Setelah periode bearish yang panjang dan melelahkan, banyak investor sering bertanya-tanya: "Kapan pasar akan mulai pulih?" Jawabannya tidak selalu jelas, tetapi pasar biasanya memberikan sinyal bullish lebih dulu sebelum tren naik benar-benar dimulai.
Fase transisi dari bearish ke bullish ini disebut reversal market, yaitu momen di mana tekanan jual mulai melemah dan investor besar (smart money) secara perlahan kembali mengakumulasi aset berisiko.
Melalui artikel ini, Gotrade akan menjelaskan tujuh sinyal utama yang sering muncul di awal kebangkitan pasar, mulai dari breadth ratio, volume inflow, hingga rotasi sektor, agar kamu dapat mengenali perubahan tren lebih dini.
1. Breadth Ratio Mulai Meningkat
Breadth ratio mengukur jumlah saham yang naik dibanding yang turun di pasar. Ketika mayoritas saham mulai bergerak naik meski indeks utama belum menembus resistance, ini menandakan partisipasi pasar yang lebih luas, sebagai sinyal awal potensi reversal.
Contoh: Jika di S&P 500, 70% saham mencatat kenaikan harian selama beberapa minggu berturut-turut, itu bisa menjadi tanda bahwa tekanan jual mulai berkurang.
Melansir CMS Prime, peningkatan breadth ratio secara konsisten menunjukkan bahwa pembeli mulai kembali ke pasar secara kolektif.
2. Volume Inflow Meningkat
Volume adalah bahan bakar tren. Ketika pasar mulai pulih, volume inflow (masuknya dana ke saham atau ETF) akan meningkat signifikan, terutama di sektor-sektor utama seperti teknologi, keuangan, dan industri.
Tanda-tanda yang bisa kamu perhatikan:
- Lonjakan volume pada hari-hari kenaikan harga (up days).
- Menurunnya volume saat koreksi (down days).
- Dana besar mulai masuk ke ETF indeks seperti SPY atau QQQ.
Mengutip Bloomberg, peningkatan volume inflow sering kali mendahului kenaikan harga indeks beberapa minggu kemudian.
3. Rotasi Sektor Mulai Terlihat
Saat pasar mulai berbalik arah, rotasi sektor sering menjadi salah satu tanda paling kuat. Investor institusi cenderung keluar dari sektor defensif (seperti utilities dan consumer staples) dan masuk ke sektor siklikal (seperti teknologi, industri, dan consumer discretionary).
Contohnya, pada awal 2023, sektor teknologi kembali memimpin setelah hampir setahun tertekan oleh kenaikan suku bunga, yang merupakan salah satu tanda awal bahwa pasar AS mulai pulih dari fase bearish.
Untuk mendeteksi rotasi sektor, perhatikan Relative Strength (RS) antar sektor dan aliran dana ke ETF sektor seperti XLK (teknologi) atau XLF (keuangan).
4. Penurunan Volatilitas (VIX Index)
VIX (Volatility Index) sering disebut sebagai "indeks ketakutan." Ketika pasar mulai stabil, nilai VIX biasanya turun dari level ekstrem (misalnya di atas 30) ke level normal (sekitar 15–20).
Turunnya VIX menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai merasa lebih nyaman mengambil risiko, sebagai sinyal bahwa fase panik sudah berakhir.
Trader profesional biasanya mengonfirmasi sinyal ini dengan peningkatan volume saham-saham berisiko tinggi atau kenaikan indeks small-cap.
5. Higher Lows dan Breakout di Chart Utama
Salah satu tanda teknikal paling jelas dari perubahan tren adalah pola higher lows, di mana harga tidak lagi mencetak titik terendah baru.
Setelah beberapa kali gagal menembus support, harga mulai membentuk rangkaian titik terendah yang lebih tinggi, menandakan tekanan jual melemah.
Ketika pola ini disertai breakout di level resistance utama, maka kemungkinan besar tren baru sedang dimulai. Trader teknikal biasanya menunggu konfirmasi lewat volume breakout sebelum masuk posisi.
6. Yield Obligasi Mulai Stabil
Kenaikan yield obligasi sering menjadi penyebab koreksi saham, karena investor beralih ke aset berisiko rendah. Namun, ketika yield mulai stabil atau menurun, hal ini menunjukkan ekspektasi inflasi dan suku bunga mulai terkendali, yang mendukung pasar saham untuk pulih.
Contohnya, pada kuartal pertama 2024, penurunan yield US Treasury 10 tahun dari 5% ke 4,2% memicu penguatan signifikan di pasar saham growth.
Menurut Reuters, stabilitas yield sering menjadi katalis bagi investor institusi untuk kembali menambah eksposur ke saham.
7. Optimisme Konsumen dan Sentimen Investor Naik
Selain data teknikal, faktor psikologis juga memainkan peran besar. Ketika indeks consumer confidence dan investor sentiment mulai meningkat setelah masa pesimisme ekstrem, biasanya pasar sudah berada di fase awal pemulihan.
Sebagai contoh, AAII Investor Sentiment Survey sering mencatat lonjakan optimisme beberapa minggu sebelum pasar memasuki tren bullish yang baru.
Sentimen publik memang tidak bisa dijadikan indikator tunggal, tetapi bila dikombinasikan dengan sinyal teknikal dan fundamental lainnya, bisa menjadi validasi kuat arah pasar berikutnya.
Kesimpulan
Kebangkitan pasar setelah fase bearish panjang tidak terjadi dalam semalam. Namun, dengan memperhatikan sinyal seperti peningkatan breadth ratio, inflow volume, rotasi sektor, dan turunnya volatilitas, investor bisa mendeteksi perubahan tren lebih awal.
Gunakan pendekatan disiplin: jangan hanya melihat pergerakan indeks, tetapi pahami juga dinamika internal pasar.
Untuk memantau saham global yang mulai menunjukkan tanda reversal, kamu bisa menggunakan Gotrade, platform yang memudahkan investor Indonesia mengakses saham dunia dengan transparansi dan efisiensi tinggi.
FAQ
1. Apakah sinyal bullish selalu berarti tren naik jangka panjang?
Tidak selalu. Beberapa sinyal bisa bersifat sementara, jadi penting untuk menunggu konfirmasi dari volume dan tren harga.
2. Berapa lama fase transisi dari bearish ke bullish biasanya berlangsung?
Bisa berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung faktor makroekonomi dan kebijakan moneter.
3. Apakah investor harus langsung membeli ketika sinyal awal muncul?
Sebaiknya lakukan scaling in, yaitu masuk bertahap sambil memastikan konfirmasi tren dari indikator teknikal dan sentimen pasar.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











