejak Oktober 2022 ini didorong oleh rebound di sektor teknologi, belanja konsumen yang tangguh, dan pemulihan laba perusahaan, menurut The Motley Fool.

Lalu, apakah bijak untuk berinvestasi saat pasar bisa saja mencapai puncaknya?

Berlawanan dengan kepercayaan populer, rekor tertinggi S&P 500 bukanlah tanda peringatan akan adanya bubble (gelembung) atau kehancuran pasar.

"Pada kenyataannya, ini adalah produk sampingan alami dari kemajuan ekonomi dan inovasi," tulis The Motley Fool.

Faktanya, sebuah riset dari RBC Global Asset Management yang dikutip The Motley Fool menemukan bahwa S&P 500 telah mencatat lebih dari 1.200 rekor tertinggi sejak didirikan.

Menurut The Motley Fool, duduk di pinggir lapangan karena takut "membeli di puncak" seringkali terbukti jauh lebih merugikan daripada menahan volatilitas jangka pendek.

Prinsip investasi yang paling kuat adalah konsistensi. Berinvestasi secara teratur melalui dollar-cost averaging (DCA) atau menabung rutin membantu menghaluskan volatilitas. Ini memastikan kamu selalu berpartisipasi di pasar.

Pada akhirnya, sejarah menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci. "Waktu, bukan momentum (timing), yang menciptakan kekayaan," tutup The Motley Fool.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade