Minat terhadap investasi jangka panjang berbasis syariah terus meningkat, terutama di kalangan investor yang ingin menumbuhkan aset secara halal dan berkelanjutan. Namun, tidak sedikit investor pemula yang masuk ke saham syariah dengan ekspektasi jangka pendek, lalu kecewa ketika harga bergerak fluktuatif.
Padahal, karakter saham syariah justru lebih relevan untuk strategi jangka panjang yang disiplin. Dengan memahami tips investasi yang tepat, investor bisa membangun portofolio saham syariah yang lebih stabil dan selaras dengan prinsip keuangan Islam.
Tips Investasi Saham Syariah
Merangkum Good Finance dan Zeed Sharia, berikut adalah ragam tipsnya:
1. Pilih bisnis yang jelas halal dan berkelanjutan
Langkah paling mendasar dalam investasi saham syariah adalah memastikan bisnis perusahaan benar-benar halal.
Artinya, perusahaan tidak boleh bergerak di sektor yang dilarang, seperti perjudian, alkohol, atau layanan keuangan berbasis bunga.
Namun, halal saja tidak cukup. Investor jangka panjang perlu melihat keberlanjutan bisnis.
- Apakah produk atau layanan perusahaan dibutuhkan dalam jangka panjang?
- Apakah model bisnisnya mampu bertahan menghadapi perubahan ekonomi?
Perusahaan dengan aktivitas usaha yang stabil cenderung lebih konsisten dalam kinerja jangka panjang.
2. Cek fundamental perusahaan secara menyeluruh
Fundamental menjadi fondasi utama investasi jangka panjang. Investor perlu memahami laporan keuangan dasar seperti pendapatan, laba bersih, dan arus kas.
Perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan struktur keuangan sehat lebih sesuai untuk strategi jangka panjang.
Fokus bukan pada satu periode laporan, tetapi pada tren kinerja dalam beberapa tahun terakhir.
Struktur utang juga perlu diperhatikan. Dalam saham syariah, utang berbasis bunga harus berada dalam batas tertentu agar tetap memenuhi kriteria halal.
Dari sisi investasi, struktur utang yang terkendali juga membantu menurunkan risiko saat kondisi ekonomi melemah.
3. Utamakan stabilitas laba dibanding pergerakan harga
Salah satu kesalahan umum investor pemula adalah terlalu fokus pada pergerakan harga saham. Dalam investasi saham syariah jangka panjang, stabilitas laba jauh lebih penting dibanding lonjakan harga sesaat.
Perusahaan dengan laba yang relatif stabil menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola bisnis.
Melansir laporan keuangan emiten syariah global, stabilitas laba sering menjadi indikator ketahanan bisnis dalam berbagai siklus ekonomi.
Dengan menempatkan kinerja laba sebagai fokus utama, investor bisa lebih rasional dalam menilai apakah sebuah saham layak dipertahankan.
4. Bangun niat jangka panjang sejak awal
Niat dan mindset sangat menentukan hasil investasi jangka panjang. Investor yang sejak awal berniat jangka panjang cenderung tidak mudah panik saat pasar mengalami tekanan.
Dalam konteks investasi syariah, niat ini juga berkaitan dengan kesabaran dan disiplin. Saham dengan fundamental baik membutuhkan waktu agar nilainya tercermin di harga pasar.
Menetapkan horizon waktu sejak awal membantu investor tetap konsisten dan tidak mudah terpengaruh sentimen jangka pendek.
5. Sabar menghadapi volatilitas pasar
Volatilitas adalah bagian dari pasar saham, termasuk saham syariah. Harga bisa turun dalam jangka pendek meskipun kinerja bisnis tetap solid.
Investor jangka panjang perlu membedakan antara penurunan harga karena sentimen pasar dan penurunan akibat masalah fundamental.
Investor yang mampu bertahan melewati volatilitas cenderung mendapatkan hasil yang lebih konsisten. Kesabaran menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini.
6. Lakukan diversifikasi saham syariah
Diversifikasi membantu mengurangi risiko tanpa mengorbankan prinsip syariah. Investor sebaiknya tidak menempatkan seluruh dana pada satu saham, meskipun bisnisnya terlihat sangat menarik.
Mengombinasikan beberapa saham syariah dari sektor berbeda membantu portofolio menjadi lebih seimbang.
Pendekatan ini juga melindungi investor dari risiko spesifik perusahaan tertentu.
7. Evaluasi portofolio secara berkala
Walaupun berorientasi jangka panjang, portofolio tetap perlu dievaluasi secara berkala.
Evaluasi bertujuan memastikan fundamental perusahaan masih sesuai asumsi awal dan status syariahnya tetap terjaga.
Perubahan model bisnis, struktur utang, atau kondisi industri bisa memengaruhi kelayakan saham.
Dengan evaluasi rutin, investor dapat menyesuaikan portofolio tanpa harus bereaksi berlebihan terhadap fluktuasi harian.
Kesimpulan
Investasi saham syariah jangka panjang menuntut pemahaman bisnis, disiplin, dan kesabaran. Dengan memilih bisnis yang halal dan berkelanjutan, mengecek fundamental secara menyeluruh, serta fokus pada stabilitas laba, investor dapat membangun portofolio yang lebih kokoh.
Niat jangka panjang dan sikap tenang menghadapi volatilitas menjadi kunci agar strategi berjalan konsisten.
Jika kamu ingin mulai menerapkan tips investasi saham syariah dengan akses ke saham global yang bisa disesuaikan preferensi syariah, kamu bisa mempelajarinya melalui Gotrade.
Dengan akses pasar saham AS dan proses yang praktis, Gotrade mendukung perjalanan investasi jangka panjang yang lebih terukur.
FAQ
1. Apakah investasi saham syariah cocok untuk jangka panjang?
Ya, karena fokus pada bisnis halal dan fundamental yang berkelanjutan.
2. Berapa lama idealnya memegang saham syariah?
Tergantung tujuan, tetapi umumnya beberapa tahun untuk melihat hasil yang lebih konsisten.
3. Apakah saham syariah bebas dari volatilitas?
Tidak, tetapi volatilitas bisa dikelola dengan strategi jangka panjang.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











